Diduga Curang, OnePlus 9 dan 9 Pro Didepak dari Geekbench

- OnePlus lagi-lagi dituding mencurangi tes kinerja atau uji benchmark. Kali ini giliran model flagship OnePlus 9 dan 9 Pro yang diduga mencurangi uji benchmark.
Menurut penelusuran AnandTech, OnePlus sengaja memperlambat (throttling)kinerja aplikasi-aplikasi populer untuk meningkatkan efisiensi dan masa pakai baterai.
Masalahnya, kedua ponsel OnePlus tidak memperlambat kinerja saat menjalankan benchmark sehingga performa sehari-hari yang didapatkan pengguna pun berbeda dari hasil pengujian.
Baca juga: Kemasan OnePlus Dibikin Jadi Mirip Flashdisk, Begini Bentuknya
Mekanisme throttling yang pilih-pilih ini dianggap sebagai bentuk kecurangan oleh Geekbench. Nama OnePlus 9 dan 9 Pro pun didepak dari ranking benchmark populer tersebut.
"Sangat mengecewakan melihat perangkat OnePlus membuat keputusan untuk kinerja perangkat, berdasarkan pengidentifikasi aplikasi ketimbang perilaku aplikasi," tulis Geekbench di akun dengan handle @geekbench di Twitter.
It's disappointing to see OnePlus handsets making performance decisions based on application identifiers rather than application behavior. We view this as a form of benchmark manipulation. We've delisted the OnePlus 9 and OnePlus 9 Pro from our Android Benchmark chart. #
— Geekbench (@geekbench) July 6, 2021
Satu-satunya model OnePlus 9 yang masih ada di daftar tersebut hanyalah OnePlus 9 yang ditenagai chipset Snapdragon 870 atau yang diberi nama OnePlus 9R.
Menurut laporan AnandTech, OnePlus 9 Pro secara agresif memperlambat kinerja puluhan aplikasi populer, termasuk aplikasi-aplikasi Google, Microsoft Office, peramban yang banyak digunakan, media sosial, bahkan aplikasi pihak pertama buatan OnePlus sendiri.
Aplikasi-aplikasi tersebut dibuat tidak bisa menggunakan core CPU Cortex X-1 di SoC Snapdragon 888, dan hanya bisa berjalan di core CPU Cortex-78 yang kecepatannya lebih rendah.
Baca juga: OnePlus Nord N200 5G Meluncur, Ini Harga dan Spesifikasinya
Walhasil, kinerja OnePlus 9 dan 9 Pro di aplikasi real world pun anjlok, sementara angka benchmark yang dihasilkan tetap tinggi dan baik-baik saja.
Anehnya, pelambanan kinerja hanya terjadi di aplikasi-aplikasi populer yang ada di Play Store saja. Sementara aplikasi alternatif yang kurang begitu populer, disebut tidak ada masalah serupa.
Dirangkum KompasTekno dari TechSpot, Jumat (9/7/2021), OnePlus belum menanggapi dugaan manipulasi benchmark ini.
Bukan pertama kali OnePlus curangi benchmark
Menyoal tudingan manipulasi hasil benchmark, bukan pertama kali dialami OnePlus. Perusahaan asal China ini juga pernah ditimpa isu serupa tahun 2017 lalu.
Awal tahun 2017, tepatnya bulan Februari, OnePlus 3T disebut bisa mendeteksi saat perangkat sedang menjalankan aplikasi benchmark. Sehingga, mereka akan bekerja di luar kebiasaan agar memperoleh hasil skor yang tinggi.
Beberapa bulan kemudian atau sekitar bulan Juni 2017, OnePlus 5 juga dikabarkan mencurangi hasil benchmark dengan memanipulasi clockspeed.
Baca juga: OnePlus 5 Dituduh Curangi Benchmark
Saat mendeteksi ada aplikasi benchmark berjalan, OnePlus 5 langsung mengunci cluster CPU "little"' dari chip Snapdragon 835 miliknya di frekuensi tertinggi, yakni 1,9 GHz.
Teknik ini membuat skor uji multi-core CPU lebih tinggi dari seharusnya, sementara uji single-core relatif tidak terpengaruh.
Isu manipulasi benchmark sendiri sudah menjadi cerita lama di industri teknologi. Nilai benchmark memang masih menjadi salah satu acuan konsumen dalam memilih perangkat.
Selain vendor gadget atau komputer, pabrikan semikonduktor MediaTek juga pernah diterpa isu yang sama. Bulan Juni tahun 2020 lalu, MediaTek diduga mencurangi hasil benchmark chip buatannya yang terpasang di beberapa model smartphone.
Baca juga: MediaTek Diduga Curangi Skor Benchmark
Dugaan itu juga diungkap oleh AnandTech, di mana dalam beberapa model smartphone yang dicoba, mereka menemukan sebuah file bernama "_whitelist_cfg.xml" yang bakal memacu hardware ponsel selalu bekerja di performa puncak ketika aplikasi benchmark aktif.
Terkini Lainnya
- Takut Kendala Bahasa saat Nonton Konser di Luar Negeri? Coba Fitur Samsung S25 Ultra Ini
- Cara agar Tidak Menerima Pesan WhatsApp dari Orang Lain Tanpa Blokir, Mudah
- Meta Resmi Setop Program Cek Fakta di AS, Ini Gantinya
- Isi E-mail Lamaran Kerja dan Contoh-contohnya secara Lengkap
- Honor 400 Lite Meluncur, Mirip iPhone Pro dengan Dynamic Island
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Trump Sebut Elon Musk Akan Mundur dari Pemerintahan
- Ini Penjelasan dari Pembuat Fortnite soal Bangunan Mirip Kabah di Dalam Game
- Turnamen Dota 2 "The International" Digelar di Rumania Tahun Ini
- Kartu eHAC untuk Syarat Perjalanan Sudah Bisa Diakses dari Aplikasi PeduliLindungi Android
- Pengguna Windows Segera Update OS Anda, Ada Celah Berbahaya
- Pengguna Windows 11 Mengeluh Tak Bisa Main PUBG, Ini Sebabnya