cpu-data.info

Pusat Riset Terbaru Vivo Kembangkan Inovasi Fotografi Masa Depan

Vivo X50 Pro
Lihat Foto

- Produsen smartphone Vivo mengumumkan pendirian pusat penelitian dan pengembangan teknologi (research and development/R&D) baru miliknya di wilayah Xi'An, China.

Pusat riset teknologi tersebut dibangun untuk mengembangkan teknologi fotografi.

Senior Brand Director Vivo Indonesia Edy Kusuma mengatakan, pusat R&D ini akan mendukung pengembangan jangka panjang untuk beragam inovasi dan produk unggulan Vivo di masa depan.

Vivo sendiri dikenal rajin menelurkan inovasi di produk ponsel buatannya, khususnya bidang fotografi. Salah satu contohnya adalah kamera gimbal yang disematkan pada X50 Pro dan X60 Pro Plus.

"Pengembangan fungsi kamera menjadi salah satu long track phase Vivo, dan untuk mendukung tujuan tersebut, investasi pada riset sangat dibutuhkan demi menembus keterbatasan teknologi fotografi seluler yang dihadapi saat ini," kata Edy dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Senin (22/3/2021).

Baca juga: Daftar 5 Besar Merek Smartphone di Indonesia, Vivo Masih Teratas

Kehadiran pusat riset Vivo di Xi'An juga menambah deretan sarana riset Vivo yang tersebar di sejumlah negara.

Pusat riset dan pengembangan (R&D) Vivo yang berlokasi di ChinaVivo Pusat riset dan pengembangan (R&D) Vivo yang berlokasi di China
Saat ini, setidaknya ada sembilan pusat R&D Vivo yang tersebar dengan fokus pengembangan di area teknologi tertentu, seperti pengembangan teknologi jaringan 5G dan 6G, kecerdasan buatan (AI), eksplorasi desain, serta mobile imaging.

Sembilan pusat riset tersebut berlokasi di Shenzhen, Dongguan, Nanjing, Beijing, Shanghai, Hangzhou, Taipei, Tokyo (Jepang), dan San Diego, Amerika Serikat.

Saat ini, Vivo menyebutkan, deretan pusat R&D tersebut didukung oleh 700 teknisi profesional dengan spesialisasi pada pengembangan perangkat keras dan lunak, serta formulasi algoritma.

"Diharapkan, pembangunan pusat R&D ini akan mendukung pengembangan jangka panjang untuk beragam inovasi dan produk unggulan Vivo ke depan, khususnya dalam fitur fotografi," lanjut Edy.

Saat ini, rangkaian pusat R&D Vivo didukung oleh 700 teknisi profesional yang ahli di bidang perangkat keras dan lunak, serta pengembangan formulasi algoritma.

Kerja sama dengan ZEISS

Vivo sendiri sebelumnya juga telah bekerja sama dengan pabrikan lensa asal Jerman, ZEISS, untuk mendirikan R&D gabungan bernama Vivo ZEISS Imaging Lab.

Vivo ZEISS Imaging LabVivo Vivo ZEISS Imaging Lab
Kemitraan Vivo dan ZEISS mencakup pembuatan sistem mobile imaging, yaitu Vivo ZEISS Co-engineered Imaging System, yang nantinya diadopsi oleh smartphone Vivo seri flagship.

"Menggabungkan wawasan konsumen yang komprehensif dan pengalaman sebagai pionir dalam industri, vivo dan ZEISS saling memfasilitasi dalam pengembangan aspek pencitraan seluler (mobile imaging) untuk smartphone," jelas Eddy.

"Dengan sinergi ini, teknologi lensa ZEISS diharapkan akan secara signifikan meningkatkan performa fitur fotografi yang makin profesional pada seri flagship Vivo," lanjut Edy.

Baca juga: Vivo Rajai Pasaran Smartphone Asia

Tak hanya itu, teknologi kamera termutakhir Vivo yakni Gimbal Stabilization juga menjadi keunggulan yang dimiliki oleh smartphone Vivo, khususnya pada flagship seri X.

Teknologi gimbal kamera generasi pertama dari Vivo sebenarnya sudah disematkan di ponsel prototipe, APEX 2020.

Teknologi ini dihadirkan sebagai upaya Vivo untuk mengakomodasi kebutuhan konsumen yang ingin menghasilkan foto atau video yang stabil.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat