Hacker Incar Pengguna LinkedIn Lewat Lowongan Kerja Palsu

- Sejak pandemi Covid-19 melanda sejumlah negara di dunia, angka pencari kerja kini jauh melampaui jumlah ketersediaan lapangan pekerjaan. Situasi ini nampaknya dianggap sebagai peluang tersendiri oleh para pelaku kejahatan siber.
Misalnya, belakangan diketahui ada grup hacker yang menyusupkan malware ke situs jejaring profesional LinkedIn. Menurut laporan dari firma keamanan eSentire, program jahat itu disalurkan lewat DM berisi lowongan kerja palsu yang dikirimkan ke calon korban.
Di DM itu terdapat lampiran file Zip yang namanya disesuaikan dengan posisi jabatan si calon korban di LinkedIn, supaya tidak mencurigakan. Begitu file Zip di-klik, malware pun mulai beraksi.
Baca juga: Data Ratusan Juta Pengguna Instagram, Facebook, dan LinkedIn Bocor
Setelah terpasang di perangkat korban, menurut eSentire, malware ini digunakan untuk menanam program jahat jenis lain seperti ransomware, atau mencuri data penting.
Senior Director of Threat Response Unit eSentire Rob McLeod mengatakan, "umpan" lowongan kerja palsu ini efektif memancing korban karena situasi angka pengangguran yang tinggi selama pandemi.
"Ini adalah waktu yang tepat (bagi kriminal siber) untuk mengambil keuntungan dari pencari kerja yang putus asa ingin mendapatkan pekerjaan. Tawaran lowongan terlihat lebih menggoda" ujar McLeod.
Sebagaimana dihimpun oleh KompasTekno dari Gizmodo, Minggu (11/4/2021), malware yang memiliki nama "more_eggs" tersebut diduga berasal dari grup hacker "Golden Chickens".
Kemungkinan mereka tak melancarkan aksinya sendiri, melainkan menyediakan jasa malware-as-service (MaaS) untuk penjahat siber lain yang memanfaatkan more_eggs untuk melancarkan aksinya.
Baca juga: Video Call Zoom Bisa Diakses dari LinkedIn
Saat dimintai komentar, pihak LinkedIn hanya menegaskan bahwa aktivitas berbau penipuan tidak dibolehkan di jejearingnya.
"Kami menggunakan pertahanan otomatis dan manual untuk mendeteksi dan mengatasi akun palsu atau proses pembayaran yang bersifat menipu. Akun atau lowongan kerja manapun yang melanggar ketentuan kami akan diblokir," ujar juru bicara LinkedIn.
Terkini Lainnya
- YouTube Shorts Tambah Fitur Editing Video untuk Saingi TikTok
- Apakah Dark Mode Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- 3 Cara Upload File ke Google Drive dengan Mudah dan Praktis
- 7 Tips Hemat Penyimpanan Akun Google Gratis Tanpa Langganan
- 2 Cara Melihat Password WiFi di HP dengan Mudah dan Praktis
- 10 Cara Mengatasi WhatsApp Web Tidak Bisa Dibuka dengan Mudah, Jangan Panik
- Trump Beri TikTok 75 Hari Lagi, Cari Jodoh atau Blokir?
- iPad Dulu Dicaci, Kini Mendominasi
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- iOS 19 Rilis Juni, Ini 26 iPhone yang Kebagian dan 3 iPhone Tidak Dapat Update
- Intel dan TSMC Sepakat Bikin Perusahaan Chip Gabungan di AS
- 10 Bocoran Fitur iPhone 17 Pro, Modul Kamera Belakang Berubah Drastis?
- Cara Melihat Password WiFi di iPhone dengan Mudah dan Cepat
- Kenapa Tiba-tiba Ada SMS Kode Verifikasi di HP? Begini Penyebabnya
- Ketik Kata Ini di Google dan Fakta Menarik yang Jarang Diketahui Bakal Muncul
- Vivo X60 Series Jadi Ponsel Snapdragon 870 5G Pertama di Indonesia
- Awas, Ada Penipuan Berkedok SPinjam Shopee
- Jadwal MPL ID Season 7 Pekan Ke-7, Duel Penguasa Puncak Klasemen
- Dua Fitur "Juara" Kamera Vivo X60 dan X60 Pro
- LG Masih Hidup Sampai Juli 2021, Ponsel Tetap Dapat Android 13