China Alami Kasus Pencurian Data Terbesar dalam Sejarah
- China sedang mengalami kebocoran data besar-besaran. Pasalnya, hacker (peretas) mengeklaim memiliki data 1 miliar penduduk China yang dicuri dari database kepolisian di Kota Shanghai, dengan jumlah data mencapai 23 Terabyte.
Saking besarnya jumlah data yang diretas, kasus ini disebut sebagai kebocoran data terbesar sepanjang sejarah di China.
Menurut laporan Bloomberg, dirangkum KompasTekno, Rabu (6/7/2022), kasus kebocoran data ini ditemukan di sebuah forum peretas Breach Forums. Peretas menggunakan nama samaran “ChinaDan” dan mengunggah informasi kebocoran data tersebut
“Pada (tahun) 2022, database (dari) Shanghai National Police (SHGA) (telah) bocor. Basis data ini berisi banyak terabyte data dan informasi mengenai miliaran warga Tiongkok,” tulis unggahan tersebut.
Baca juga: Orang Indonesia Hanya Bisa Pasrah kalau Ada Kebocoran Data
Data penduduk yang bocor antara lain berisi nama, alamat, tempat dan tanggal lahir, nomor kependudukan (seperti KTP), nomor ponsel, dan berbagai informasi data pribadi lainnya.
Berdasarkan klaim peretas, tercatat sebanyak 23 Terabyte (23 TB) data penduduk Tiongkok telah bocor. Dengan jumlah data yang tidak sedikit, peretas tersebut memanfaatkannya dengan menjual data tersebut di Breach Forums.
Penjualan dari miliaran data penduduk China akan dihargai senilai 10 Bitcoin, yakni sekitar 200.000 dollar AS atau setara Rp 2,9 miliar.
Hingga saat ini, motif dari pencurian data masih belum diketahui lebih lanjut. Unggahan terkait klaim tersebut juga telah viral dan ramai dibicarakan melalui platform media sosial Weibo (sejenis Twitter versi China) dan WeChat (aplikasi pengiriman pesan milik China), menggunakan tagar “Kebocoran Data Shanghai”.
Pemerintah China memblokir tagar tersebut di internet, namun beberapa pengguna masih berdiskusi di platfrom tersebut mengenai kebocoran data yang terjadi, mulai dari ketakutan, kesedihan, hingga kekecewaan mereka.
Salah satu pengguna mengatakan kekecewaannya bahwa kini ia telah menjadi “manusia transparan”. Hal ini dikarenakan datanya telah bocor dan tidak lagi memiliki privasi antarsatu dan yang lainnya.
Kejanggalan
Terlepas dari motif dan viralnya kasus ini di media sosial, sejumlah pakar di industri terkait menilai bila klaim kebocoran ini adalah benar, maka kasus pelanggaran keamanan siber yang terjadi akan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah China.
Hal ini juga dikarenakan pihak keamanan di China sempat terkejut dengan jumlah dari data yang bocor. Jumlah yang diklaim menimbulkan keraguan dan pertanyaan tentang kredibilitas dari data tersebut.
Baca juga: 7 Kasus Kebocoran Data yang Terjadi Sepanjang 2020
Ditambah, masih belum ada informasi yang juga jelas terkait bagaimana pencuri siber ini memiliki akses dari server kepolisian di Shanghai.
Tidak sampai di sana, kejanggalan lain juga ditemukan karena kasus pencurian ini datang tidak lama setelah pemerintah berjanji akan meningkatkan keamanan dari data pengguna.
Dalam janjinya, pemerintah mengatakan akan membuat kebijakan yang lebih ketat terhadap perusahaan teknologinya agar penyimpanan data bisa lebih aman. Kebijakan ini dilakukan sejalan dengan keluhan publik akibat adanya banyak penyalahgunaan data pribadi.
Terkini Lainnya
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- Cara Edit Foto Background Merah untuk Daftar SIPSS 2025, Mudah dan Praktis
- AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Sudah Ada di iPhone
- Gaji CEO Apple Tim Cook Naik pada 2024, Sekian Jumlahnya
- iPhone Berikutnya Bisa Dipakai Ngetik di Dalam Air dan Saat Hujan
- Kode Redeem PUBG Mobile Terbaru, Ada Skin Enraged Unicorn Gratis
- TM Roh: Ponsel Lipat Samsung Berikutnya Gandeng Brand Global
- Xiaomi 12S dan Xiaomi 12S Pro Resmi Meluncur, Ini Spesifikasinya
- Begini Isi CV Bill Gates 48 Tahun Lalu Saat Melamar Kerja