cpu-data.info

Google dan Meta Diam-diam Kurangi Karyawannya

Sejumlah karyawan Facebook terlihat berfoto bersama di depan logo baru perusahaan, setelah Zuckerberg resmi mengubah nama perusahaan induk Facebook Inc menjadi Meta Platforms Inc pada Kamis, (28/10/2021).
Lihat Foto

- Angin PHK di industri teknologi masih terus berlanjut pada September ini. Dua perusahaan teknologi raksasa Google dan Meta (induk Facebook, WhatsApp, dan Instagram) dilaporkan diam-diam mengurangi jumlah karyawannya.

Menurut BizJournals mengutip laporan The Wall Street Journal, pengurangan karyawan di Google dan Meta tersebut dilakukan dengan cara membubarkan sejumlah tim, divisi, atau departemen di perusahaannya.

Setelah menutup divisi, Google dan Meta memberikan waktu tertentu kepada karyawan yang terkena dampak, untuk melamar posisi lain di perusahaan.

Langkah itu tampaknya dilakukan untuk menghindari PHK massal. Alih-alih PHK massal, Google dan Meta memilih melakukan penyesuaian divisi-divisi di perusahannya.

Dengan begitu, pekerja yang terdampak tidak benar-benar di-PHK karena masih berpeluang menemukan posisi baru di divisi lain. Sementara di sisi lain, Google dan Meta dapat memangkas biaya operasional dari divisi yang ditutupnya.

Meta memberi sejumlah pekerja yang terdampak waktu satu bulan untuk menemukan posisi baru di perusahaan. Sementara Google memberi karyawan waktu 60 hingga 90 hari atau 2-3 bulan. Pekerja yang tidak mendapatkan peran baru bakal diberhentikan dari perusahaan.

Tidak ada informasi lebih rinci berapa jumlah karyawan Google dan Meta yang terdampak oleh kebijakan ini. Pun tidak ada informasi soal divisi apa saja yang akhirnya dibubarkan oleh Google dan Meta.

Selain menutup sejumlah divisi, Google dilaporkan memangkas proyek di unit usaha inkubator internal untuk proyek baru yang bernama Area 120, menjadi setengahnya pekan lalu. Sedangkan Meta juga dilaporkan menunda tawaran pekerjaan penuh (full-time) kepada pekerja magang musim panasnya tahun ini.

Baca juga: Daftar Perusahaan Teknologi yang PHK Karyawan, dari Netflix hingga Tesla

Tanggapan Google dan Meta

Juru bicara Meta Dave Arnold menolak untuk berkomentar soal Meta yang diam-diam memangkas jumlah karyawannya tersebut. 

Alih-alih mengonfirmasi atau menyangkal, Arnold hanya merujuk ke pernyataan CEO Meta Mark Zuckerberg pada bulan Juli lalu.

"Rencana kami adalah untuk terus mengurangi pertumbuhan jumlah karyawan selama tahun depan. Banyak tim akan menyusut sehingga kami dapat mengalihkan sumber daya ke area lain," kata Zuckerberg saat menghadiri pemaparan pendapatan kuartalan Meta pada bulan Juli.

"Ini adalah periode yang menuntut lebih banyak keseriusan. Dan saya berharap kita bisa menyelesaikan lebih banyak (pekerjaan) dengan sumber daya yang lebih sedikit," lanjut dia.

Dalam sebuah pernyataan terpisah, perwakilan Google juga hanya merujuk kepada pernyataan CEO Google Sundar Pichai pada bulan Juli. Ketika itu, Pichai mengatakan bahwa perusahaan akan memperlambat laju perekrutan karyawan barunya.

Terlepas dari kebijakan umum itu, Google masih terus merekrut pegawai untuk posisi insinyur (engineer) dan posisi penting lainnya.

"Kami terus mencari cara untuk meningkatkan produktivitas kami dan memastikan kami fokus pada prioritas jangka panjang kami," kata perwakilan Google, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari BizJournals, Kamis (22/9/2022).

Selama beberapa bulan terakhir, sejumlah perusahaan tekologi dunia memang dilaporkan melakukan pemutusan hubungan kerja kepada karyawannya. Sebut saja seperti Netflix, Twitter, Niantic, GameStop, Coinbase, OpenSea, Microsoft, dan lainnya.

Sejumlah perusahaan juga menghentikan proses perekrutan pegawai baru. Gelombang PHK dan perlambatan rekrutmen karyawan baru ini terjadi menyusul ketidakpastian ekonomi global.

Baca juga: Shopee Indonesia PHK Karyawan, Berapa Jumlahnya?

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat