Grab Kini Kuasai 90 Persen Saham Ovo

- Perusahaan ride-hailing asal Singapura, Grab, meningkatkan kepemilikan sahamnya di perusahaan pembayaran digital Ovo. Kini, Grab memegang 90 persen saham Ovo melalui PT Bumi Cakrawala Perkasa.
Sebelumnya saham Grab di Ovo diketahui hanya 39 persen. Pembelian saham ini menjadikan Grab sebagai pemegang saham mayoritas Ovo. Kepada Reuters, sumber familiar dengan isu tersebut mengatakan bahwa Grab membeli saham Ovo dari Lippo Group dan Tokopedia.
"Kami menyambut komitmen besar dari Grab untuk Ovo. Kami sedang dalam konsultasi dengan regulator untuk menyelesaikan proses restrukturisasi kepemilikan," jelas perwakilan Ovo.
Baca juga: Ovo Umumkan CEO Baru
Sementara itu, menurut sumber Bloomberg, valuasi Ovo kini mencapai 2 miliar dollar AS (sekitar Rp 28,5 triliun) dan membuat pembelian saham dari Grab ini bernilai antara 500 hingga 1 miliar dollar AS (sekitar Rp 7,1 triliun-Rp 14,2 triliun).
Langkah bisnis Grab ini memberikan petunjuk akan nasib Ovo yang menjadi tanda tanya setelah Tokopedia dan Gojek melakukan merger dan membentuk perusahaan induk bernama GoTo.
Sebab, Gojek sendiri memiliki layanan pembayaran digital sendiri, yakni Gopay yang juga menjadi pesaing Ovo. Sebelumnya, Tokopedia dan afiliasinya diketahui memegang 41 persen saham Ovo, menurut laporan dari Deal Street Asia.
Baca juga: Mengenal GoTo, Payung Besar Penaung Gojek dan Tokopedia
Menurut pendiri CrossASEAN Research, Angus Mackintosh, tidak mengejutkan jika Tokopedia harus menjual saham Ovo. "Tokopedia perlu menjualnya karena alasan regulasi," jelas Mackintosh.
"Grab mungkin akan kehilangan beberapa bisnis karena Tokopedia beralih ke GoPay, tapi kemungkinan akan mendapat keuntungan di tempat lain," imbuhnya, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Bloomberg, Selasa (5/10/2021).
Ovo saat ini tercatat sebagai platform pembayaran digital terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 38 persen, menurut laporan Mobile Payments Report 2021 oleh Boku Inc.
Setelah Ovo, Shopee Pay menjadi platform dompet digital terbesar kedua dengan pangsa pasar 15,6 persen, diikuti oleh LinkAja 13,9 persen, GoPay 13,2 persen, dan Dana 12,2 persen.
Terkini Lainnya
- Harimau Biru di Sphere Las Vegas, Karya Gemilang Ilustrator Indonesia
- Samsung Rilis Duo Perangkat Tangguh, Smartphone XCover7 Pro dan Tab Active5 Pro
- Antisipasi Tarif Trump, Jepang Subsidi Warganya Setara Nintendo Switch 2
- Kenapa Celah Keamanan Disebut Bug atau Kutu? Begini Penjelasannya
- 3 Cara Cek HP Support eSIM di Android dan iPhone dengan Mudah
- Apple Maps Kini Bisa Digunakan di Android, tapi Setengah Hati
- 9 Trik Bikin Ruang Penyimpanan iPhone Lebih Bersih Tanpa Hapus Foto dan Video
- Oppo Gandeng Google Bikin Agentic AI, Bikin HP Makin Pintar
- Game "The Last of Us Complete" Dirilis untuk PS5, Versi Lengkap Part I dan II
- Fujifilm Instax Mini 41 Meluncur, Kamera Foto Instan Gaya Retro
- Apple, Microsoft, dkk Terbangkan Ribuan Komponen Laptop ke AS
- Apa Itu eSIM? Begini Perbedaannya dengan Kartu SIM Biasa
- Microsoft Tutup Skype, Pelanggan Ini Tuntut Uangnya Dikembalikan
- Awas Klik File di WhatsApp Desktop Bisa Kena Malware, Update Sekarang!
- Pasar PC Global Tumbuh 9 Persen Awal 2025, Ini Penyebabnya
- Internet Telkomsel Tidak Bermasalah Saat Facebook, WA, IG Down
- Bisakah Pengguna Windows 7 Upgrade ke Windows 11?
- Ketika Sistem Internal Facebook Juga Bermasalah Saat FB, IG, dan WA Down
- Windows 11 Tersedia Mulai Hari Ini dan Gratis, Begini Cara Download-nya
- WhatsApp Down, Signal Ketiban Untung