cpu-data.info

Begini Cara Tiket.com Bertahan Selama Pandemi Tanpa PHK

ilustrasi Tiket.com.
Lihat Foto

- Saat pandemi Covid-19 merebak di Indonesia, industri travel menjadi salah satu yang paling dulu terdampak secara signifikan.

Pandemi yang diikuti dengan imbauan tetap di rumah membuat perusahaan booking dan ticketing online, seperti Tiket.com kena imbasnya juga.

Pada April 2020, atau sebulan sejak kasus pertama Covid-19 terkonfirmasi di Indonesia, penjualan Tiket.com dilaporkan langsung turun drastis hingga 75 persen.

Meski diterpa masa-masa sulit, Co-Founder & Chief Marketing Officer Tiket.com, Gaery Undarsa mengungkapkan bahwa perusahaannya tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan.

Baca juga: Setahun Pandemi, Bagaimana Karyawan Gojek Bekerja?

"Ini karena hal pertama yang menjadi fokus Tiket.com adalah menjaga keberlanjutan perusahaan dan kesejahteraan semua karyawan," kata Gaery melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Kamis (4/11/2021).

Untuk mencapai tujuan tersebut, kata Gaery, Tiket.com memilih beradaptasi dengan pandemi. Strategi bisnis diatur ulang dengan cara memangkas biaya operasional dan pemasaran di awal pandemi.

Saat awal-awal kebijakan kerja dari rumah diberlakukan (WFH), Tiket.com bahkan memotong anggaran promosi hingga nol, alias tidak ada sama sekali.

"Hal ini dilakukan untuk mempertahankan karyawan agar tidak terjadi PHK dan tidak ada pemotongan gaji," kata Gaery.

Di samping itu, Tiket.com juga tetap aktif melakukan perekrutan karyawan meski terdampak pandemi. Gaery menyebutkan, total karyawan Tiket.com hingga saat ini sudah berjumlah lebih dari 1.000 orang.

"Liburan balas dendam" picu kenaikan bisnis travel

Dalam acara webinar yang disiarkan kemarin, Rabu (3/11/2021), Gaery melaporkan bahwa volume penjualan Ticket.com sudah berangsur pulih pada 2021.

"Bila dikalkulasi, total volume transaksi dari awal tahun sampai sekarang, peningkatannya itu lumayan, yakni 10 persen," kata dia.

Pertumbuhan bisnis Tiket.com tercatat semakin membaik di kuartal III-2021 ini. Pada periode ini, transaksi di Tiket.com dilaporkan menanjak 52 persen, bila dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

Dari seluruh lini produk Tiket.com, Gaery mengatakan, tiket hiburan dan hotel menyumbangkan transaksi paling besar pada kuartal III-2021.

Tiket Hiburan mengalami kenaikan transaksi paling signifikan, yakni hingga 662 persen. Sementara tiket Hotel mencetak kenaikan hingga 68 persen.

Beberapa faktor pemicu kenaikan transaksi tersebut adalah tren "travel revenge" atau kegiatan "liburan balas dendam".

Baca juga: Tiket.com Klaim Transaksi Melonjak, Penyebabnya Liburan Balas Dendam

Faktor lainnya adalah mulai adanya "rasa aman" di kalangan masyarakat untuk berpergian, sebab sudah ada aturan karantina, tracing (PeduliLindungi), dan program vaksinasi nasional.

Melihat performa bisnisnya yang positif ditambah dengan tren liburan yang baru, Gaery optimis Tiket.com siap menghadapi tren lonjakan pemesanan tiket di situs dan aplikasinya dalam beberapa waktu ke depan.

"Tiket.com siap untuk akselerasi dan antisipasi lonjakan pemesanan tiket dan akomodasi, karena dari sisi tiket.com tidak ada pengurangan kapasitas, baik karyawan, sistem, dan infrastruktur," pungkas Gaery.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat