Harga Bitcoin Pecahkan Rekor Tertinggi, Tembus Rp 930 Juta Per Keping
- Mata uang kripto (cryptocurrency) Bitcoin kembali melonjak pekan ini sehingga memecahkan rekor harga tertinggi.
Pada perdagangan Rabu (20/10/2021), harga Bitcoin tercatat menembus 66.000 dollar AS atau sekitar Rp 931 juta per keping. Angka itu lebih tinggi dari rekor sebelumnya pada April 2021, saat Bitcoin diperdagangkan di kisaran 63.000 dollar AS (Rp 924 juta).
Di perdagangan hari sebelumnya, harga Bitcoin sendiri berkisar 61.000 dollar AS per keping atau sekitar Rp 861 juta.
Kenaikan harga ini konon dipicu oleh dana bursa berjangka (ETF) berbasis Bitcoin pertama di dunia, ProShares Bitcoin Strategy (BITO), yang baru saja melantai di bursa saham New York Stock Exchange (NYSE) pada Selasa (19/10/2021).
Baca juga: Apa Itu Bitcoin yang Harganya Tembus Rp 924 Juta
Pembelian saham BITO sendiri bukan berarti seorang pengguna bakal memiliki aset atau mata uang Bitcoin.
Namun, pengguna bakal membeli sebagian dari dana yang diperdagangkan di bursa berjangka, dan dana tersebut akan melacak aset dan kontrak saham lain di masa depan, termasuk aset perdagangan Bitcoin.
Pantauan KompasTekno di situs Coindesk pada perdagangan Kamis (21/10/2021), harga Bitcoin sendiri kini tampaknya masih stabil di angka 66.000 dollar AS.
Bakal turun lagi?
Bitcoin sendiri dikenal sebagai aset kripto yang harganya sering mengalami fluktuasi tajam dan sulit diprediksi.
Pertengahan Juli lalu, harga satu keping Bitcoin turun drastis hingga 30.000 dollar AS atau sekitar Rp 423 juta.
Baca juga: Cara El Salvador Menambang Bitcoin, Pakai Tenaga Gunung Api
Karena sifatnya yang volatile, sejumlah analis mengatakan bahwa investor Bitcoin, terutama mereka yang bermain di investasi jangka panjang, sebaiknya tidak cepat terpengaruh dengan harga Bitcoin yang sedang tinggi-tingginya.
"Meski harga Bitcoin secara umum belakangan naik, aset kripto tersebut mengalami harga yang naik-turun selama perjalanannya," ujar seorang investor dari Invest Diva, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Time.com, Kamis (21/10/2021).
"Jika Anda percaya pada potensi jangka panjang Bitcoin, sebaiknya Anda tidak terpengaruh dengan hal ini (kenaikan harga Bitcoin), itu adalah langkah yang terbaik," imbuh seorang analis dari Humphrey Talks.
Terkini Lainnya
- Bluesky Siapkan Flashes, Aplikasi Berbagi Foto Pesaing Instagram
- Sejarah Nokia, Berpindah-pindah Tangan hingga Pensiunnya Merek di Smartphone
- TikTok Terancam Tutup, Warga AS Malah Belajar Mandarin di Duolingo
- TWS Oppo Enco Air 4 Resmi di Indonesia, Bawa Fitur ANC Harga Rp 800.000
- HP Oppo Reno 13F 4G dan Reno 13F 5G Resmi di Indonesia, Desain Kembar Beda "Otak"
- Oppo Reno 13 5G Resmi di Indonesia, Smartphone Kuat dengan Fitur AI
- 2 Cara agar Notifikasi WhatsApp Tidak Muncul di Layar Kunci, Mudah dan Praktis
- Dampak HP Direset Pabrik yang Perlu Diketahui
- TikTok Terancam Tutup di AS, Pengguna Pindah ke Aplikasi Saudaranya
- Lupa Password IG setelah Deactive? Begini Cara Mengatasinya
- Video: Challenge Koin Jagat yang Viral di Media Sosial, Rusak Fasilitas Publik hingga Dilarang
- 5 Merek Ponsel Terlaris di Dunia 2024 Versi IDC
- HP Tecno Spark 30 Pro Rilis di Indonesia Minggu Depan, Ini Bocoran Spesifikasinya
- Dipanggil Komdigi, Pendiri Jagat Janji Ubah Permainan Berburu Koin
- Mantan Bos Google Bikin "Hooglee", Medsos Video Berbasis AI
- Facebook Dikabarkan Bakal Ganti Nama
- Android 12 Resmi Dirilis, Ini Daftar Ponsel yang Pertama Kebagian
- Resmi, Pengguna Instagram Bisa "Posting" Foto serta Video dari PC dan Mac
- Google Luncurkan Smartphone Pixel 6 dan Pixel 6 Pro
- Daftar 151 Pinjol Ilegal 2021 yang Diblokir Kominfo