Meta Dikabarkan PHK Karyawan Besar-besaran Minggu Ini

- Setelah Twitter, Meta Platforms Inc. menjadi perusahaan selanjutnya yang disebut-sebut bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran dalam waktu dekat.
Perusahaan induk Facebook, Instagram, WhatsApp ini disebut bakal melakukan PHK massal mulai minggu ini. Pengumuman PHK yang diyakini berdampak pada ribuan "Metamates" (julukan karyawan Meta) itu disebut bakal dikeluarkan hari Rabu (9/11/2022) waktu Amerika Serikat.
Setidaknya begitulah menurut informasi dari sumber orang dalam, sebagaimana dilaporkan outle media The Wall Street Journal.
Baca juga: Pemasukan Meta Terjun Bebas gara-gara Metaverse
Baru-baru ini, Twitter setelah jatuh ke tangan Elon Musk, melakukan PHK massal. Menurut berita yang beredar, Twitter bakal mem-PHK sebanyak 50 persen karyawannya secara global. Bila dihitung, dari totoal 7.500 pekerja, ada sekitar 3.750 pegawai Twitter yang kena PHK.
Lantas, bagaimana dengan Meta? Tanpa menyebutkan angka, sumber orang dalam hanya mengatakan bahwa persentase PHK massal Meta lebih kecil dari Twitter. Sebagai gambaran, Meta dilaporkan memiliki 87.000 Metamates (sebutan karyawan) global per akhir September 2022.
Dari total itu, sebanyak 27.000 Metamates baru bergabung saat pandemi Covid-19 melanda, yakni pada 2020 dan 2021. Sementara 15.344 di antaranya baru direkrut Meta pada Januari hingga September 2022 ini.
Bila informasi pemangkasan pegawai massal ini akurat, maka ini bakal menjadi PHK karyawan Meta pertama yang terjadi dalam sejarah 18 tahun keberadaan perusahaan.
Terkait masalah PHK massal ini, seorang juru bicara Meta menolak berkomentar. Ia hanya merujuk pada pernyataan CEO Meta Mark Zuckerberg baru-baru ini, bahwa perusahaan akan "memfokuskan investasi pada sejumlah kecil area pertumbuhan prioritas tinggi".
Baca juga: Twitter Lakukan PHK Massal Global, Ribuan Karyawan Terdampak
Saat berbicara di acara pemaparan laporan keuangan perusahaan pada akhir Oktober lalu, Bos Meta itu mengatakan bahwa perusahaannya akan "agak lebih kecil" (dalam hal jumlah pegawai) pada akhir 2023.
Bakal kurangi biaya operasional
Sebelum kabar PHK massal merebak, pada Juni lalu, Meta memang berencana untuk membatasi perekrutan karyawan baru. Contohnya, Meta memangkas perekrutan engineer baru hingga sekitar 30 persen.
Semula, Meta menargetkan akan merekrut 10.000 engineer baru, lalu menyusut menjadi 6.000-7.000 engineer baru saja.
"Kami ingin memastikan, kami tidak menambahkan orang ke tim yang tidak ada harapan memiliki peran tahun depan," kata Zuckerberg pada Oktober lalu.
Belum lama ini, Meta dikabarkan membubarkan sejumlah tim, divisi, atau departemen di perusahaannya. Meta juga disebut menunda tawaran pekerjaan penuh (full-time) kepada pekerja magang musim panasnya tahun ini.
Baca juga: Facebook Disebut Akan PHK 12.000 Karyawan
Tak hanya itu, Meta juga bakal mengurangi anggaran operasional di sebagian besar divisi di Meta hingga 10 persen, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Wall Street Journal, Senin (7/11/2022).
Untuk mengurangi pengeluaran, Meta juga memangkas proyek-proyek yang tengah digarapnya. Misalnya, memangkas proyek di unit usaha inkubator internal untuk proyek baru yang bernama Area 120 menjadi setengahnya dan menutup proyek smartwatch berkamera.
Hal tersebut agaknya dilakukan karena performa keuangan Meta yang tengah melesu akhir-akhir ini. Seretnya keuangan Meta dilaporkan terjadi karena faktor inflasi dan ketidakpastian ekonomi global.
Namun, sebagian besar disebut disebabkan gara-gara investasi besar-besaran pada Reality Labs, divisi metaverse milik Meta.
Terkini Lainnya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- 5 Fitur Baru di DM Instagram, Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Cara Download WhatsApp di Laptop dengan Mudah
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Samsung Galaxy S23 Meluncur Februari, Hanya Pakai Chipset Snapdragon?
- Mantra Pemanggil Siri Dibuat Lebih Singkat, Hanya Pakai Satu Kata
- Twitter Mulai Pungut Biaya Rp 125.000 Per Bulan dari Akun Centang Biru
- Karyawan Twitter "Salah Pecat" Diminta ke Kantor Lagi
- Kolaborasi agar Kuat Berkompetisi