Bisnis Iklan Seret, Keuntungan Induk Google Turun 27 Persen

- Meski sudah menjadi perusahaan internet raksasa dunia, Google ternyata juga tidak kebal terhadap ketidakpastian ekonomi global.
Pasalnya, pada kuartal ketiga 2022 ini, bisnis utama Google seperti Ad (iklan) dan YouTube menunjukkan perlambatan sehingga keuntungan perusahaan ikut tergerus.
Hal tersebut terbukti dari laporan keuangan kuartal ketiga 2022 dari perusahaan induk Google, Alphabet, yang dipublikasi pada Selasa (25/10/2022).
Dari laporan keuangan itu diktehui bahwa keuntungan bersih Alphabet turun 27 persen di tengah kondisi ekonomi global yang makin memburuk, adanya kenaikan inflasi dan suku bunga.
Pada kuartal III-2022 ini, Alphabet hanya berhasil meraup laba bersih sebesar 13,9 miliar dollar AS atau setara Rp 216,4 triliun.
Baca juga: Pemasukan YouTube dari Iklan Rp 109 Triliun, Turun 2 Persen
Angka ini lebih kecil 27 persen dari laba bersih yang dikumpulkan induk Google itu pada periode yang sama tahun lalu, yang mencapai 18,94 miliar dollar AS (sekitar Rp 295,2 triliun).
Berbicara soal pendapatan, Alphabet dilaporkan membukukan pendapatan sebesar 69,1 miliar dollar AS (sekitar Rp 1,077 triliun) pada periode Juli-September 2022. Angka ini naik 6 persen dibanding pendapatan Alphabet tahun lalu yang sebesar 65,1 miliar dollar AS.
Lantas, bagaimana dengan pendapatan masing-masing untuk bisnis iklan Google dan YouTube pada kuartal III-2022?
Bisnis iklan Google dan YouTube seret
Karena bisnis yang melambat, pendapatan iklan Google dilaporkan hanya meraup keuntungan yang tipis dan dibawa ekspektasi para analisis keuangan. Sementara iklan di YouTube justru minus.
Bisnis iklan Google dilaporkan membukukan pendapatan 54,5 miliar dollar AS (kira-kira Rp 849,5 triliun) pada kuartal III-2022, hanya naik 4 persen dari tahun lalu.
Eksekutif Alphabet mengatakan bahwa pihaknya memang melihat pengiklan sedang berhemat dengan cara memangkas anggaran iklan untuk asuransi, pinjaman, hipotek dan crypto, serta lebih sedikit iklan game.
Chief Financial Officer Alphabet, Ruth Porat mengatakan bahwa pertumbuhan moderat tersebut masih akan berlanjut pada kuartal keempat mendatang.
Baca juga: Siap-siap, Instagram Bakal Diselipi Iklan Lebih Banyak
Sementara pendapatan iklan YouTube menyusut untuk pertama kalinya sejak Alphabet mulai melaporkan pendapatan YouTube secara terpisah pada akhir 2019.
Pada kuartal III-2022, pendapatan iklan YouTube adalah sebesar 7 miliar dollar AS (kira-kira Rp 109,1 triliun), turun 2 persen dari tahun lalu yang sebesar 7,2 miliar dollar AS, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Guardian, Rabu (26/10/2022).
Salah satu faktor yang membuat pendapatan iklan di YouTube minus adalah berkat persaingan dengan TikTok yang terus berlanjut.
Terkini Lainnya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- 5 Fitur Baru di DM Instagram, Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Cara Download WhatsApp di Laptop dengan Mudah
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Juara MPL S10 Onic Esports Masuk Tim Mobile Legends Tiga Besar Dunia
- YouTube Ubah Tampilan, Permudah Cari Tombol Subscribe
- Pemasukan YouTube dari Iklan Rp 109 Triliun, Turun 2 Persen
- Samsung Rilis Camera Assistant, Bisa Mengambil Foto Lebih Tajam dan Kaya Fitur
- WhatsApp Down Sekitar 2 Jam, Meta Minta Maaf