Malware Penyedot Pulsa Bersembunyi di Lebih dari 200 Aplikasi Android
- Sekitar 10 juta smartphone Android di lebih dari 70 negara, termasuk Indonesia, dikabarkan telah terjangkit program berbahaya (malware) yang sudah beroperasi sejak November 2020.
Setidaknya begitu menurut firma riset mobile security asal Amerika Serikat (AS), Zimperium, dalam laporan terbarunya yang dirilis belum lama ini.
Menurut mereka, malware bernama "GriftHorse" ini diselipkan oleh pembuatnya, ke lebih dari 200 aplikasi Android di toko aplikasi Google Play Store, dan bisa menyedot pulsa pemilik ponsel.
Ketika malware ini menyusup di ponsel, GriftHorse akan membombardir pengguna dengan notifikasi bahwa pemilik ponsel mendapatkan hadiah dan penawaran menarik dari aplikasi tersebut.
Baca juga: Mengenal PlugX, Malware yang Menyusup ke Jaringan Kementerian di Indonesia
Lalu, jika notifikasi tersebut di-klik, pengguna lantas akan dialihkan ke suatu situs web yang akan meminta mereka memasukkan nomor handphone, jika mereka ingin melihat jenis hadiahnya, atau mengklaimnya.
Apabila pengguna benar-benar terkecoh dan memasukkan nomor handphone-nya, mereka otomatis akan terdaftar pada layanan SMS berlangganan, yang disebut bisa menyedot pulsa secara diam-diam hingga 30 euro (sekitar Rp 500.000) per bulan.
Dari operasi malware ini, penyebar GriftHorse disebut bisa mendulang pendapatan antara 1,2 juta euro (sekitar Rp 20 miliar) hingga 3,5 juta euro (sekitar Rp 58 miliar) per bulan.
Baca juga: Apa Itu Malware dan Bagaimana Cara Mencegahnya?
Sudah dilaporkan ke Google
Zimperium mengeklaim, pihaknya sudah melaporkan hal ini ke Google, dan ratusan aplikasi Android yang terjangkit GriftHorse tadi disebut sudah dihapus dari Play Store.
Meski demikian, dari sisi pengguna, jika mereka telah mengunduh aplikasi tersebut, harus tetap berhati-hati dan menghapus aplikasi-aplikasi yang terinfeksi malware GriftHorse ini.
Baca juga: Waspada, 8 Aplikasi Berkedok Penambang Kripto Bawa Malware Berbahaya
Pasalnya, malware kemungkinan masih akan berkeliaran dengan bebas apabila inangnya masih terpasang di ponsel.
Nah, untuk melihat aplikasi apa saja yang telah diselipi malware tersebut, Anda bisa mengunjungi laporan terbaru Zimperium pada tautan di atas tadi.
Sebagai referensi, simak beberapa aplikasi dari 200 lebih aplikasi yang disebut Zimperium sudah ditanamkan dengan GriftHorse tadi, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari PhoneArena, Kamis (30/9/2021).
Terkini Lainnya
- Casio Umumkan Ring Watch, Jam Tangan Cincin Harga Rp 2 Juta
- Cara Menghapus Akun Facebook yang Sudah Tidak Dipakai, Mudah dan Praktis
- HP Berkemampuan "Underwater" Realme GT 7 Pro Rilis Global, Ini Spesifikasinya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Microsoft Jadi Merek Paling Dibenci di Indonesia
- Samsung Galaxy A22 dan A32 Bisa Terhubung Jaringan 5G Telkomsel
- Game Baru Amazon "New World" Dirilis, Calon Pemain Harus Antre
- Fitur Video Pendek Reels Hadir di Facebook
- Pasar Smartphone Indonesia Membaik, Tumbuh 28 Persen