Gandeng Altimeter, Grab Bakal IPO di AS dengan Valuasi Capai Rp 580 Triliun

- Salah satu perusahaan SuperApp terbesar di Asia Tenggara, Grab Holdings bakal melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di bursa saham Amerika Serikat (AS), Nasdaq.
Demi meluluskan rencana tersebut, Grab mengumumkan akan melakukan merger dengan Altimeter Capital Markets, sebuah perusahaan akuisisi bertujuan khusus/cek kosong (SPAC) yang berbasis di AS.
Adapun transaksi Grab dan Altimeter bakal menghasilkan nilai ekuitas pro-forma sebesar 39,6 miliar dolar AS (sekitar Rp 580 triliun), dengan nilai private investment in public equity (PIPE) sebesar 4 miliar dolar AS (sekitar Rp 58,6 triliun).
Baca juga: Grab Disebut Bisa Mendapat Rp 28 Triliun dari IPO di AS
Kerja sama ini juga diprediksi bakal mendatangkan pendapatan sekitar 4,5 miliar dolar AS (sekitar Rp 65,9 triliun) untuk Grab.
"Kami sangat bangga bisa mewakili Asia Tenggara di pasar publik global. Ini adalah tonggak perjalanan kami untuk membuka akses bagi semua orang untuk mendapatkan manfaat dari ekonomi digital, " tulis Group CEO dan Co-founder Grab, Anthony Tan dalam sebuah pengumuman.
"Kami bangga Grab memilih Altimeter Capital Markets sebagai mitranya untuk IPO dan bahkan lebih bersemangat untuk menjadi pemilik jangka panjang dari perusahaan yang cukup besar ini," imbuh Founder dan CEO Altimeter, Brad Gerstner di pengumuman yang sama.
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Grab.com, Selasa (13/4/2021), keputusan Grab untuk melantai di bursa saham AS didorong oleh performa bisnis yang prima di tahun lalu, meski diwarnai dengan pandemi Covid-19.
Baca juga: Pemilik Grab Toko Ditangkap
Kala itu, Grab mencatat pendapatan sekitar 12,5 miliar (sekitar Rp 183 triliun) sepanjang tahun 2020, meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
Grab sendiri kini berkembang menjadi salah satu perusahaan yang menawarkan berbagai layanan di berbagai segmen, mencakup ride-hailing, pesan antar makanan, pembayaran digital, dan lain sebagainya.
Rival Gojek yang telah beroperasi sejak 2012 tersebut kini telah beroperasi di Singapura, Malaysia, Kamboja, Myanmar, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.
Terkini Lainnya
- ChatGPT Dituntut karena "Asbun", Tuding Pria Tak Bersalah Pembunuh
- Cara Hapus GetContact Permanen biar Identitas Kontak Tetap Aman
- Cara Melihat Garis Lintang dan Bujur di Google Maps dengan Mudah dan Praktis
- Apa Itu Grok AI dan Bagaimana Cara Menggunakannya?
- 7 Cara Menghapus Cache di HP untuk Berbagai Model, Mudah dan Praktis
- Samsung Rilis Vacuum Cleaner yang Bisa Tampilkan Notifikasi Telepon dan Chat
- Akun Non-aktif X/Twitter Akan Dijual mulai Rp 160 Juta
- 3 Cara Menggunakan Chatbot Grok AI di X dan Aplikasi HP dengan Mudah
- Poco M7 Pro 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,8 Juta
- Siap-siap, Harga iPhone Bakal Semakin Mahal gara-gara Tarif Trump
- Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Meta Rilis 2 Model AI Llama 4 Baru: Maverick dan Scout
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Cara Menentukan Arah Kiblat dengan Google Earth
- Ini Dia Stiker Ramadhan yang Bisa Dipakai di Facebook, Instagram, dan WhatsApp
- Kapan 5G di Indonesia Dirilis?
- Malware Joker Ditemukan di 10 Aplikasi AppGallery Huawei
- Microsoft Caplok Perusahaan Kecerdasan Buatan Senilai Rp 288 Triliun