Segera Update Windows Anda, Ada Celah Berbahaya Mengintai
- Microsoft merilis tambalan keamanan (patch) untuk memperbaiki celah yang memungkinakn hacker mengambil alih komputer pengguna melalui file Microsoft Office, terutama Microsoft Word.
Kerentanan tersebut berbahaya karena file Microsoft Word masih cukup banyak digunakan pengguna.
Update ini wajib di-download pengguna jika tidak mau komputernya berisiko diserang peretas.
"Pembaruan untuk kerentanan ini ada di Pembaruan Windows kumulatif Juni 2022," tulis Microsoft di situs resmi Microsoft Security Response Center.
Baca juga: Hati-hati, Hacker Bisa Ambil Alih Komputer Lewat File Microsoft Word
Pantauan KompasTekno di PC yang menjalankan Windows 11, Jumat (17/6/2022), Microsoft merilis dua update untuk menambal kerentanan tersebut, sebagai berikut:
- 2022-06 Cumulative Update for Windows 11 for x64-based Systems (KB501497)
- Windows Malicious Software Removal Tool x64 - v5.102 (KB890830)
Menurut laporan outlet media The Verge, Microsoft juga merilis patch KB5014699 untuk Windows 10.
Sementara pengguna PC (laptop, komputer) yang masih menjalankan Windows 7 dan yang lebih baru diimbau untuk segera melakukan pembaruan (update) ke Windows teranyar.
"Microsoft sangat menyarankan agar pelanggan menginstal pembaruan agar sepenuhnya terlindungi dari kerentanan. Pelanggan yang sistemnya dikonfigurasi untuk menerima pembaruan otomatis tidak perlu melakukan tindakan lebih lanjut," tulis Microsoft.
Pengguna bisa melakukan update di PC Windows miliknya dengan cara sebagai berikut:
- Buka "Settings" di PC.
- Pilih "Windows update".
- Klik "Check for updates".
- Bila sudah kebagian, maka akan muncul update KB501497 dan KB890830.
- Klik "Install now".
- Tunggu instalasi selesai.
- Klik "Restart now" untuk menyelesaikan update.
/ Galuh Putri Riyanto Tangkapan layar pembaruan Windows 11 yang ditujukan untuk menambal kerentanan Follina.Celah "Follina"
Beberapa waktu lalu ditemukan celah keamanan atau kerentanan yang terdeteksi di Microsoft Office bernama "Follina" (CVE-2022-30190).
Dihimpun KompasTekno dari Digital Trends, Jumat (17/6/2022) kerentanan Follina itu terdeteksi di Microsoft Office versi 2013, 2016, 2019, 2021, Office ProPlus, dan Office 365.
Kerentanan "Follina" pertama kali terdeteksi pada 27 Mei 2022. Namun, menurut laporan Digital Trends, Microsoft sendiri sudah mengetahui kerentanan ini sejak awal April lalu.
Kerentanan ini turut memengaruhi file Rich Text Format (.rtf) dan template yang ada di Microsoft Word. Padahal, dokumen dalam format RTF dipercaya lebih aman dari serangan virus.
Hacker mengeksploitasi kerentanan tersebut dengan cara mengirimkan file Rich Text Format (.rtf) atau template Microsoft berisi program jahat ke targetnya.
Baca juga: PC Windows Wajib Pakai SSD Mulai 2023?
Kerentanan Follina ini memungkinkan program jahat tersebut bekerja dari sumber eksternal, meski pengguna tidak membuka file atau template yang dikirimkan.
Terkini Lainnya
- 3 Cara Menghapus Cache di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- CEO TikTok Ternyata Pernah Magang di Facebook
- Aplikasi TikTok Hilang dari Google Play Store dan Apple App Store AS
- Cara Factory Reset HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- Apa Arti “Re” di Gmail dan Mengapa Muncul saat Membalas Pesan?
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia
- Langkah Pertama yang Harus Dilakukan saat HP Hilang
- Kapan Sebaiknya Reset Pabrik pada HP? Begini Penjelasannya
- Ciri-ciri Penipuan di WhatsApp dan Cara Menghindarinya
- Kapan Harus Menghapus Cache di HP? Begini Penjelasannya
- Gmail Hampir Penuh? Begini Cara Cek Penyimpanannya
- Instagram Rilis Perbaikan "Bug" Stories Berulang, Baru Tersedia untuk iOS
- Zuckerberg Pamer Tampilan Baru Instagram yang Mirip TikTok
- Google "Jewer" Karyawan yang Sebut AI Makin Mirip Manusia
- IDC: Samsung Vendor Ponsel Nomor Satu di Indonesia
- Startup di Indonesia Terancam Sulit Dapatkan Pendanaan Terus-menerus