Setahun Pandemi, Bagaimana Karyawan Gojek Bekerja?

- Pandemi Covid-19 memaksa sebagian besar perusahaan menerapkan kebijakan baru, yaitu bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Salah satu yang menerapkannya adalah perusahaan ride-hailing Gojek.
Sejak pertengahan Maret 2020 lalu, Gojek telah menerapkan kebijakan WFH yang juga disebut Kerja Dari Rumah (KDR). Kebijakan itu masih berlaku hingga Maret 2021 ini, setahun setelah KDR diterapkan.
"Kebijakan WFH masih berlaku hingga saat ini bagi karyawan Gojek di Indonesia, dengan mempertimbangkan beberapa hal," ujar Senior People Partner Gojek, Yona Aldila Pratama kepada KompasTekno, Rabu (24/3/2021).
Baca juga: Menanti Merger Tokopedia dan Gojek
Kebijakan WFH sendiri juga sempat diterapkan di wilayah operasional Gojek di luar Indonesia, seperti Singapura, Vietnam, dan Thailand.
Namun, hal itu kini tidak berlaku lagi lantaran Gojek mulai menerapkan sistem bekerja normal dari kantor atau work from office (WFO). Sebab, angka kasus Covid-19 di negara-negara tersebut diklaim sudah stabil.
Ketika WFO, perusahaan teknologi yang didirikan pada 2010 silam ini menerapkan sistem hybrid, dimana dua tim (tim A dan B) akan masuk ke kantor di hari-hari tertentu sesuai dengan jadwalnya.
Sehingga, seseorang dari tim A dan tim B dipastikan tidak akan tatap muka di hari yang sama.
Para karyawan juga harus mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, seperti menggunakan masker, hingga melakukan pengecekan suhu sebanyak 2x sehari.
Meski demikian, kebijakan WFO ini bisa berubah sewaktu-waktu menyesuaikan kondisi terkini di sejumlah negara tersebut.
Dapat fasilitas gratis

Sebagai dampak dari WFH, para karyawan pun otomatis akan bekerja di lingkungan rumah yang biasanya tidak secanggih lingkungan kantor. Selain itu, fasilitasnya juga tak sekaya seperti yang ada di kantor Gojek.
Karenanya, Gojek memberikan sejumlah fasilitas untuk menunjang kegiatan WFH, salah satunya adalah program one-time payout yang memungkinkan karyawan membeli berbagai peralatan untuk menunjang kegiatan WFH, seperti meja kerja, kursi, dan lain-lain.
Baca juga: Mitra Gojek Kini Bisa Jualan Pulsa dan Paket Data Telkomsel
Ada pula berbagai program untuk membantu mengurangi tekanan dan stres karyawan selama mereka "di rumah aja". Aneka program ini dinamai dengan "Wellbeing Campaign".
"Wellbeing Campaign (berfungsi) untuk menjaga kesejahteraan fisik maupun mental seperti kelas Zumba, Yoga, meditasi, kelas motivasi bersama public figure, aktivitas untuk anak-anak, serta bincang santai dengan manajemen Gojek," tutur Yona.
Selain itu, Gojek juga menerapkan hari tanpa rapat yang berlaku pada minggu kedua dan keempat tiap bulannya. Momen spesial ini disebut Gojek dengan "Thank Gojek It's Friday (TGIF).
Terkini Lainnya
- Bocoran Harga HP Tipis Samsung Galaxy S25 Edge Mencuat
- Grab Umumkan Bonus Hari Raya (BHR) untuk Mitra Pengemudi
- iPhone Lipat Disebut Rilis Tahun Depan, Ini Bocoran Harganya
- Apa Itu Facebook Pro yang Disebut Bisa untuk Menambah Penghasilan?
- Sudah Dapat TKDN, Kenapa iPhone 16 Belum Dirilis di Indonesia? Ini Alasannya
- Elon Musk Ganti ASN yang Kena PHK dengan Chatbot AI
- Sejarah dan Perkembangan QR Code dalam Dunia Digital
- Cara Membuat Font Dom Jatim yang Lagi Viral di Media Sosial
- Foto Profil WhatsApp Grup Bisa Pakai Gambar Olahan Meta AI
- Apa Itu Font Dom Jatim yang Viral di Medsos? Begini Artinya
- Selamat Tinggal "Storage" 64 GB di iPhone dan iPad!
- Bos Ericsson: Indonesia Perlu "Refarming" Spektrum Mid-band untuk 5G
- China Bikin Agen AI Manus, Bisa Bekerja Bebas Tanpa Instruksi Tambahan
- Memegang Realme 14 Pro Langsung di Barcelona, HP dengan Cangkang Unik
- 12 HP Android Terbaru yang Rilis di Indonesia, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
- Apa Itu RAM di Smartphone dan Fungsinya?
- Sering Disamakan, Apa Bedanya Ponsel dengan Smartphone?
- Ini Sebab Oppo Pakai Chip MediaTek di Reno5 F
- Mobil Tesla Sekarang Bisa Dibeli dengan Bitcoin
- Spesifikasi Lengkap dan Harga Oppo Reno5 F di Indonesia