Samsung Tangguhkan Penjualan Ponsel dan Chip ke Rusia
- Satu per satu, perusahaan teknologi menunjukan sikapnya terkait invasi Rusia ke Ukraina. Paling baru adalah Samsung yang menangguhkan penjulan ponsel, semikonduktor (chip), dan produk elektroniknya ke Rusia.
"Karena perkembangan geopolitik saat ini, pengiriman ke Rusia telah ditangguhkan. Kami akan secara aktif terus memantau situasi kompleks ini untuk menentukan langkah yang akan dilakukan selanjutnya," ungkap juru bicara Samsung.
Langkah ini tampaknya adalah jawaban Samsung atas permintaan Wakil Perdana Menteri Ukraina, Mykhailo Fedorov. Satu hari sebelum melakukan blokir akses kepada Rusia, Samsung disebut telah menerima surat permohonan dari Fedorov.
Baca juga: AMD dan Intel Kompak Berhenti Jual Prosesor ke Rusia
Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Jong Hee Han, Vice Chairman dan CEO divisi SET Samsung (gabungan divisi mobile dan bisnis consumer electronic), Fedorov meminta Samsung untuk menangguhkan pasokan produk dan layanannya di Rusia.
Fedorov juga meminta akan perusahaan asal Korea Selatan itu untuk memblokir sejumlah layanannya, seperti Samsung Pay, Galaxy Store, dan Samsung Shop.
@Samsung, I urge you to take a step towards world peace! As long as Russian tanks and missiles bomb kindergartens and hospitals in Ukraine, your cool equipment cannot be used by Russians! pic.twitter.com/xjOInduclD
— Mykhailo Fedorov (@FedorovMykhailo) March 4, 2022
Tidak hanya menangguhkan penjualan di Negeri Beruang Merah. Samsung juga menyumbangkan dana sebesar 6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 86,2 miliar sebagai bentuk aksi kemanusiaan terhadap Ukraina.
Donasi tersebut dikumpulkan dari sumbangan sukarela dari pihak karyawan Samsung. Sebanyak 1 miliar dolar AS (sekitar Rp 14,3 miliar) dari dana tersebut didonasikan dalam bentuk produk elektronik.
"Kami berencana untuk secara aktif mendukung aksi kemanusiaan di sekitar wilayah, termasuk bantuan untuk pengungsi. Demi tujuan ini, kami mendonasikan 6 juta dollar AS, termasuk 1 juta dollar AS dalam bentuk produk elektronik, sekaligus sebagai donasi sukarela dari karyawan kami," jelas Samsung dalam pernyataannya.
Baca juga: Microsoft Berhenti Jual Produk dan Layanan di Rusia
Berdampak ke bisnis
Penangguhan yang dilakukan Samsung diduga akan memberikan dampak yang cukup signifikan, mengingat perusahaan tersebut memegang lebih dari 30 persen pangsa pasar ponsel di Rusia.
Angka tersebut bahkan dua kali lipat lebih banyak dari pangsa pasar Apple di Rusia, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Sam Mobile, Senin (7/3/2022).
Penjualan Samsung di Rusia sendiri berkontribusi sekitar 4 persen dari total pendapatan penjualan perangkat Samsung secara global. Selain itu, Samsung juga memiliki pabrik LCD-TV di Rusia, tepatnya di Kota Kaluga. Pabrik itu dibuka sejak tahun 2008 lalu, menurut laporan EE Times.
Samsung sejatinya dapat terus menjalin kerja sama dengan Rusia karena telah diberikan pengecualian dari sanksi yang diberlakukan AS.
Baca juga: Pasar Smartphone Rusia Diramal Makin Anjlok Imbas Konflik dengan Ukraina
Dengan kata lain, Samsung dapat terus memasok produknya ke Rusia tanpa terkena sanksi. Namun, upaya penangguhan ini nampaknya dilakukan secara sukarela oleh perusahaan.
Kemungkinan besar, Samsung akan kembali melanjutkan penjualan di Rusia setelah konflik tersebut berakhir dan ada lebih banyak kejelasan tentang sanksi dan tindakan ekonomi lainnya.
Selain Samsung, beberapa perusahaan teknologi juga telah menangguhkan bisnisnya ke Rusia. Seperti Apple, Microsoft, dan HP yang menyetop sementara penjualan produknya ke Rusia pasca-invasi ke Ukraina.
Perusahaan lain, seperti induk Facebook, Meta, Twitter, Google, Spotify, Netflix, Reddit, dan beberapa lain juga melakukan langkah serupa.
Terkini Lainnya
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- Arti Kata "Angst" Istilah Slang yang Sering Digunakan di Media Sosial
- Cara Menolak Otomatis Panggilan dari Nomor yang Disembunyikan di HP Android
- Cara Mengatasi Last Seen WhatsApp Tidak Berubah dengan Mudah dan Praktis
- Qualcomm Umumkan Chip Baru untuk Smart Home dan IoT
- XL Rilis Paket Xtra Combo Flex, Pelanggan Bebas Pilih Bonus
- Telkomsel Buka Layanan Grapari Online, Begini Cara Aksesnya
- APJII Kecam Pelaku Penembakan 8 Pegawai Palaparing Timur di Papua
- Surprise Deal Telkomsel Hari Ini, Mulai Rp 105.000 Kuota hingga 320 GB
- Samsung Resmikan Galaxy M33 dan M23, Ini Spesifikasinya