Hati-hati, Stiker "Add Yours" Instagram Stories Bisa Digunakan untuk Mencuri Informasi Pribadi
- Belakangan banyak pengguna Instagram yang meramaikan tren di Instagram Stories. Tren itu memanfaatkan fitur baru, yakni "Add Yours" atau "Balasan Anda".
Fitur stiker Add Yours masih dalam tahap uji coba di Indonesia dan Jepang mulai bulan Oktober lalu. Dengan stiker ini, pengguna bisa memulai tren atau tantangan baru, baik berupa foto atau video melalui Instagram Stories.
Nantinya, followers (pengikut) bisa membalas dengan membagikan foto/video sesuai topik yang sedang diangkat lewat stiker. Sebagai contoh, pengguna ditantang membagikan tangkapan layar HP, fesyen hari ini, atau masakan favorit.
Maka siapaun followers yang melihat following (akun yang diikuti)-nya memasang tren stiker Add Yours Instagram Stories, bisa ikut membalas dengan mengirim foto atau video sesuai tantangan yang diminta.
Baca juga: Instagram Uji Coba Stiker Baru Add Yours di Indonesia, Begini Cara Memakainya
Tampak menarik bukan? Apalagi, pengguna tidak cuma bisa ikut membagikan foto atau video saja. Mereka juga bisa melihat-lihat balasan dari peserta yang ikut tantangan ini, asalkan akunnya bersifat publik, sehingga orang bisa menonton unggahanya di Instagram Strories.
Akan tetapi, pengguna Instagram perlu berhati-hati dan lebih bijak untuk ikut tren stiker Add Yours. Pasalnya, beberapa topik tantangan stiker Add Yours ditengarai bisa menjadi "jebakan".
Misalnya, Anda ditantang menyebutkan kota asal, kota tempat tinggal, di mana saja Anda pernah tinggal dan informasi lain yang merujuk pada jejak lokasi.
Kemudian ada tantangan lain yang meminta peserta menyebut nama panjang anak atau pasangannya, usia mereka, bahkan tanggal lahir mereka.
Ada pula tantangan untuk mengungkap nama panggilan semasa kecil atau panggilan akrab di tempat nongkrong atau tempat kerja. Tampak asyik, lantas apa yang bikin panik?
Berisiko dimanfaatkan pelaku kejahatan
Menurut pakar keamanan siber dari lembaga riset nonprofit CISSReC, Pratama Persadha, informasi "kecil-kecil" yang dikumpulkan dari tren stiker Add Yours Instagram Stories di atas bisa dimanfaatkan untuk profiling.
Profiling adalah kegiatan mengumpulkan informasi untuk mengidentifikasi seseorang. Datanya bisa berasal dari informasi yang diungkap sendiri, maupun menelusuri orang-orang sekitarnya.
Di tangan yang tidak tepat, profiling bisa dimanfaatkan untuk aksi kejahatan, seperti penipuan, penculikan, atau pemerasan. Semakin banyak informasi yang diumbar ke publik, profiling akan semakin mudah dilakukan.
Baca juga: Hati-hati Pencurian Data Penting via Kode QR
"Bila seorang pelaku kejahatan bisa mengumpulkan data itu semua, maka lebih besar peluangnya untuk berhasil (melakukan kejahatan)," kata Pratama dalam pesan singkat kepada KompasTekno, Selasa (23/11/2021).
Pratama menyarankan agar pengguna media sosial seminimal mungkin membagikan informasi terkait data pribadi.
Jika bisa, imbuh Pratama, jangan membagikannya sama sekali. Dokumen pribadi seperti KTP, Kartu Keluarga, maupun sertifikat vaksin, menurut Pratama sebaiknya tidak dibagikan di dunia maya.
Terkini Lainnya
- Sejarah Urutan Versi Android dari Paling Awal hingga Terbaru
- Bisnis Game Lebih Cuan dari Streaming Video dan Musik, Menurut Riset
- Kenapa TWS di MacBook Terus Putus-putus? Begini Cara Mengatasinya
- AMD dan Intel Rebutan Bikin Chip untuk PS6, Siapa Pemenangnya?
- 6 Tips biar HP Xiaomi Tidak Lemot dan Lancar
- Harga dan Spesifikasi nubia V60 Design di Indonesia
- iOS 18 Sudah Tersedia, Apakah iPhone 11 Bisa Update?
- Intel dan Amazon Kerja Bareng Kembangkan Chip untuk AI
- Daftar iPhone yang Tak Kebagian iOS 18
- Belum Resmi Dirilis, Samsung Galaxy S24 FE Segera Masuk Indonesia?
- 5 Cara Cek Kesehatan Baterai Laptop dengan Mudah, Lengkap untuk Semua Model
- Cek iPhone Kamu Kebagian iOS 18 atau Tidak, Begini Caranya
- Daftar iPhone yang Kebagian iOS 18
- Twit Elon Musk yang Sudah Dihapus Bikin Geram Gedung Putih
- Apple Fanboy Ternyata Enggak Buru-buru Ganti iPhone Baru
- Developer Game Indonesia Borong Penghargaan SEA Game Awards 2021
- Twitter Uji Coba "Live Shopping", Bisa Belanja Sambil Nonton Live Streaming
- 3 Syarat dari Kominfo yang Harus Dipenuhi Indosat GIG Sebelum Tutup Layanan
- 2 Opsi Kompensasi Pelanggan GIG yang Diminta Kominfo
- 25.000 Komputer PNS Jerman Tinggalkan Windows, Beralih ke Linux