Melihat Sejarah Mouse Komputer, Berawal dari Kotak Kayu Beroda Besi
- Tetikus, atau lebih dikenal dengan sebutan mouse, adalah suatu periferal yang bisa digunakan untuk memudahkan pengoperasian komputer (PC) dan laptop.
Dengan mouse, pengguna bisa dengan mudah "menyentuh" atau "menunjuk" berbagai elemen visual yang tampil di layar komputer, entah itu dokumen, menu, dan lain sebagainya, lewat bantuan kursor.
Jika melihat sejarahnya, kehadiran mouse tak lepas dari sosok teknisi komputer kenamaan bernama Douglas Engelbart.
Pada 1967 silam, ia mengajukan sebuah paten yang menampilkan cara kerja sebuah periferal komputer yang bisa menunjukkan indikator gerakan berdasarkan sumbu "X" (horisontal) dan "Y" (vertikal) di layar komputer.
Paten tersebut, yang tidak disertai dengan nama "mouse" sama sekali, lantas disetujui oleh kantor paten setempat tiga tahun setelah diajukan, tepatnya pada 1970.
Dalam dokumen tersebut, tercantum bahwa periferal mouse generasi yang paling pertama mengandalkan dua buah komponen roda berbahan besi, yang masing-masing bisa bergerak hanya ke satu arah, yaitu ke atas dan ke bawah.
Adapun model mouse pertama dibuat oleh rekan Engelbart, Bill English dan mengusung bentuk kotak yang dihiasi dengan cangkang berbahan dasar kayu.
Di dalamnya, terdapat dua roda besi yang masing-masing hanya bisa bergeser ke dua arah tadi, untuk menerima input gesekan yang bakal ditransmisikan ke layar.
Baca juga: Kursor Mouse Dulunya Tegak Lurus, Ini Alasannya Kini Jadi Miring
Mengapa disebut mouse?
Engelbart sejatinya tak menjuluki penemuannya itu dengan nama "mouse". Menurut dia, periferal itu disebut demikian karena orang-orang melihat bentuknya memang seperti tikus, bahasa Indonesia dari kata "mouse" itu sendiri.
"Tidak ada satupun yang ingat (siapa yang memberi nama). Tampilannya memang sekilas mirip tikus karena ada buntutnya, dan karena mirip, kami menyebut periferal tersebut dengan nama itu," ujar Engelbart, dikutip KompasTekno dari ComputerHistory.org, Jumat (15/10/2021).
Menariknya, sebuah rumor menyebut bahwa kursor yang digerakkan menggunakan mouse tadinya bakal dijuluki dengan "cat", atau kucing apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Sehingga, periferal mouse seakan bakal mengejar atau mengontrol pergerakan kucing, berbalik dengan keadaan kedua hewan tersebut di dunia nyata. Namun, penamaan ini tak kunjung digunakan dan saat ini kursor hanya disebut kursor.
Terkait bentuk mouse yang seperti tikus sendiri, pada versi awal, kabel yang menghubungkan tetikus dengan komputer terletak di bagian belakang periferal, tepat di bawah pergelangan tangan.
Namun seiring berjalannya waktu, kabel tersebut dipindahkan ke bagian depan mouse untuk memudahkan penggunaan.
Baca juga: Penemu Mouse Komputer Tutup Usia
Evolusi mouse
Terkini Lainnya
- Sony Aplha 1 II Diumumkan, Kamera Mirrorless dengan AI dan Layar Fleksibel
- Pengguna Threads Instagram Kini Bisa Buat Tab Feed Khusus Sendiri
- Waspada, Ini Bahayanya Menyimpan Password Otomatis di Browser Internet
- Tabel Spesifikasi Oppo Find X8 di Indonesia, Harga Rp 13 Jutaan
- Facebook Messenger Kedatangan Update Besar, Video Call Makin Jernih
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- WhatsApp Rilis Fitur Voice Message Transcripts, Ubah Pesan Suara Jadi Teks
- Cara Mencari Akun Facebook yang Lupa E-mail dan Password, Mudah
- ZTE Nubia Z70 Ultra Meluncur, HP Bezel Tipis dengan Tombol Kamera Khusus
- Spesifikasi dan Harga Oppo Find X8 Pro di Indonesia
- Smartphone Vivo Y300 Meluncur, HP dengan "Ring Light" Harga Rp 4 Jutaan
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Jadwal M6 Mobile Legends, Fase Wild Card Hari Kedua
- Gagal Aktifkan Gopay dan GoPayLater di Tokopedia, Lakukan Cara Ini
- Komputer AMD Ryzen Lambat di Windows 11, Tunggu "Obatnya" 19 Oktober
- Genshin Impact Tawarkan "Aloy" untuk Gamer PC dan Smartphone
- Kominfo Blokir 151 Aplikasi Pinjol Ilegal
- Sutradara "Pride & Prejudice" Pakai Galaxy S21 Ultra Produksi Film Pendek