Karyawan Twitter "Salah Pecat" Diminta ke Kantor Lagi

- Pada Jumat (4/11/2022), Twitter dilaporkan mulai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal secara global. Imbas dari PHK tersebut berdampak pada ribuan karyawan.
Meski tidak memerinci jumlah karyawan yang di-PHK, Elon Musk selaku pemilik baru dari Twitter sempat mengungkapkan akan mem-PHK 50 persen karyawannya, yang jika diprediksi totalnya sekitar 3.750 pekerja dari total 7.500 pekerja.
Setelah ditinjau ulang, tampaknya perusahaan menemukan kesalahan saat melakukan pemutusan kerja massal tersebut. Puluhan karyawan yang sudah di-PHK diminta untuk kembali bekerja di perusahaan.
Baca juga: Twitter Lakukan PHK Massal Global, Ribuan Karyawan Terdampak
Informasi tersebut dilaporkan oleh dua narasumber anonim yang mengetahui masalah ini dan tidak ingin disebutkan identitiasnya, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Bloomberg, Senin (7/11/2022).
Dua orang tersebut mengatakan, kesalahan pemecatan disadari pihak manajemen ketika mereka menemukan posisi dan pengalaman dari orang-orang yang di-PHK mungkin diperlukan untuk mengembangkan fitur yang diinginkan bos mereka, Musk.
Informasi tentang kesalahan pemecatan tersebut juga semakin diperkuat dengan cuitan yang diunggah pemilik media teknologi, Platformer, yang bernama Casey Newton di Twitter pribadinya (handle @CaseyNewton).
“Berbagai sumber dan obrolan (komunitas) Twitter Blind saat ini mengatakan bahwa perusahaan mulai menghubungi beberapa orang yang diberhentikan kemarin untuk kembali (ke perusahaan). Whoops!”, tulis Newton.
Multiple sources and Twitter Blind chats now saying that the company has begun to reach out to some people it laid off yesterday asking them to come back. Whoops! ????
— Casey Newton (@CaseyNewton) November 6, 2022
Sejauh ini, PHK massal yang sudah dilakukan tercatat hampir berdampak pada 3.700 pekerja per minggu ini. Pemangkasan karyawan dilakukan melalui kiriman e-mail ke setiap karyawan.
Karyawan yang di-PHK akan mendapatkan e-mail pemberitahuan mengenai peran mereka di perusahaan di e-mail pribadi, sedangkan karyawan yang tidak terkena imbas akan mendapat notifikasi dari email kantor.
Baca juga: Drama PHK 3.700 Karyawan Twitter, Langsung Dilarang ke Kantor dan Ditendang dari Slack
Alasan pemangkasan ini juga belum diperinci lebih lanjut. Merujuk pada pengumuman PHK di e-mail, tertulis bahwa PHK dilakukan untuk memangkas biaya perusahaan setelah akuisisi Musk rampung, yang sudah ditutup per Oktober 2022.
Karyawan-karyawan yang kena imbas PHK ini pun meramaikan platform microblogging Twitter menggunakan cuitan dengan tagar #LoveWhoYouWorkedWith, #LoveWhereYouWorkedWith, dan #OneTeam.
Sejumlah karyawan juga mengomentari sistem manajemen dan tata kelola perusahaan saat mem-PHK pekerjanya. Proses yang dilakukan perusahaan terlihat terburu-buru dan tampak kacau. Misalnya, karyawan mendadak kehilangan akses e-mail kantor, akun Slack, dan sebagainya.
Pihak perusahaan pun enggan memberi komentar terkait alasan dibalik pemutusan kerja tersebut. Kendati begitu, dengan tersisanya 3.700 pekerja di perusahaan (menurut narasumber anonim di atas), Musk mendorong agar perusahaan dapat mengembangkan fitur baru.
Baca juga: Akun Twitter Centang Biru Wajib Bayar Rp 300.000 Per Bulan?
Dorongan untuk mengerjakan tugas dengan cepat mengakibatkan beberapa karyawan harus lembur, bahkan menginap semalaman di kantor, agar dapat menyelesaikan tugas sesuai tenggat waktu.
Kebaruan yang ditawarkan Twitter baru-baru ini adalah mematok harga akun yang terverifikasi dengan centang biru senilai 8 dollar AS (Rp 124.916) per bulan ke pengguna secara umum.
Jadi, pengguna dapat memiliki centang biru di akun Twitter-nya, jika bersedia berlangganan dan membayar sesuai harga yang ditentukan.
Kelebihan dari akun “Verified Account” tersebut memungkinkan pengguna mendapat konten iklan lebih sedikit, mengunggah video lebih panjang, mendapat prioritas balasan, mention, hingga pencarian.
Baca juga: Elon Musk Pecat 4 Petinggi Twitter, Salah Satu Digiring Keluar Gedung
Terkini Lainnya
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Cisco Umumkan AI Defense, Solusi Keamanan AI untuk Perusahaan
- Menggenggam HP Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate, Smartphone Tipis Rasa Tablet
- Smartphone Vivo Y29 4G Meluncur, Bawa Baterai Jumbo 6.500 mAh
- 3 Cara Mengaktifkan Touchpad Laptop Windows dengan Mudah dan Praktis
- HP Lipat Oppo Find N5 Sangat Tipis, Ini Rahasia di Baliknya
- Fitur Foto Anti-gagal di Samsung Galaxy S25 Ultra Ini Wajib Dipakai Saat Nonton Konser
- Gimbal Smartphone DJI Osmo Mobile 7 Pro Dirilis, Sudah Bisa Dibeli di Indonesia
- 10 Aplikasi untuk Menunjang Ibadah Puasa Ramadhan 2025 di iPhone dan Android
- Merekam Foto dan Video Konser Makin "Seamless" dengan Cincin Pintar Galaxy Ring
- Angin Segar Investasi Apple, Harapan iPhone 16 Masuk Indonesia Kian Terbuka
- Melihat Tampilan iPhone 16e, Serupa tapi Tak Sama dengan iPhone 14
- HP Lipat Oppo Find N5 Segera Rilis di Indonesia, Kapan?
- Kolaborasi agar Kuat Berkompetisi
- "Comeback" dan Tumbangkan Geek Fam, Onic Esports Juara MPLI 2022
- Jadwal, Format, dan Daftar Tim yang Bertanding di PMGC 2022
- Jadwal MPLI 2022 Minggu 6 November, Laga Semi Final dan Grand Final Hari Ini
- Sony PS VR2 Dijual Rp 10,5 Juta di Indonesia, Bisa Dipesan 15 November