LinkedIn Bobol Lagi, Data 700 Juta Pengguna Dijual Online
- Pengguna LinkedIn lagi-lagi jadi sasaran peretas (hacker). Setelah bulan April lalu dikabarkan ada 500 juta data pengguna yang dijual di forum hacker, kejadian yang sama kini terulang.
Kali ini, jumlah data yang bocor diklaim lebih banyak, mencakup 700 juta pengguna LinkedIn. Ratusan juta data tersebut terekspos dan dijual secara online. Kabar ini pertama kali diungkap oleh situs PrivacySharks.
Pada 22 Juni lalu, seorang hacker populer dengan username "GOD" mengklaim memiliki data dari 700 juta pengguna LinkedIn dan menjajakannya situs RaidForums. LinkedIn sendiri memiliki 756 juta pengguna, menurut laman web mereka.
Baca juga: Data 500 Juta Pengguna LinkedIn Bocor, Dijual Mulai Rp 30.000
Jika klaim itu benar, maka hampir semua atau sekitar 93 persen pengguna LinkedIn menjadi korban pencurian data ini.
Dari penelusuran Privacy Sharks, diketahui penjual menampilkan sampel 1 juta rekaman data untuk menarik minat pembeli.
Setelah diperiksa, sampel tersebut memuat beberapa informasi pribadi, meliputi alamat e-mail, nama lengkap, nomor telepon, alamat fisik, riwayat lokasi, username LinkedIn dan URL profil, latar belakang dan pengalaman profesional maupun personal, gender, dan akun media sosial lain.
Data yang diambil mirip dengan kasus bulan April lalu. Di kasus sebelumnya, data diperoleh dari teknik scraping atau ekstraksi.
Teknik ini biasanya menggunakan software otomatis untuk mengambil informasi publik dari internet dan mendistribusikannya di forum online. Tidak diketahui apakah data sensitif lain seperti kata sandi dan informasi keuangan ikut dicuri atau tidak.
Baca juga: Hacker Incar Pengguna LinkedIn Lewat Lowongan Kerja Palsu
Menurut laporan Restore Privacy yang mencoba menguji coba apakah data yang dijual asli atau tidak, data yang dijual peretas di RaidForums adalah otentik dan berasal dari pengguna asli.
Bahkan, data yang dijual termasuk data yang diperbarui tahun 2020 dan 2021. Penjual data mengaku mendapatkan ratusan juta data itu dengan mengeksplotasi API LinkedIn.
Tanggapan LinkedIn
Perwakilan LinkedIn telah merespons kasus ini. LinkedIn mengatakan sedang mengusut kasus ini dan mengatakan kejadian ini bukanlah pembobolan data pengguna.
Seorang perwakilan LinkedIn mengatakan bahwa kumpulan data tersebut berisi informasi yang diambil dari LinkedIn serta informasi yang didapatkan dari sumber lain
"Ini bukanlah pembobolan data dan investigasi kami menemukan tidak ada data pribadi anggota LinkedIn yang terekspos," jelas perwakilan LinkedIn, dirangkum KompasTekno dari Pocket Now, Rabu (30/6/2021).
Baca juga: LinkedIn Resmi Punya Stories Mirip Instagram
Respons tersebut kurang lebih sama dengan pernyataan LinkedIn terhadap kasus pencurian data 500 juta pengguna LinkedIn bulan April lalu.
"Mengekstraksi (scraping) data dari LinkedIn merupakan pelanggaran terhadap ketentuan layanan kami dan kami terus berusaha memastikan privasi anggota kami terlindungi," jelas perwakilan LinkedIn.
Terkini Lainnya
- Jepang Siapkan Superkomputer Terkuat di Dunia
- Arti Istilah “Ang Ang Ang” yang Lagi Ramai di TikTok
- YouTuber iShowSpeed Live Streaming di Indonesia, Makan Gorengan dan Nasi Padang
- Cara Mengatasi Airdrop Menunggu Terus Menerus dan Tidak Bisa Menerima Data di iPhone
- Tampilan Control Center iPhone di iOS 18 Bisa Dimodifikasi, Begini Caranya
- Awas! iPad Jangan Update ke iPadOS 18 Dulu, Bisa "Freeze"
- 10 Fitur iOS 18 yang Menarik Dicoba, Bisa Ganti Ikon Aplikasi dan Control Center
- Chat Gamer di Discord Kini Tidak Bisa Diintip Hacker
- Cerita Kontingen E-sports Jabar, Sabet Emas PON Nomor Free Fire meski "Bentrok" Turnamen ASEAN
- Kapal Induk Italia "Cavour" Sandar di Jakarta, Bawa Jet Tempur F-35
- Tidak Ada Game PC di PON XXI 2024 Cabor E-sports, Kenapa?
- iPhone dan HP Android Akhirnya Akur, Bisa "SMS-an" Gratis
- Office LTSC 2024 Resmi, Tanpa Internet dan Tak Perlu Berlangganan
- Kompetisi Microsoft Excel Digelar di Indonesia untuk Pertama Kalinya, Final di Las Vegas
- Game "Final Fantasy XVI" Meluncur di PC, Ini Harganya di Indonesia
- Facebook Rilis Platform Buletin, Penulis Bisa Dapat Uang
- Fitur Terjemahan Muncul di Instagram Stories
- Dengan Stiker Ini, Semua Orang Bisa Bikin "Swipe Up" Link di Instagram Stories
- Tokopedia Jawab Kritikan Megawati soal Produk Asing
- Ingin Menjajal Windows 11 Sekarang? Begini Caranya