TikTok Rilis Fitur Caption Otomatis untuk Video

- YouTube memiliki fitur Closed Caption (CC) yang berfungsi untuk menampilkan subtitle dalam sebuah video. Kini, TikTok juga kedatangan fitur serupa.
Dinamai Auto Captions, fitur ini memungkinkan kreator konten TiKTok menyertakan subtitle yang dibuat secara otomatis oleh aplikasi.
Menurut TikTok dalam keterangannya, fitur ini bertujuan untuk membuat berbagai konten di platform tersebut mudah diakses orang banyak, terutama mereka yang memiliki kesulitan mendengar.
Nantinya, fitur tersebut bisa diakses melalui ikon "Caption" yang bakal muncul di laman editing sebelum mengunggah video TikTok.
Baca juga: Mirip Instagram, TikTok Kini Punya Fitur Tanya Jawab di Live Streaming
Ketika di-klik, kata-kata yang diucapkan oleh kreator di dalam konten tersebut lantas akan ditranskrip secara otomatis oleh aplikasi. Setelah itu, para kreator bisa melihat dan menyunting subtitle yang telah dibuat supaya teksnya tidak keliru.
Usai diunggah, video berikut subtitle yang ditampilkan di sisi bawahnya lantas akan bisa dilihat pengguna TikTok lainnya secara default.
Apabila dirasa mengganggu, pengguna yang melihatnya bisa menghilangkan teks subtitle dengan meng-klik tombol "Share" dan "Captions".
Fitur Auto Captions saat ini baru mendukung video yang disertai dengan audio berbahasa Inggris dan Jepang saja, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari TikTokNewsroom, Rabu (7/4/2021).
Pihak TikTok berjanji dukungan untuk bahasa lainnya bakal hadir dalam "beberapa bulan ke depan".
Baca juga: Perusahaan Induk TikTok Akuisisi Pengembang Game Mobile Legends
Sebelum fitur Auto Captions, TikTok terbilang rajin untuk menghadirkan beragam fitur aksesibilitas untuk memudahkan berbagai pengguna mengakses berbagai konten di platform media sosial berbasis video pendek tersebut.
Di antaranya seperti membubuhkan peringatan dalam suatu video TikTok apabila konten tersebut dianggap berbahaya, serta fitur photosensitivity yang berfungsi untuk melewatkan (skip) sebuah video yang berbahaya bagi pengidap epilepsi.
Ada pula fitur text-to-speech yang bisa dipakai pengguna untuk menyulap suara menjadi teks, serta animated thumbnail yang dihadirkan untuk memudahkan pengguna melihat cuplikan video sebelum benar-benar membukanya.
Terkini Lainnya
- Google Suntik Model AI Veo 2 ke YouTube Shorts, Ini Fungsinya
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Perplexity Rilis Fitur untuk Riset Mendalam, Ditenagai AI DeepSeek-R1
- Fitur Tema Chat WhatsApp Hadir di Indonesia
- Ramai di Medsos, Cek Numerologi di ChatGPT untuk Ungkap Karakter, Begini Caranya
- Sedang Tren di Amerika, Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Bukan di Tangan
- Cara Bikin Poster Ramadan 2025 pakai Canva dan Figma, Gratis dan Mudah
- Bocoran Spesifikasi HP Xiaomi 15 Ultra, Bawa Kamera Periskop 200 MP
- Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- iPhone 12 Laris, Foxconn Melejit
- Monitor Gaming Xiaomi Meluncur di Indonesia, Punya Layar Melengkung 34 Inci
- Laptop Gaming Lenovo Legion 7 dan Legion 5 Pro Dirilis di Indonesia, Ini Harganya
- Daftar 10 Aplikasi Mobile Teratas di Awal 2021
- Genshin Impact Kedatangan Karakter "Childe", Ini Kemampuannya