Pendiri Twitter Jack Dorsey Bikin Medsos Baru Bluesky

- Satu minggu sebelum Elon Musk resmi membeli Twitter, mantan CEO sekaligus pendiri Twitter, Jack Dorsey dilaporkan sedang menguji aplikasi media sosial yang baru.
Media sosial baru buatan Jack Dorsey itu diberi nama “Bluesky”. Dikarenakan masih tahap uji coba, artinya aplikasi ini masih dalam proses pengembangan dan belum resmi diluncurkan ke publik.
Media sosial Bluesky sendiri awalnya sudah dibuat oleh Twitter sejak 2019 lalu. Tujuannya untuk mengembangkan konsep “desentralisasi”, layaknya raksasa media sosial lainnya.
Baca juga: Perjalanan Jack Dorsey, Twit Pertama hingga Pamit Tinggalkan Twitter
Namun, pada Februari lalu, perusahaan kembali mengumumkan pembentukan perusahaan baru Bluesky PBLCC sebagai organisasi independen yang berdiri sendiri.
Selain itu, perusahaan juga tidak merinci lebih lanjut terkait media sosial yang tengah dikembangkan. Sehingga fokus utama dari aplikasi tersebut masih belum diketahui.
Namun, berdasarkan keterangan perusahaan, Bluesky nantinya akan berfokus pada ruang terbuka untuk menampung percakapan publik. Nama aplikasi ini yang akan dijadikan sebagai nama perusahaan ke depannya.
Proses yang sudah dilakukan sejauh ini adalah tahap uji coba protokol aplikasi. Dalam keterangan tertulis, Bluesky disebut akan menggunakan protokol Authenticated Transfer Protocol (AT Protocol), yang biasanya dipakai untuk jaringan sosial gabungan yang dijalankan oleh beberapa situs, bukan satu situs.
Baca juga: Elon Musk Pecat 4 Petinggi Twitter, Salah Satu Digiring Keluar Gedung
“Saat ini kami menguji (aplikasi versi) beta, kami akan terus mengulangi spesifikasi protokol dan mengungkapkan detail tentang cara kerjanya. Saat sudah siap, kamu akan beralih ke open beta,” imbuh perusahaan, dirangkum KompasTekno dari People.com, Rabu (2/11/2022).
Lewat akun Twitter pribadi, Jack Dorsey mengatakan Bluesky akan menjadi pesaing bagi perusahaan manapun yang mengandalkan dasar-dasar dari media sosial ataupun menggunakan data-darta dari para penggunanya.
It’s a competitor to any company trying to own the underlying fundamentals for social media or the data of the people using it
— jack (@jack) October 18, 2022
Jack Dorsey mengundurkan diri sebagai CEO Twitter pada November 2021 lalu. Keputusannya angkat kaki dari perusahaan karena menyesal atas apa yang sudah terjadi di Twitter.
Dengan kehadiran media sosial terbaru ini, tampaknya Dorsey akan memecahkan permasalahan yang terjadi di Twitter lewat aplikasi media sosial terbarunya.
Terkini Lainnya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- 5 Fitur Baru di DM Instagram, Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Cara Download WhatsApp di Laptop dengan Mudah
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Intip Proses Produksi Oppo A77s di Pabrik Baru Oppo, Hadirkan Kualitas Tinggi Berstandar Dunia
- Apakah Semua TV LED Merupakan TV Digital? Begini Penjelasannya
- Elon Musk Disebut Bakal PHK 50 Persen Karyawan Twitter
- YouTube Pisahkan Video Shorts dan Video Panjang
- Bos Xbox Ejek Metaverse Mirip Video Game yang Jelek