Masuk Prolegnas Prioritas 2021, RUU PDP Tak Hanya soal Kebocoran Data

- Rapat paripurna DPR RI hari ini, Selasa (23/3/2021) mengesahkan 33 rancangan undang-undang (RUU) yang masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas tahun 2021, salah satunya adalah RUU Perlindungan Data Pribadi (PDP)
RUU PDP menjadi salah satu rancangan undang-undang yang pengesahannya sangat dinantikan masyarakat. Apalagi setelah beberapa kasus bocornya data pengguna di berbagai platform dan lembaga pemerintah yang beruntun terjadi tahun lalu.
Menurut anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar, Bobby Rizaldy, UU PDP nanti tidak hanya mengatasi masalah kebocoran data di platform digital.
Baca juga: Data Tokopedia, Gojek, dan Bukalapak Bocor di Tengah Absennya UU PDP
"Yang banyak diperdebatkan di publik tentang UU PDP ini adalah platform digital. Padahal trafik di platform digital itu hanya bagian dari UU PDP," kata Bobby dalam program Sapa Indonesia KompasTV, Selasa (23/3/2021).
Bobby berpendapat, UU PDP akan menjadi acuan untuk masalah data pribadi yang lebih luas, yang menyebabkan kerugian besar bagi negara. Ia menambahkan bahwa UU PDP nanti akan melindungi data publik yang ada rahasia negara.
"Jadi yang berbahaya itu bukan hanya soal platform komersil," kata Bobby.
"Karena yang kita atur ini bukan hanya perilaku konsumen melakukan jual-beli saja, tapi bagaimana (melindungi) data perbankannya, bagaimana nomor telepon bisa dilacak, bukan hanya soal data yang bocor-bocor di platfform, itu hanya sebagian kecil," jelasnya.
Bobby juga mengapresiasi upaya Kominfo yang mendorong agar platform komersil yang melanggar perlindungan data pribadi, untuk dijatuhi sanksi pidana.
Baca juga: DPR Sahkan Prolegnas Prioritas 2021, Ada RUU Perlindungan Data Pribadi
Hingga saat ini, RUU PDP belum disahkan oleh DPR. Bobby menargetkan UU PDP akan segera terealisasi dalam masa sidang berikutnya. "Masa sidang ini (disahkan). Lebaran udah punya lah kita," kata Bobby.
Menurut Bobby sudah tidak ada hal substansial lagi yang menjadi pembahasan alot di RUU PDP. Adapun yang akan dibahas lebih mendalam pada masa sidang nanti adalah mengenai lembaga pengawasan pengendali data dan pematangan legal teknis.
Sebelum disahkan dalam rapat paripurna DPR hari ini, awal bulan Maret lalu, Badan Legislasi (Baleg) DPR menetapkan RUU PDP sebagai salah satu dari 33 RUU Prolegnas Prioritas 2021.
Terkini Lainnya
- iPhone 16e Meluncur, iPhone 14 dan SE 2022 Pensiun
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- 50 Istilah Asing Teknologi dalam Bahasa Indonesia yang Jarang Diketahui, Ada Galat dan Diska Lepas
- Smartwatch Oppo Watch X2 Meluncur dengan Dual GPS dan Fitur Kesehatan Canggih
- Tanggal Penjualan dan Harga iPhone 16e di Singapura dan Malaysia, Apple: Indonesia Segera
- 543 Pinjol Ilegal yang Tidak Diakui OJK Februari 2025
- Unboxing dan Hands-on Oppo Find N5, Ponsel Lipat yang Mewah dan Praktis
- Smartphone Lipat Oppo Find N5 Meluncur Global, Ini Harganya
- Menggenggam Nubia V70 Series, HP Rp 1 Jutaan dengan Desain Premium
- Perbandingan Spesifikasi iPhone 16e Vs iPhone SE 2022
- Selisih Rp 200.000, Ini 4 Perbedaan Nubia V70 dan Nubia V70 Design
- Daftar Promo Samsung Galaxy S25, Ada Diskon Bank dan Trade-in
- Harga iPhone 16e di Singapura dan Malaysia, Indonesia Masih Menunggu Kepastian
- Apple C1 Resmi, Chip 5G Buatan Sendiri dan Debut di iPhone 16e
- Smartphone ZTE Nubia V70 dan V70 Design Resmi di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Spesifikasi Lengkap dan Harga Realme C21 di Indonesia
- Jangan Terlewat, Ini Daftar Game PC dan Konsol Gratis Bulan Maret 2021
- Kicauan Pertama Pendiri Twitter Laku Terjual Rp 41 Miliar
- DPR: Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi Disahkan dalam Waktu Dekat
- Vivo Y72 5G Resmi Meluncur, Smartphone 5G Seharga Rp 4 Jutaan