Bill Gates Puji Farwiza Farhan, Aktivis Lingkungan Asal Aceh yang Masuk Majalah Time

- Pekan ini, perempuan asal Aceh, Indonesia, Farwiza Farhan dinobatkan sebagai salah satu sosok inspiratif di dunia, dan masuk dalam daftar Time 100 Next 2022 kategori Leaders.
Farwiza Farhan dianggap sebagai sosok yang sukses mempertahankan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), yang terletak di Sumatera Utara dan Aceh, dari pembangunan dan perburuan liar.
Idealisme dan perjuangan Farwiza Farhan mempertahankan KEL rupanya juga menarik perhatian perintis Microsoft sekaligus orang terkaya ke-5 di dunia, Bill Gates.
Dalam sebuah twit yang diunggah lewat akun resmi Twitter @BillGates, Gates memberikan pujian dan apresiasi kepada Farwiza.
Baca juga: Bill Gates Suntik Dana Rp 298 Miliar ke Startup Pengembang AC
Sembari menyebut (mention) akun Twitter Farwiza (@wiiiiza) secara pribadi, Gates juga menyebut bahwa perempuan asal Aceh itu merupakan sosok yang dibutuhkan dunia di masa depan.
Leaders like @wiiiiza make me optimistic for our future. Earlier this year, I had the opportunity to meet Farwiza and was so impressed by her work protecting the Leuser ecosystem in Indonesia. #
— Bill Gates (@BillGates) September 28, 2022
"Pemimpin seperti @wiiiiza membuat saya semakin optimis tentang masa depan dunia," ujar Gates, dikutip KompasTekno dari akun pribadi @BillGates, Jumat (30/9/2022).

Dalam momen itu, Gates mengaku terkesan dengan hal-hal yang dilakukan aktivis lingkungan tersebut, terutama terkait upayanya melindungi KEL dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Saya sangat terkesima melihat apa yang dikerjakan oleh Farwiza melindungi Kawasan Ekosistem Leuser di Indonesia," imbuh Gates.
Baca juga: Bill Gates Tidak Mau Jadi Orang Terkaya di Dunia Lagi, Rp 300 Triliun Didonasikan
Mengenal Farwiza Farhan, sang penjaga hutan Leuser
Farwiza Farhan merupakan seorang aktivis lingkungan dan konservasionis hutan di Kawasan Ekosistem Leuser yang terletak di kawasan Aceh dan Sumatera Utara.
Di kawasan ini, hewan-hewan yang terancam punah, seperti badak dan harimau, masih hidup bebas di alam liar.
Karena itu lah, hati Farwiza tergerak untuk berupaya melindungi, mengkonservasi, dan melestarikan hutan KEL tersebut, begitu juga satwa liar yang ada di dalamnya.
Untuk melancarkan kegiatannya, Farwiza juga aktif di Yayasan Hutan, Alam, dan Lingkungan Aceh (HAkA), organisasi non-profit yang berfokus pada tata kelola lahan dan hutan di Aceh.
Selama kegiatannya melestarikan alam, dia merupakan sosok yang dikenal getol melawan eksploitasi dan ekspansi yang mengancam ekosistem Leuser.
Selain itu, dia juga membantu meningkatkan akses dan memperdalam keterlibatan perempuan terkait upaya penyelamatan lingkungan.

Baca juga: 3 Kesalahan dari CV Bill Gates yang Sebaiknya Tidak Ditiru Pelamar Kerja
Terkini Lainnya
- Ada Tarif Trump, Jepang Subsidi Warganya Setara Nintendo Switch 2
- 3 Cara Cek HP Support eSIM di Android dan iPhone dengan Mudah
- Apple Maps Kini Bisa Digunakan di Android, tapi Setengah Hati
- 9 Trik Bikin Ruang Penyimpanan iPhone Lebih Bersih Tanpa Hapus Foto dan Video
- Kenapa Celah Keamanan Disebut Bug atau Kutu? Begini Penjelasannya
- Oppo Gandeng Google Bikin Agentic AI, Bikin HP Makin Pintar
- Game "The Last of Us Complete" Dirilis untuk PS5, Versi Lengkap Part I dan II
- Fujifilm Instax Mini 41 Meluncur, Kamera Foto Instan Gaya Retro
- Apple, Microsoft, dkk Terbangkan Ribuan Komponen Laptop ke AS
- Apa Itu eSIM? Begini Perbedaannya dengan Kartu SIM Biasa
- Harimau Biru di Sphere Las Vegas, Karya Gemilang Ilustrator Indonesia
- Microsoft Tutup Skype, Pelanggan Ini Tuntut Uangnya Dikembalikan
- Awas Klik File di WhatsApp Desktop Bisa Kena Malware, Update Sekarang!
- Pasar PC Global Tumbuh 9 Persen Awal 2025, Ini Penyebabnya
- AMD Rilis Ryzen 8000 HX, Chip Murah untuk Laptop Gaming
- Google Tutup Layanan Cloud Gaming Stadia Januari 2023
- Jepang Kembangkan Teknologi Buka Kunci Ponsel Pakai Nafas
- Instagram Blokir Permanen Akun Situs Porno
- Intel Umumkan Harga GPU Arc A770, Kapan Bisa Dibeli?
- Amazon Kindle Scribe Meluncur, Pertama dengan Stylus