Bukan Hard Skill, Soft Skill Ini Penting agar Talenta Dilirik Google dkk

- Talenta digital di bidang teknologi biasanya harus memiliki berbagai hard skill berdasarkan kemampuannya, seperti programming, web design, data science, dan lain sebagainya.
Namun, kemampuan karakter atau komunikasi (soft skill) juga disebut sama pentingnya dengan hard skill agar seorang talenta digital bisa bersaing dan mudah dilirik oleh perusahaan teknologi global, semacam Google, Facebook, dkk.
Hal ini disampaikan Herman Widjaja selaku CTO & SVP Engineering Tokopedia dalam konferensi virtual "Road to Start Summit 2021", Rabu (30/6/2021).
Baca juga: Indonesia Kekurangan Talenta Digital, Kominfo Siapkan Beasiswa
"Banyak orang yang berfokus dengan hard skill mereka, padahal saat ini soft skill juga equally important," kata Herman kepada awak media.

Salah satu soft skill yang dibutuhkan seorang talenta digital, menurut Herman, adalah rasa ingin tahu (curiosity).
Ia mencontohkan bahwa di Tokopedia, seorang engineer harus memiliki rasa ingin tahu yang tinggi akan masalah yang sering dihadapi konsumen.
Dari sana, mereka bisa menggodok sebuah solusi dengan bantuan teknologi, supaya masalah yang ada bisa terselesaikan.
Baca juga: Talenta Data Scientist di Indonesia, Permintaan Tinggi Pasokan Kurang
"Sudah tidak zaman lagi sekarang seorang engineer menunggu (perintah) dari tim bisnis atau tim produk. Karena, hal ini tidak akan menciptakan hasil (solusi) yang relevan," jelas Herman.
Selain curiosity, Herman menjelaskan kemampuan berpikir kritis (critical thinking), pemecahan masalah (problem solving), pemikiran untuk berkembang (growth mindset) hingga kepemimpinan (leadership) juga harus dimiliki oleh seorang talenta digital.
Meski demikian, berbagai soft skill tersebut, lanjut Herman, akan sia-sia apabila seseorang tak memiliki rasa empati, kebanggaan terhadap profesi atau bidang yang ia tekuni, serta nyali untuk menjajal berbagai hal baru.
"Kalau kita tidak punya boldness (keberanian) untuk try something new, kita tidak akan bisa membuat inovasi," pungkas Herman.
Terkini Lainnya
- Xiaomi Suntik DeepSeek AI ke HyperOS, Ini HP yang Kebagian
- Nugroho Sulistyo Budi Resmi Dilantik Jadi Kepala BSSN
- Bocoran Desain iPhone 17 Pro, Jadi Mirip Ponsel Poco?
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- Foto: 100 Meter dari Panggung Seventeen Bangkok Tetap "Gokil" Pakai Samsung S25 Ultra
- Cara Buat Twibbon Ramadan 2025 di Canva lewat HP dan Desktop
- Garmin Instinct 3 Series Rilis di Indonesia, Kini Pakai Layar AMOLED
- Cara Bikin Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran untuk Hampers Lebaran via ChatGPT
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- HP Realme P3 Pro dan P3x 5G Meluncur, Bawa Baterai Besar dan Chipset Baru
- Cara Cari Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Otomatis via AI serta Contoh Prompt
- xAI Luncurkan Grok 3, Chatbot AI Pesaing ChatGPT dan DeepSeek
- Google Luncurkan Tab Khusus Aplikasi Anak di Play Store
- Konferensi Teknologi Tokopedia Start Summit 2021 Digelar Online
- Kominfo Gandeng Google Perangi Misinformasi di Internet, Begini Caranya
- Amankan Akun Google, Rajin-rajin Cek Halaman Ini
- Bocoran Oppo Reno6 Indonesia, Beda dengan Versi Global, Punya Kamera 64 MP