TikTok Mulai Jualan AI dan Algoritma, Salah Satu Peminatnya dari Indonesia
- Perusahaan Induk TikTok, ByteDance dikabarkan mulai menjual teknologi kecerdasan buatan (AI) yang digunakan untuk aplikasi video pendek TikTok ke perusahaan lain.
Setidaknya begitu menurut laporan yang dirilis TheFinancialTimes baru-baru ini. Berdasarkan laporan tersebut, teknologi AI ini dijual melalui sebuah divisi anyar di ByteDance yang bernama BytePlus.
Laporan itu mengatakan ada beberapa perusahaan mitra BytePlus yang akan mengusung teknologi AI TikTok ini, salah satunya adalah situs belanja sayuran online asal Indonesia bernama Chilibeli.
Perusahaan lainnya mencakup startup fesyen asal Amerika Serikat (AS) Goat, perusahaan travel online WeGo, dan platform media sosial berbasis gaming asal India bernama GamesApp.
Baca juga: TikTok Makin Galak Terhadap Pengguna di Bawah Umur
Nantinya, ByteDance melalui BytePlus, akan memberikan kesempatan bagi perusahaan yang menjadi mitranya untuk menjajal bagaimana teknologi AI tersebut, salah satunya algoritma TikTok yang diterapkan di platform mereka.
Algoritma TikTok sendiri menjadi salah satu pendorong utama keberhasilan TikTok dalam mendulang popularitas. Sehingga, masuk akal jika ByteDance mencoba memanfaatkan algoritma tersebut secara lebih luas untuk mendapat keuntungan.
Adapun beberapa teknologi AI lainnya yang ditawarkan BytePlus, apabila mengacu pada situs web resminya, mencakup BytePlus Recommend, BytePlus Translation, dan BytePlus Effects.
BytePlus Recommend berguna untuk menerapkan fitur rekomendasi TikTok, seperti For You Page (FYP), ke dalam platform masing-masing mitra yang digandeng.
Kemudian, BytePlus Translation adalah teknologi yang bisa dipakai untuk menerjemahkan teks secara dinamis.
Adapun BytePlus Effects merupakan teknologi yang memungkinkan para mitra menyematkan beragam efek video TikTok secara realtime, apabila aplikasi buatan mereka memiliki fitur perekaman video.
Baca juga: TikTok Jadi Aplikasi Paling Laris, Kalahkan Facebook Sekeluarga
Selain teknologi AI, BytePlus juga menawarkan sejumlah tools untuk mempermudah para mitranya memproses data.
Terlepas dari kabar ini, pihak ByteDance belum mengumbar apa tujuan mereka membuat BytePlus.
Namun, informasi terkait anak perusahaan ByteDance tersebut, teknologi yang ditawarkan, serta sejumlah perusahaan yang sudah menjadi mitra tadi bisa disimak di laman BytePlus.com, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari TheVerge, Selasa (6/7/2021).
Terkini Lainnya
- Dikabarkan Mau Dijual ke Elon Musk, TikTok Bilang Itu "Fiksi"
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- Cara Edit Foto Background Merah untuk Daftar SIPSS 2025, Mudah dan Praktis
- AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Sudah Ada di iPhone
- Gaji CEO Apple Tim Cook Naik pada 2024, Sekian Jumlahnya
- 5 Besar Merek PC Global Akhir 2024 Riset Canalys, Lenovo Teratas
- 5 Merek HP Terlaris di Dunia 2024 Versi Counterpoint, Samsung Memimpin
- Smartphone Nokia Pensiun, HMD Setop Produksinya
- Ini Jajaran Direksi XLSmart, Perusahaan Gabungan XL dan Smartfren
- Kenapa Salah Mengetik Sering Disebut “Typo”? Begini Penjelasannya
- Mode Pesawat HP Bukan Cuma untuk Dipakai di Pesawat, Ini Fungsi Lainnya
- Skema Paket Telkomsel Prabayar Setelah Simpati, Kartu As, dan Loop Dilebur
- Telkomsel Prabayar Resmi Meluncur, Gabungan Simpati, Kartu AS, dan Loop
- Ini Jam Operasional Grapari Telkomsel Selama PPKM Darurat
- Dukung PPKM, Telkomsel Tambah Kapasitas Antisipasi Lonjakan Trafik
- Link Download 11 Aplikasi Telemedicine Gratis Kemenkes untuk Isoman