cpu-data.info

Psikolog: Orangtua Rugi Jika Larang Anak Pakai Gadget

Anak-anak sedang menggunakan gadget di kelas
Lihat Foto

- Di era masifnya perkembangan teknologi digital, penggunaan gadget seperti smartphone, tablet, komputer, hingga laptop kerap dimanfaatkan untuk aktivitas sehari-hari. Pengguna gadget yang dimaksud juga termasuk anak-anak.

Intensitas penggunaan gadget pada anak usia dini beberapa tahun ini cukup meningkat. Sebab, gadget kini tidak hanya digunakan untuk mencari hiburan seperti menonton video atau bermain game saja, tetapi juga digunakan untuk membantu proses pembelajaran anak.

Mengingat sejak kemunculan pandemi, aktivitas belajar anak sudah banyak dialihkan secara daring. Hal ini turut membuat sejumlah orang tua kerap mempertanyakan dan mengkhawatirkan terkait apa saja dampak yang diterima anak bila sering terpapar dengan gadget sejak usia dini.

Baca juga: Perlukah Anak-anak Main Gadget?

Untuk menjawab permasalahan tersebut, psikolog klinis dari Komunitas Love Yourself Indonesia, Alif Aulia Masfufah menjelaskan bahwa pada dasarnya penggunaan teknologi itu sendiri memiliki dampak positif dan negatif.

Dampak negatif yang umumnya diketahui adalah penggunaan gadget dapat menyebabkan anak terlambat belajar bicara, masalah emosional, terikat dengan gadget yang digunakan, merasa kesepian bila tidak ada gadget, hingga masalah pornografi.

Untuk menghindari dampak negatif yang terjadi, penggunaan gadget yang diberlakukan orangtua harus menyesuaikan usia sang anak.

Bila anak berusia 1-3 tahun (batita), penggunaan gadget harus dilakukan ditempat yang bisa dijangkau seperti di ruang tengah dan perlu dibatasi durasi main gadget-nya dalam sehari.

“Kalau (anak) masih 1-3 tahun, penggunaan gadget harus di ruang tengah, harus di tempat yang kelihatan. Jadi, tidak boleh gadget dibawa tidur. Selama di ruang tengah, di tempat di mana semua orang bisa melihat anak main apa, buka apa, itu tidak masalah. Karena gadget bukan sesuatu yang personal bagi mereka,” imbuh Aulia.

Sementara itu, anak yang sudah duduk di bangku sekolah dasar (kelas 1-6 SD), durasi penggunaan bukan lagi permasalahan. Akan tetapi, tetap perlu dibatasi dan diawasi. Asalkan orangtua tetap bisa tahu informasi apa saja yang diakses oleh pengguna.

Baca juga: Cara Batasi Aplikasi yang Dipakai Anak dengan Kid Space di Oppo A74

Pendekatan orangtua terhadap anak di atas usia lima tahun bukan lagi berbicara tentang pembatasan durasi penggunaan gadget, melainkan pengawasan/pemantauan terhadap aktivitas anak di dunia internet.

Namun, tidak selamanya gadget memberikan dampak negatif terhadap anak. Aulia memaparkan bahwa akses terhadap informasi sangat masif sekarang ini. Apabila karena alasan di atas orangtua melarang anak menggunakan gadget, hal tersebut justru merugikan anak dan orangtua secara bersamaan.

“Kalau berbicara (tentang) manfaat, tidak selamanya gadget itu buruk. Yang membuat gadget buruk, misalnya, peran ibu untuk anak batita/balita digantikan dengan gadget, mendidik dan tidur dengan gadget. (Penggunaan gadget) yang salah itu,” ujar Aulia kepada KompasTekno, Rabu (14/9/2022).

Hal ini dikarenakan sumber informasi di internet sudah berkembang sangat pesat. Jadi, bila tidak dimanfaatkan dengan baik, orangtua dan anak justru akan rugi.

“Akses terhadap informasi sekarang “gila-gilaan”, dan (sumber informasi) tempatnya di situ semua ada. Kalau kita tidak memanfaatkan itu sebagai orangtua ke batita dan balita, itu akan rugi sebenarnya,” ujar Aulia.

Bikin kegiatan yang menarik dan edukatif

Ilustrasi anak mengikuti pembelajaran jarak jauh di masa pandemi.Dok. iStock/staticnak1983 Ilustrasi anak mengikuti pembelajaran jarak jauh di masa pandemi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat