cpu-data.info

Daftar Negara dengan Harga Kuota Data Internet Termahal dan Termurah

Ilustrasi Internet
Lihat Foto

- Selama pandemi, koneksi internet menjadi salah satu sarana penting untuk menjalani aktivitas sehari-hari yang menjadi serba online. Internet mobile lewat ponsel banyak menjadi andalan dalam memenuhi kebutuhan ini.

Namun, koneksi via seluler membutuhkan kuota data yang harganya berbeda-beda antar operator. Di negara lain pun harganya bisa bervariasi dengan selisih yang jauh, seperti diungkap oleh riset dari Cable, sebuah situs perbandingan layanan internet.

Cable mengumpulkan dan menganalisis data dari 6.148 paket data seluler di 221 negara dan wilayah. Data dikumpulkan dari 8 Desember 2020 hingga 25 Februari 2021.

Baca juga: Cara Cek Kuota Belajar Online dari Kemendikbud untuk Semua Operator

Setelah data terkumpul, Cable menghitung biaya rata-rata paket data seluler per 1 GB, kemudian membuat peringkat berdasarkan hasil tersebut.

Dari sini diketahui bahwa negara dengan kuota internet mobile termahal di dunia adalah Guinea Khatulistiwa di pantai barat Afrika Tengah, dengan harga data seluler mencapai 49,67 dollar AS atau sekitar Rp 706.000 per 1 GB.

Sementara itu, Israel merupakan negara dengan harga kuota internet mobile termurah di dunia, dengan harga rata-rata hanya 0,05 dollar AS atau sekitar Rp 711 saja per 1 GB.

Bagaimana dengan Indonesia? Menurut hasil riset Cable, Indonesia masuk dalam posisi ke-12, sebagai negara yang memiliki harga internet termurah di dunia.

Baca juga: Begini Cara Hemat Kuota saat Nonton YouTube

Rata-rata biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat Indonesia untuk membeli 1 GB kuota internet mobile adalah ebesar 0,42 dollar AS atau sekitar Rp 6.000.

Penasaran? berikut daftar 10 negara dengan harga kuota internet termurah dan termahal di dunia, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari situs Atlas and Boots, Jumat (14/5/2021).

10 Negara dengan harga data seluler per GB paling mahal di dunia

  1. Guinea Khatulitiwa - 49,67 dollar AS (sekitar Rp 706.000)]
  2. São Tomé dan Príncipe - 30,97 dollar AS (sekitar Rp 440.000)
  3. Malawi - 25,46 dollar AS (sekitar Rp 362.000)
  4. Chad - 23,33 dollar AS (sekitar Rp 331.000)
  5. Namibia - 22,37 dollar AS (sekitar Rp 318.000)
  6. Turkmenistan - 21,41 dollar AS (sekitar Rp 304.000)
  7. Tokelau - 20,48 dollar AS (sekitar Rp 291.000)
  8. Bermuda - 19,80 dollar AS (sekitar Rp 281.000)
  9. Yaman - 15,98 dollar AS (sekitar Rp 227.000)
  10. Kepulauan Cayman - 11,97 dollar AS (sekitar Rp 170.000)

10 Negara dengan harga data seluler per GB paling murah di dunia

  1. Israel - 0,05 dollar AS (sekitar Rp 711)
  2. Kirgistan - 0,15 dollar AS (sekitar Rp 2.100)
  3. Fiji - 0,19 dollar AS (sekitar Rp 2.700)
  4. Italia - 0,27 dollar AS (sekitar Rp 3.800)
  5. Sudan - 0,27 dollar AS (sekitar Rp 3.800)
  6. Rusia - 0,29 dollar AS (sekitar Rp 4.100)
  7. Moldova - 0,32 dollar AS (sekitar Rp 4.550)
  8. Bangladesh - 0,34 dollar AS (sekitar Rp 4.800)
  9. Sri Lanka - 0,38 dollar AS (sekitar Rp 5.400)
  10. Chili - 0,39 dollar AS (sekitar Rp 5.500)

Daftar negara dengan harga kuota internet termurah dan termahal selengkapnya dapat dilihat melalui tautan berikut.

Faktor-faktor di balik harga murah dan mahal kuota paket internet

Menurut Analis telekomunikasi konsumen Cable, Dan Howdle, harga data internet mobile di sebuah negara dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti insfrastruktur pendukung.

Negara dengan harga kuota internet murah memiliki infrastruktur seluler dan broadband tetap yang sangat baik. Penyedia layanan internet pun dapat menawarkan data dalam jumlah besar sehingga ikut menurunkan harga per GB.

Baca juga: Google Meet Punya Fitur Penghemat Kuota Data, Begini Cara Memakainya

Di negara-negara yang harga kuota datanya mahal, infrastruktur layanan internetnya bisa jadi tidak terlalu bagus dan konsumsinya pun sedikit. 

"Orang sering kali membeli paket data yang hanya berukuran puluhan megabyte, tak sampai gigabyte, pada satu waktu. Ini membuat data yang harus dibeli lebih mahal," kata Howdle.

"Banyak negara sebenarnya memiliki infrastruktur yang baik dan pasar seluler yang kompetitif, dan meskipun harga mereka tidak termasuk yang termurah di dunia, mereka belum tentu dianggap mahal oleh konsumennya,” lanjut dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat