Dua Petunjuk Baru Merger Gojek-Tokopedia Makin Dekat
- Dari hari ke hari, sinyal merger Gojek dan Tokopedia semakin menguat. "Bocoran" halus satu per satu dimunculkan oleh masing-masing pihak.
Setidaknya ada dua petunjuk kuat yang mengarah kepada merger Gojek-Tokopedia. Yang pertama adalah iklan terbaru Gojek edisi bulan Ramadhan.
Iklan Ramadhan
Iklan tersebut bersliweran di aneka medium, seperti televisi, YouTube, dan di akun media sosial resmi Gojek. Dalam iklan berdurasi sekitar satu menit itu, muncul adegan di mana sosok lakon ikonik Tokopedia membonceng mitra driver Gojek.
Di akhir iklan, turut muncul beberapa mitra driver Gojek dan lakon ikonik Tokopedia dari beberapa rumah, kemudian melangkah ke arah kamera.
Baca juga: Menanti Merger Tokopedia dan Gojek
Entah sebuah memang disengaja atau cocoklogi semata, jika diamati jumlah mitra driver Gojek lebih banyak dibanding lakon ikonik Tokopedia.
Mungkin saja, hal itu terkait besaran saham yang disepakati oleh Gojek dan Tokopedia. Menurut rumor yang beredar sebelumnya, Gojek disebut-sebut akan memegang 60 persen saham entitas baru nanti, dan Tokopedia memegang 40 persen sisanya.
Tokopoints
Sinyal berikutnya berasal dari kubu Tokopedia. Seperti diketahui, Ovo menjadi dompet digital resmi Tokopedia sejak 2018 lalu, menggantikan Tokocash.
Pergantian itu dilakukan setelah Tokopedia mengumumkan kerja sama dengan Lippo Group sebagai pemilik Ovo. Menurut laporan Deal Stret Asia, Tokopedia disebut memegang 36,1 persen saham induk Ovo, Vumi Cakrawala Perkasa.
Sementara dua pendirinya, Leontinus Alpha Edison dan William Tanuwijaya memegang 5 persen saham di induk Ovo, melalui PT Wahana Innovasi Lestawi yang kemudian diakuisisi Grab pada Februari 2020.
Baca juga: GoTo, Inikah Nama Perusahaan Baru Hasil Merger Gojek-Tokopedia?
Namun, agaknya posisi Ovo kini mulai tergantikan perlahan-lahan. Karena, pengguna Tokopedia belakangan mendapati cashback berupa poin yang diterima dari transaksi di Tokopedia, disimpan dalam bentuk Tokopoints, bukan Ovo poin lagi.
Memang belum semuanya demikian. Kalaupun ada kupon cashback yang disimpan ke Ovo poin, jumlahnya mungkin tidak sebanyak sebelumnya.
Poin di Tokopoints hanya bisa digunakan untuk transaksi di aplikasi Tokopedia saja dan tidak lagi bisa digunakan untuk transaksi lewat Ovo. Lantas bagaimana nasib Ovo nanti?
Nasib Ovo?
Hingga saat ini, setidaknya hingga merger belum resmi diumumkan, pengguna Tokopedia masih bisa bertransaksi dengan Ovo seperti biasanya.
Bukan tidak mungkin, perlahan-lahan pengguna akan digiring untuk melakukan transaksi dengan GoPay apabila merger telah disahkan.
Ada banyak spekulasi tentang nasib Ovo setelah merger Gojek dan Tokopedia terealisasi. Dilaporkan Deal Street Asia, salah seorang eksekutif yang terlibat dalam diskusi merger menyebut bahwa Tokopedia dan afiliasinya akan menjual sahamnya di Ovo.
Terkini Lainnya
- Foto "Selfie" Kini Bisa Disulap Langsung Jadi Stiker WhatsApp
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Segera Masuk Indonesia, Intip Spesifikasinya
- Apa Itu Product Active Failed di Microsoft Word? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- TikTok Tidak Bisa Diakses Lagi di Amerika Serikat
- Cara Masukkan Tabel di Pesan Gmail dengan Mudah
- 3 Cara Menghapus Cache di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- CEO TikTok Ternyata Pernah Magang di Facebook
- Aplikasi TikTok Hilang dari Google Play Store dan Apple App Store AS
- Cara Factory Reset HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- Apa Arti “Re” di Gmail dan Mengapa Muncul saat Membalas Pesan?
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia
- Paket Internet "Buka-Sahur" Tri, Harga Mulai Rp 3.000 Kuota hingga 50 GB
- Epic Games Dapat Pendanaan Rp 2,9 Triliun dari Sony
- XL Rilis Paket Internet Akrab, Mulai 28 GB Harga Rp 55.000
- Jejaring Sosial Helo Resmi Meluncur di Indonesia
- J&T Express Jadi Unicorn Baru Indonesia, Valuasinya Rp 113,5 Triliun