cpu-data.info

Netflix Digugat Rp 71 Miliar gara-gara Serial "Queen's Gambit"

Anya Taylor-Joy berperan sebagai Beth Harmon di serial The Queen's Gambit.
Lihat Foto

Queen's Gambit menjadi salah satu serial orisinal Netflix yang populer. Netflix mengklaim 62 juta households telah menonton serial yang mengangkat tema permainan catur itu, sebulan setelah dirilis.

Capaian itu membuat Queen's Gambit memecahkan rekor sebagai serial terbatas di layanan streaming terbesar yang pernah ada. Akan tetapi, kesuksesan Queen's Gambit membuat Netflix menghadapi gugatan dari pecatur wanita dunia, Nona Gaprindashvili.

Gaprindashvili menggugat perusahaan video on demand itu sebesar 5 juta dollar AS atau sekitar (Rp 71,2 miliar).

Gaprindashvili merupakan pecatur kelahiran Georgia dan dinobatkan sebagai wanita pertama peraih gelar Grandmaster oleh Federasi Catur Internasional (FIDE) pada 1978.

Secara spesifik, Gaprindashvili megkritik salah satu adegan di Queen's Gambit yang menyebut dirinya tidak pernah bertanding melawan pria. Cuplikan adegan itu ada di episode terakhir Queen's Gambit.

Baca juga: Nonton Netflix secara Ilegal, Ratusan Orang Ditangkap

Dalam adegan itu diceritakan salah satu karakter membandingkan karier Elizabeth (Beth) Harmon, karater fiksi yang menjadi tokoh utama, dengan karir Gaprindashvili di kehidupan nyata.

"Salah satu yang tidak biasa tentang dia (Beth Harmon) adalah jenis kelaminnya. Dan bahkan hal itu bukan lah hal unik di Rusia. Ada Gaprindashvili, tapi dia adalah juara dunia dan belum pernah melawan pria," begitu cuplikan dialog yang dipermasalahkan.

Menurut Gaprindashvili, di kehidupan nyata dia sudah pernah melawan pecatur pria dan bahkan mengalahkan mereka. Gaprindashvili menyebut dialog dalam adegan itu tidak benar dan sangat seksis.

Wanita yang kini berusia 80 tahun itu menyebut dialog tersebut "sangat keliru" dan menuntut Netflix atas pelanggaran ringan terhadap privasi dan pencemaran nama baik.

Ia juga mengkritik keras Netflix karena dinilai mengubah sejarah dan mengklaim Netflix "dengan berani dan sengaja berbohong" tentang prestasinya.

"Netflix coba membuat karakter fiksi yang merintis jalan untuk wanita lain, padahal kenyataannya saya sudah merintis jalan dan menginspirasi generasi," kata Gaprindashvili dalam sebuah wawancara bersama New York Times.

Serial Queen's Gambit mengambil latar belakang tahun 1968. Pada tahun tersebut, Gaprindashvili mengatakan telah bermain dan mengalahkan pecatur pria, termasuk 10 grandmaster.

Baca juga: Netflix Mulai Uji Coba Layanan Gaming di Android

Hal itu dicantumkan Gaprindashvili dalam gugatan yang diajukan ke Pengadilan Negeri Los Angeles 16 September 2021, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Guardian, Senin (20/4/2021).

Gaprindashvili juga menuding Netflix meremehkan asal usulnya dengan menyebut dirinya berasal dari Rusia. Dulu, Gaprindashvili memang mewakili Uni Soviet (Rusia) dan Georgia dalam setiap turnamen catur dunia.

Dalam sejarahnya, negara Georgia sempat bergabung menjadi Uni Soviet sebagai Republik Sosialis Soviet Gerogia.

Namun, hubungan Georgia dan Rusia memburuk di akhir tahun 90-an hingga memicu Perang Rusia-Georgia pada 7-12 Agustus 2008 di wilayah Ossetia Selatan yang dikenal dengan peristiwa "Perang Lima Hari".

Tanggapan Netflix

Menanggapi gugatan Gaprindashvili, Netflix pun angkat bicara. Perusahaan yang bermarkas di Los Gatos, California itu menghormati sosok Gaprindashvili dan prestasi yang diraihnya.

"Netflix sangat menghormati Nona Gaprindashvili dan karirnya yang sangat terkenal," kata perwakilan Netflix dikutip dari Los Angeles Times.

Akan tetapi, Netflix mengatakan klaim yang digugat Gaprindashvili tidak berdasar.
Mereka juga akan membela kasus ini dengan upaya penuh.

Baca juga: Bisnis Video Streaming Berbayar Bakal Makin Moncer di 2022

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat