Dilelang, "Source Code" World Wide Web Laku Rp 78 Miliar

- Kode sumber atau source code yang digunakan untuk menciptakan Word Wide Web (WWW), laku terjual senilai 5.434.500 dollar AS atau setara dengan Rp 78,8 miliar.
Sorce code WWW itu terjual setelah dilelang oleh penciptanya, Timothy "Tim" Berners-Lee, sebagai token kriptografi atau Non-Fungible Token (NFT) pada 23-30 Juni lalu, melalui situs lelang Sotheby's.
Dalam situs resmi Sotheby's, tidak ada keterangan siapa orang yang berhasil membeli NFT kode sumber WWW itu. Namun yang jelas, pemenang lelang tersebut berhak mendapatkan empat item berbeda yang berkaitan dengan source code Web sebagai satu NFT.
Pertama, pemenang lelang berhak mendapatkan file bercap waktu yang berisi salinan asli kode sumber WWW yang oleh "Bapak Internet" sekitar 3 Oktober 1990 higga 24 Agustus 1991.
File tersebut kira-kira berisi 9.555 baris kode tertulis, yang isinya mencakup implementasi dari tiga bahasa dan protokol, yaitu Hypertext Markup Language (HTML), Hyper Transfer Protocol (HTTP), (Protokol Transfer Hiper), dan Uniform Resource Identifiers (URI).
Baca juga: Bapak Internet Jual Source Code World Wide Web
Selain itu, pemenang lelang juga mendapatkan file berupa video animasi berdurasi 30 menit 25 detik. Video animasi hitam dan putih itu memperlihatkan kode sumber WWW yang sedang ditulis.
Pemenang lelang juga akan mendapatkan poster digital dari kode sumber yang dibuat dan ditandatangani langsung oleh Tim. Terakhir, pemenang juga mendapatkan surat dari Tim berisi proses pembuatan kode sumber Web itu.
Sotheby's Kode sumber WWW laku terjual Rp 78,8 miliar di situs lelang Sotheby's.Tak pernah patenkan kode sumber WWW

Tim sering disebut sebagai "Bapak Internet" karena telah merintis World Wide Web (WWW) pada 1989. Web yang kita kenal ini berbasis hypertext dan berjalan di atas internet.
Sejak kelahiran WWW, Tim diketahui tak pernah mendapatkan keuntungan langsung dari ciptaannya itu. Karena memang tak pernah mematenkan kode sumber yang ia gunakan untuk menciptakan Web.
Tim tak pernah mematenkan WWW karena khawatir Web tidak dapat berkembang bila dibatasi dengan paten, biaya, royalti, atau kontrol lainnya.
Nah, dengan adanya NFT ini, agaknya menjadi alternatif lain bagi Bapak Internet untuk bisa menegaskan "kepemilikan" atas ciptaannya itu.
Menurut Tim, melelang source code WWW sebagai NFT adalah hal yang wajar dilakukan oleh ilmuwan komputer seperti dirinya.
Baca juga: Berapa Lama Internet Sudah Ada?
"NFT, baik berupa karya seni atau artefak digital seperti kode sumber WWW ini, adalah kreasi terbaru di ranah ini. Dan merupakan sarana kepemilikan yang paling tepat yang ada," kata Tim.
"Jadi rasanya tepat untuk menandatangani tanda tangan saya secara digital pada artefak yang sepenuhnya digital," lanjut dia.
NFT cara baru untuk jual karya
Kode sumber WWW ini dimungkinkan untuk dijual sebagai aset digital berkat kehadiran NFT.
Terkini Lainnya
- Takut Kendala Bahasa saat Nonton Konser di Luar Negeri? Coba Fitur Samsung S25 Ultra Ini
- Cara agar Tidak Menerima Pesan WhatsApp dari Orang Lain Tanpa Blokir, Mudah
- Meta Resmi Setop Program Cek Fakta di AS, Ini Gantinya
- Isi E-mail Lamaran Kerja dan Contoh-contohnya secara Lengkap
- Honor 400 Lite Meluncur, Mirip iPhone Pro dengan Dynamic Island
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Trump Sebut Elon Musk Akan Mundur dari Pemerintahan
- Instagram Tak Mau Lagi Disebut Aplikasi Berbagi Foto
- TikTok Makin Galak Terhadap Pengguna di Bawah Umur
- Negosiasi Merger Tri-Indosat Molor Lagi hingga 16 Agustus
- Fitur Baru Netflix, Film Tetap Bisa Ditonton meski Download Belum Selesai
- Bukan Hard Skill, Soft Skill Ini Penting agar Talenta Dilirik Google dkk