Ovo Umumkan CEO Baru

- Platform pembayaran digital Ovo menunjuk Jaygan Fu Ponnudurai sebagai CEO baru perusahaan. Jaygan menggantikan posisi Jason Thompson yang menyelesaikan masa jabatannya per bulan September ini dan kembali ke Singapura.
"Seiring perkembangan Ovo, dengan senang hati kami mengumumkan penunjukan Jaygan Fu selaku CEO Ovo," kata Harumi Supit, Head of Corporate Communication Ovo melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Sabtu (2/10/2021).
Adapun sebelum ditunjuk sebagai CEO baru Ovo, Jaygan memangku tugas sebagai Chief Operating Officer (COO) di perusahaan bernuansa ungu tersebut.
Berdasarkan halaman LinkedIn, Jaygan bergabung dengan Ovo sejak 2018 dan menjabat sebagai COO dan CCO Payments.
Baca juga: Cara Isi Saldo Ovo Lewat Mobile Banking dan Internet Banking
"Pengalamannya bersama Ovo sejak 2018 diyakini akan memberikan nilai lebih bagi pertumbuhan dan peran Ovo dalam mengakselerasi transformasi pembayaran dan layanan keuangan digital, menuju literasi dan inklusi keuangan yang merata di seluruh Indonesia," kata Harumi.
Pencapaian Jason Thompson sebelum mundur
Dirangkum KompasTekno dari Crunchbase, sebelum mengakhiri masa jabatan pada September ini, Jason didapuk menjadi CEO Ovo sejak 2017.
Sebelum bergabung dengan Ovo, Jason juga sempat menduduki posisi sebagai Head of GrabPay yang bertugas untuk mengembangkan teknologi pembayaran digital di Asia Tenggara.
Pada 2011, Jason pernah juga menjabat sebagai Managing Director Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, serta Asia untuk Euronet. Di Euronet, dia memimpin anak perusahaan pembayaran elektronik untuk wilayah tersebut.
Baca juga: Bagaimana Nasib Ovo jika Tokopedia Merger dengan Gojek?
Selama empat tahun di bawah kepemimpinan Jason, Ovo berhasil mencapai beberapa hal. Salah satunya adalah meraih status decacorn setelah perusahaan mengumpulkan valuasi senilai 1 miliar dollar AS.
Menurut data dari CB Insight, Ovo memiliki valuasi sebesar 2,9 miliar dollar AS yang sudah dicapai sejak 2018. Pada 2017, Ovo juga disebut sebagai platform pembayaran digital nomor satu.
Saat itu, basis pengguna Ovo naik hingga 400 persen, dan mengintegrasikan lebih dari 500.000 pedagang ritel modern ke UKM, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Asia Money.
Terkini Lainnya
- iPhone 16e Meluncur, iPhone 16 Versi "Murah"
- Xiaomi Suntik DeepSeek AI ke HyperOS, Ini HP yang Kebagian
- Nugroho Sulistyo Budi Resmi Dilantik Jadi Kepala BSSN
- Bocoran Desain iPhone 17 Pro, Jadi Mirip Ponsel Poco?
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- Foto: 100 Meter dari Panggung Seventeen Bangkok Tetap "Gokil" Pakai Samsung S25 Ultra
- Cara Buat Twibbon Ramadan 2025 di Canva lewat HP dan Desktop
- Garmin Instinct 3 Series Rilis di Indonesia, Kini Pakai Layar AMOLED
- Cara Bikin Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran untuk Hampers Lebaran via ChatGPT
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- HP Realme P3 Pro dan P3x 5G Meluncur, Bawa Baterai Besar dan Chipset Baru
- Cara Cari Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Otomatis via AI serta Contoh Prompt
- iPhone 13 Lolos TKDN, Ini Perkiraan Harganya di Indonesia
- Sony ZV-E10 Masuk Indonesia, Kamera Mirrorless untuk Vlogging
- iPhone 13 Dijual Resmi 8 Oktober di Malaysia, Ini Daftar Harganya
- Daftar Kota Dunia yang Paling Banyak Dilihat di TikTok, Jakarta Urutan Berapa?
- Video Top TikTok Dijual dalam Bentuk NFT