cpu-data.info

Telat Lapor Saham, Elon Musk Digugat Investor Twitter

ARSIP - Chief Executive Officer Tesla dan SpaceX Elon Musk berbicara di SATELLITE Conference and Exhibition 9 Maret 2020, di Washington.
Lihat Foto

- Elon Musk belum lama ini menjadi perbincangan setelah memborong saham di Twitter pekan lalu. Namun cara Musk membeli saham perusahaan yang didirikan Jack Dorsey itu membuatnya mendapat gugatan dari investor lain.

Salah satu investor Twitter bernama Marc Bain Rasella menggugat Elon Musk karena ia tidak segera mengungkapkan jumlah kepemilikan sahamnya ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (Securities and Exchange Commission/SEC).

Musk malah baru mengungkapkan jumlah sahamnya di Twitter melebihi tenggat yang ditetapkan SEC.

Baca juga: Elon Musk Borong Saham Twitter Senilai Rp 41 Triliun

Rasella mengeklaim bahwa keterlambatan Musk dalam melaporkan kepemilikan sahamnya membuat Rasella rugi.

Sebab, Rasella terlanjur menjual sahamnya di Twitter dengan harga yang menurutnya "dibuat rendah", tanpa mengetahui bahwa CEO SpaceX itu sudah memborong saham Twitter.

Padahal jika Rasella tahu Musk memborong saham Twitter, ia tidak akan menjual sahamnya.

"Penggugat dan kelompoknya tidak akan menjual saham Twitter sama sekali jika mengetahui bahwa harga pasar "dibuat rendah" dan "palsu" oleh pernyataan Tergugat (Elon Musk) yang menyesatkan," demikian salah satu kutipan dalam gugatan Rasella.

Baca juga: Elon Musk Jadi Pemegang Saham Terbesar Twitter, Segera Ambil Alih?

Musk sendiri seharusnya mengungkapkan kepemilikan saham Twitter pada 24 Maret, atau 10 hari setelah pengajuan ke SEC untuk membeli saham Twitter pada 14 Maret. Tenggat ini sudah diatur oleh SEC karena Musk memiliki saham di atas 5 persen.

Namun Musk baru melapor ke SEC pada 4 April setelah mengumpulkan saham sebesar 9,2 persen. Jumlah ini menjadikan Musk sebagai pemilik saham "luar" terbesar. Harga saham Twitter saat itu pun langsung meroket lebih dari 27 persen.

Baca juga: Saham Twitter To The Moon Setelah Diborong Elon Musk

Menurut Rasella, kelalaian yang dilakukan Musk memungkinkan orang terkaya dunia tersebut membeli lebih banyak saham Twitter dengan harga rendah demi meningkatkan keuntungan. Rasella mengeklaim kalau Elon Musk menghemat sekitar 143 juta dollar AS (Rp 2 triliun) atas pembelian saham Twitter karena harganya dibuat rendah.

Dirangkum KompasTekno dari TechCrunch, Rabu (3/4/2022), gugatan itu dilayangkan Rasella atas nama "semua investor yang menjual saham Twitter antara 24 Maret-1 April 2022" di pengadilan federal Manhattan pada Selasa (12/4). Sayangnya, Elon Musk belum memberikan tanggapan terkait gugatan ini. 

Tolak jadi direksi Twitter

Twitter menunjuk CEO Tesla, Elon Musk, untuk mengisi salah satu posisi di dewan direksi Twitter. Penunjukan tersebut dilakukan setelah Musk memborong saham Twitter senilai Rp 41 Triliun.

Menurut dokumen pengajuan Twitter kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (Securities and Exchange Commission/SEC), Musk mulanya akan menjabat sebagai direktur kelas II hingga tahun 2024. Namun, Elon Musk dipastikan batal menjabat posisi tersebut.

Baca juga: Elon Musk Batal Masuk Dewan Direksi Twitter

Kabar ini diumumkan langsung oleh CEO Twitter, Parag Agrawal, melalui akun Twitter pribadinya. Menurut Agrawal, Elon Musk sendiri yang menolak jabatan tersebut. "Elon Musk telah memutuskan untuk tidak bergabung dengan Dewan Direksi Twitter," demikian twit Agrawal lewat akun pribadinya dengan handle @paraga.

Karena menolak, orang terkaya di dunia itu secara resmi batal menjadi direktur kelas II di Twitter. Musk sendiri tidak mengungkapkan alasan di balik keputusannya menolak jabatan dewan direksi Twitter. Begitu pula Agrawal, tidak menjelaskannya dalam twitnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat