Mengenal PlugX, Malware yang Menyusup ke Jaringan Kementerian di Indonesia
- Jaringan internal milik sepuluh Kementerian dan Lembaga Negara Indonesia diduga diretas oleh sekelompok hacker asal China. Salah satu lembaga yang diklaim telah dibobol adalah Badan Intelijen Negara (BIN).
Menurut laporan dari peneliti keamanan Insikt Group, aksi pembobolan ini dilakukan oleh kelompok bernama Mustang Panda, kelompok peretas asal China yang target operasinya ada di wilayah Asia Tenggara.
Insikt Group mengklaim, mereka mendeteksi server pengendali perintah (C&C) milik grup Mustang Panda yang menjalankan malware berjenis PlugX.
Baca juga: Jaringan 10 Kementerian dan Lembaga Negara Indonesia Diduga Diretas Hacker China
Malware PlugX dipakai untuk berkomunikasi dengan beberapa host, yang kemungkinan telah terinfeksi di dalam jaringan internal milik pemerintah Indonesia.
Lantas, apa itu sebenarnya malware PlugX, dan seberapa besar bahayanya?
Definisi Malware PlugX
Menurut perusahahan kemanan jaringan RSA, PlugX merupakan jenis malware Remote Access Trojan (RAT). Malware ini ditemukan pertama kali pada tahun 2008. Tipe PlugX memiliki banyak nama, seperti Destroy RAT, Kaba, Korplug, Sogu, dan TIGERPLUG.
Selain Mustang Panda, beberapa aktor yang diketahui menjalankan malware ini di antaranya, APT 22, APT 26, APT31, APT41, Aurora Panda, Calypso group, DragonOK, EMISSARY PANDA, Hellsing, Hurricane Panda, Leviathan, Mirage, NetTraveler, Nightshade Panda, Samurai Panda, Stone Panda, UPS, dan Violin Panda.
PlugX menggunakan backdoor untuk mengambil alih dan mengendalikan perangkat target sepenuhnya. Sekalinya perangkat terinfeksi, hacker bisa melakukan beberapa perintah dari jarak jauh pada sistem target.
Baca juga: 8 Aplikasi Android di Play Store Terjangkit Malware Joker, Segera Hapus dari Ponsel Anda
Kemampuan yang bisa dilakukan hacker setelah berhasil menguasai perangkat target pun cukup banyak, tapi utamanya adalah untuk mengambil data atau mengambil alih perangkat secara ilegal.
Beberapa hal yang bisa dilakukan hacker dari jarak jauh di antaranya, mengambil informasi perangkat, menangkap layar (screen shot), mengirim informasi yang diketik keyboard atau mouse, keylogging, dan reboot system, sebagaimana dirangkum dari Malpedia.
Di perangkat target, mereka juga bisa mengelola proses (membuat, menghancurkan, dan menghitung), mengelola layanan (membuat, memulai, memodifikasi, dan menghentikan), serta mengelola Windows, mencatat kejadian dalam file text log, dan sebagainya.
Disebarkan lewat e-mail
Dirangkum dari Cyber New Jersey, PlugX biasanya disebarkan lewat lampiran e-mail. Biasanya lampiran disisipkan dalam e-mail spearphishing atau penipuan via e-mail, yang seolah-olah dikirim dari alamat yang dikenali atau terpercaya.
Spearphishing biasanya membujuk calon korban untuk mengungkap informasi rahasia. E-mail berisi malware ini biasanya menargetkan bisnis dan organisasi tertentu, lalu mengeksploitasi kerentanan yang ada di dalam Adobe Acrobat Reader dan Microsoft Word.
Lampiran e-mail tadi berisi file yang tampak tidak mencurigakan, tapi mengandung Dynamic-link library (.DLL) berbahaya, dan file biner yang berisi kode berbahaya.
Baca juga: 3 Miliar E-mail dan Password Bocor di Internet, Cek Apakah Anda Terdampak
File .DLL sendiri adalah file yang tidak bisa dieksekusi dan digunakan untuk menyimpan data-data yang diperlukan oleh suatu aplikasi. Biasanya, file .DLL berisi bilangan biner yang digunakan oleh aplikasi, yang bisa dieksekusi untuk mendapatkan file-file tertentu.
Terkini Lainnya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- YouTube Pangkas Syarat Jumlah Subscriber untuk Akses Fitur "Community"
- Deretan Emoji Ini Sering Disalahartikan, Apa Makna Sebenarnya?
- Fitur Baru Google Meet Bikin Ganti Background Lebih Cepat
- Jaringan 10 Kementerian dan Lembaga Negara Indonesia Diduga Diretas Hacker China
- Cara Cek Kuota Internet Kemendikbud yang Mulai Dibagikan 11 September