Tragedi Peretasan Terbesar Google Diangkat dalam Serial Dokumenter

- Tahun 2009 lalu, Google mengalami peretasan terdahsyat yang pernah terjadi di perusahaan mesin pencari raksasa itu. Peretasan itu bermula dari sebuah pesan asing yang diterima salah satu karyawan Google di komputer kantor.
Pesan itu rupanya berisi tautan berbahaya yang apabila diklik, malware akan menyusup ke perangkat. Dari situlah, para hacker (peretas) menyusup ke perangkat karyawan Google hingga akhirnya berujung ke peretasan besar.
Tragedi ini lantas mengubah cara Google untuk meningkatkan keamanan mereka. Sejak saat itu, Google menambah sejumlah divisi, pola kerja, hingga regulasi yang baru terkait keamanan siber.
Misalnya, membuat program bernama “War Room”, di mana setiap karyawan yang terlibat dalam keamanan siber, bergabung untuk menyelesaikan kasus peretasan pertama.
Baca juga: Bisnis Iklan Seret, Keuntungan Induk Google Turun 27 Persen
Kisah peretasan terbesar Google ini kemudian diangkat dalam serial dokumenter berjudul "Hacking Google". Film ini sudah tayang di YouTube dan memiliki enam episode yang masing-masing berdurasi 15-19 menit.
Di setiap episode, sejumlah karyawan dari berbagai divisi juga diwawancarai untuk menceritakan bagaimana tindakan, respons, tanggapan, dan pola kerja yang dilakukan untuk menjaga keamanan siber dan data pengguna.
Serial dokumenter "Hacking Google" menggambarkan betapa rumitnya proses pembangunan keamanan siber Google yang membutuhkan banyak waktu dan melibatkan banyak orang. Tidak melulu berhasil, terkadang beberapa karyawan juga sempat “kewalahan” menangani kasus peretasan.
Dalam dokumenter tersebut dapat diketahui juga bahwa perusahaan merekrut peretas-peretas andal dari berbagai macam negara. Jadi, tugas para peretas itu mencoba membobol sistem keamanan perusahaan dengan standar tertentu untuk menguji perlindungan keamanan siber yang dimiliki.
Baca juga: Google Ingin Ciptakan Pengalaman Internet yang Lebih Aman di Indonesia
Pentingnya kolaborasi

Dokumenter "Hacking Google" menyorot satu hal penting, yakni kolaborasi atau kerja sama daalam meningkatkan keamanan siber. Nilai itu kemudian diadopsi Google Indonesia untuk menciptakan pengalaman berinternet yang aman.
“Seiring berkembangnya ancaman keamanan, diperlukan kolaborasi berkelanjutan untuk melindungi pengguna dan membantu menciptakan internet yang lebih aman,” ujar Putri Alam selaku Director of Governement Affairs and Public Policy di Google Indonesia dalam acara "Nonton Bareng Hacking Google" di Jakarta, Selasa (26/10/2022).
Demi meningkatkan keamanan siber, Google Indonesia menggandeng sejumlah lembaga dan kementerian, seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Koperasi dan UKM, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Baca juga: 9 Layanan Cloud Storage Gratis Alternatif Google Drive
“Di sini Google mendorong program yang mempromosikan literasi digital yang membantu seluruh pemangku kepentingan dan juga masyarakat Indonesia menjadi warga digital yang baik,” imbuh Putri.
Salah satu program yang lahir dari kerja sama ini adalah "Cybersecurity untuk UMKM". Program tersebut merupakan rangkaian pelatihan yang sudah diluncurkan tahun lalu dan ditujukan untuk meningkatkan literasi digital pelaku usaha kecil terkait keamanan siber. Untuk menonton dokumenter Google bisa klik tautannya di sini.
Terkini Lainnya
- Samsung Rilis Vacuum Cleaner yang Bisa Tampilkan Notifikasi Telepon dan Chat
- Akun Non-aktif X/Twitter Akan Dijual mulai Rp 160 Juta
- 3 Cara Menggunakan Chatbot Grok AI di X dan Aplikasi HP dengan Mudah
- Poco M7 Pro 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,8 Juta
- Siap-siap, Harga iPhone Bakal Semakin Mahal gara-gara Tarif Trump
- Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Meta Rilis 2 Model AI Llama 4 Baru: Maverick dan Scout
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Vimeo Rilis Fitur Streaming ala Netflix, Kreator Indonesia Gigit Jari
- YouTube Shorts Tambah Fitur Editing Video untuk Saingi TikTok
- Trump Tunda Pemblokiran TikTok di AS, Beri Waktu 75 Hari Lagi
- Apakah Dark Mode Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- 3 Cara Upload File ke Google Drive dengan Mudah dan Praktis
- Poco M7 Pro 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,8 Juta
- Channel YouTube di Indonesia Sudah Bisa Diganti Pakai "@", Begini Caranya
- Sempat Error Hampir 2 Jam, Begini Awal Mula WhatsApp Tak Bisa Kirim Pesan pada Selasa Kemarin
- BSSN Siapkan Strategi Keamanan Siber Nasional, Target Selesai Tahun Ini
- Samsung Mulai Gelontorkan OneUI 5.0 Bulan Ini, Galaxy S22 Kebagian Pertama
- Penyebab WhatsApp Down Kemarin Diduga dari 3 Hal Ini