Mahkamah Agung AS Tetapkan Android Tak Melanggar Hak Cipta Java
- Google dan Oracle telah bersengketa di pengadilan selama bertahun-tahun terkait penggunaan baris kode Java API di sistem operasi Android.
Dalam perkembangan terbaru, pada Senin (5/4/2021) pekan ini, Mahkamah Agung AS memutuskan bahwa Google tidak melanggar hak cipta Java milik Oracle. Putusan tersebut diambil menyusul voting dengan hasil 6-2 untuk kemenangan Google.
Dengan demikian, Mahkamah Agung AS menetapkan bahwa penggunaan 11.500 baris kode dari antarmuka pemrograman aplikasi Java (Java API) milik Oracle oleh Google untuk membangun Android termasuk dalam empat faktor penggunaan yang wajar (fair use).
Menanggapi hal ini, wakil presiden senior Google untuk urusan global, Kent Walker mengatakan bahwa keputusan MA terhadap kasus Google melawan Oracle adalah "kemenangan besar untuk inovasi, interoperabilitas, dan komputasi".
Baca juga: Kisah Android, dari OS Kamera hingga Logo yang Terinspirasi Toilet
Di sisi lain, Oracle kembali menuding bahwa Google telah mencuri kode dari Java API miliknya. Dengan keputusan Mahkamah Agung ini, Oracle mengklaim bahwa Google akan jadi semakin besar dan lebih mendominasi di pasaran.
"Perilaku inilah yang menyebabkan otoritas pengatur di seluruh dunia dan di Amerika Serikat memeriksa praktik bisnis Google, " kata Oracle.
Pertarungan antara Google dan Oracle di pengadilan terlah berlangsung selama satu dekade. Sengketa berawal ketika Oracle mengakuisisi Sun Microsystems, sebuah perusahaan yang mengembangkan bahasa pemrograman Java, pada tahun 2010 silam.
Sebelum akuisisi tersebut terjadi, pada 2005, Google telah membeli Android yang didirkan oleh Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White.
Baca juga: Android Punya 3 Tanggal Ulang Tahun, Mana yang Benar?
Google lantas mengembangkan sistem operasi Android. Saat pengambangan, Google ingin menggabungkan antarmuka pemrograman aplikasi Java milik Sun.
Google sempat meminta Sun Microsystems untuk melisensikan pustaka Java untuk digunakan membangun Android. Namun akhirnya negosiasi tersebut batal karena Google dan Sun berbeda pandangan soal penggunaan Java API ini.
Apache Harmony sendiri adalah sebuah implementasi Java cleanroom open-source yang dikembangkan oleh Apache Software Foundation (ASF).
Nah, ketika Oracle mengakuisisi Sun Microsystems, perusahaan penyedia teknologi komputer akhirnya menggugat Google atas pelanggaran hak cipta dan paten Java API di Pengadilan Distrik wilayah Utara California.
Dalam gugatan pertama, Oracle menegaskan bahwa Google menyadari bahwa mereka telah mengembangkan Android tanpa lisensi Java dan menyalin API-nya. Oleh karena itu, Oracle menilai Google melanggar hak cipta Oracle.
Baca juga: Ada Java di Android, Google Terancam Denda Rp 124 Triliun
Oracle menuntut ganti rugi uang hingga 9 miliar dollar AS (sekitar Rp 129,8 triliun) serta meminta pengadilan agar memerintahkan Google berhenti menggunakan barisan kode yang diduga melanggar hak cipta.
Terkini Lainnya
- Ambisi Malaysia Jadi Pusat Data Center Asia Terganjal
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- Daftar Ponsel Oppo yang Kebagian Update Android 11
- TikTok Rilis Fitur Caption Otomatis untuk Video
- Zuckerberg Sebagai Pemilik WhatsApp Ketahuan Pakai Aplikasi Chat Signal
- Pameran Game Terakbar 2021 Digelar 12 Juni dan Gratis
- iPhone 12 Laris, Foxconn Melejit