cpu-data.info

Instagram Khawatir Pengguna Remaja Pindah ke Media Sosial Lain?

ilustrasi Instagram user
Lihat Foto

- Beberapa waktu lalu, The Wall Street Journal (WSJ) mempublikasikan laporan yang mengatakan bahwa Facebook sejatinya tahu jika Instagram berdampak buruk dan berbahaya (toxic) bagi remaja, terutama perempuan muda.

Informasi itu didapat dari seorang pembisik (whistleblower) yakni mantan Product Engineer Facebook, bernama Frances Haugen yang sempat membuat heboh lantaran sengaja membocorkan ribuan lembar data internal Facebook.

Namun tudingan itu ditepis Facebook yang menyebut bahwa data yang dipublikasikan "tidak akurat". Kini, sebuah laporan lain yang dipublikasikan The New York Times menyebut bahwa Instagram khawatir kehilangan pengguna remaja.

Baca juga: Mantan Karyawan Ungkap Facebook Utamakan Profit ketimbang Keamanan Pengguna

Laporan itu menyebut dalam sebuah presentasi di tahun 2018, Instagram khawatir pengguna remaja berpaling ke media sosial pesaing. Kekhawatiran itu disebut mereka sebagai "ancaman eksistensial". Tapi di tahun 2020, kekhawatiran itu semakin kuat.

"Apabila kami kehilangan pijakan di pengguna remaja di Amerika Serikat, maka kami akan kehilangan lini yang potensial," begitu tulisan dalam sebuah memo strategi Instagram tertanggal bulan Oktober 2020.

Memo itu disebut menjadi patokan untuk strategi Instagram di tahun ini. Di tahun 2018, Instagram diklaim mengalokasikan hampir seluruh anggaran pemasaran global tahunannya untuk "mengamankan" pangsa remaja.

Tidak disebutkan angka pasti anggaran tersebut, tapi menurut informasi yang beredar, anggaran pemasaran global tahunan Instagram tahun ini mencapai 390 juta dollar AS (sekitar Rp 5,5 triliun).

Strategi itu diwujudkan melalui iklan digital besar-besaran, menurut bocoran dokumen perencanaan serta sumber yang disebut sebagai orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Namun, dihimpun KompasTekno dari Indian Express, Kamis (21/10/2021), laporan tersebut dibantah oleh Liza Crenshaw, juru bicara Facebook.

Baca juga: Instagram Bakal Bilang-bilang Dulu kalau Down

"Tidak benar jika kami memfokuskan seluruh anggaran pemasaran untuk remaja, kami telah mengatakan berulang kali bahwa remaja adalah salah satu komunitas terpenting kami karena mereka menemukan dan menyebarkan tren lebih awal," jelas Crenshaw.

Kepada New York Times, seorang marketing Instagram mengatakan memfokuskan kelompok usia tertentu tidak biasa dilakukan induk perusahaan Instagram, Facebook Inc. Facebook juga disebut menganggarkan jatah iklan yang sama untuk kelompok orang tua dan dewasa.

Dalam dokumen tersebut juga disebutkan bahwa Instagram berusaha menjaga basis pengguna usia muda untuk mengisi basis pengguna Facebook yang mulai menua.

TikTok dan Snapchat saingan terberat

Instagram mengklaim memiliki 1,3 miliar pengguna, jauh lebih unggul dibanding pesainya, seperti TikTok (1 miliar pengguna), dan Snapchat (500 juta pengguna). Akan tetapi, untuk porsi pengguna remaja, Instagram berada di belakang Snapchat dan TikTok.

Berdasarkan data dari Piper Sandler, 35 persen remaja yang menjadi respondennya mengaku lebih menggandrungi Snapchat sebagai media sosial favorit mereka, sementara 30 persen mengaku lebih menyukai TikTok. Hanya 22 persen remaja yang mengaku menyukai Instagram.

Dalam dokumen strategi bulan Oktober bertajuk "Instagram's Marketing Approach for 2021", Instagram juga disebut mewaspadai sebuah survey lain yang menyebut bahwa pengguna berusia 13-44 tahun banyak beralih ke YouTube dan TikTok.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat