Putus Hubungan, XL dan MRT Diimbau "Balikan" demi Sinyal Pelanggan

- Pelanggan XL Axiata beberapa waktu belakangan ini mengeluhkan hilang sinyal saat menggunakan moda transportasi MRT Jakarta, khususnya ketika melewati jalur bawah tanah.
Penyebabnya adalah putusnya kerja sama antara operator XL Axiata dan penyedia infrastruktur jaringan di jalur MRT, yakni PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
"(Kerja sama) bukan berakhir dari sisi waktu. Namun, XL pada prinsipnya menarik diri dari kerja sama," kata Ahmad Pratomo Plt Corporate Secretary Division Head PT MRT, Rabu (10/3/2021).
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (Waketum ATSI) Merza Fachys mengatakan, putusnya kerja sama kemungkinan bukan hanya karena kehendak operator XL Axiata semata.
Baca juga: Sinyal XL Axiata Hilang di Jalur Bawah Tanah MRT Jakarta, Ini Penyebabnya
"Tapi, pasti ada hal-hal yang tidak tercapai kata sepakat dalam kerja samanya dengan pihak MRT," kata Merza melalui pesan singkat saat dihubungi KompasTekno, Kamis (11/3/2021).
Oleh karena itu, Merza menyarankan agar kedua pihak dapat mencari titik temu yang bijaksana dengan mengedepankan layanan untuk masyarakat. "Bukan berdasar pada bisnis semata," lanjutnya.
Menurut Waketum ATSI ini, layanan kepada masyarakat yang sedang berada di dalam moda transportasi MRT sebenarnya bukan tugas utama operator. "Tapi, justru merupakan misi utama yang harus diemban oleh pengelola MRT," kata Merza.
Selain itu, menurut Merza, hadirnya layanan telekomunikasi di jalur MRT ini merupakan bagian dari hak masyarakat pengguna MRT untuk mendapatkan layanan terbaik dari pengelola MRT.
Oleh karena itu, dia berharap operator XL Axiata dengan penyedia infrastruktur jaringan di jalur MRT dapat menyeimbangkan aspek nilai dan manfaat agar dicapai titik temu di antara kedua belah pihak. "Demi layanan masyarakat," pungkas Merza.
XL sempat minta turunkan harga sewa
Setiap operator seluler yang ingin menggelar layanannya di jalur MRT Jakarta harus bekerja sama dengan TBIG selaku penyedia infrastruktur jaringan di jalur MRT.
Baca juga: Pelanggan XL Bisa Kehilangan Sinyal hingga 20 Menit di Jalur MRT Jakarta
Sebenarnya belum diketahui secara pasti berapa biaya yang harus dibayarkan oleh para operator seluler untuk menggelar layanan di jalur MRT.

Namun, dilansir KompasTekno dari Kontan, TBIG menawarkan harga sewa perangkat pasif berkapasitas 600 Mbps sebesar Rp 3,5 miliar hingga Rp 4 miliar per operator per tahun. Ini berlaku selama dua tahun pertama di enam stasiun bawah tanah MRT.
Sebelumnya pada 2019, XL sempat meminta agar penyedia jaringan telekomunikasi MRT Jakarta menurunkan harga sewa perangkat pasif karena dinilai terlalu tinggi.
Alasan XL Axiata menarik diri dari kerja sama ini sebenarnya tidak diungkap oleh pihak MRT Jakarta. Operator seluler bernuansa biru tersebut juga belum memberikan penjelasan terkait hal ini.
Namun, menurut Sekjen Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Muhammad Ridwan Effendi, langkah XL ini kemungkinan dilatarbelakangi oleh urusan finansial.
Baca juga: XL Axiata Tak Lagi Kerja Sama dengan MRT Jakarta, Ini Kata Pengamat
"Kemungkinannya bisa karena kesulitan keuangan, atau sedang menanggung beban operasional yang tinggi atau lainnya," tutur Ridwan.
Masalah seputar keuangan ini, lanjut Ridwan, terbilang wajar untuk operator seluler. Sebab, perusahaan semacam itu sejatinya memiliki beban pengeluaran operasional lainnya terkait penyediaan jaringan dan layanan di berbagai wilayah.
Ridwan mengatakan, apabila XL benar-benar mundur karena masalah finansial, pemerintah dinilai perlu untuk menurunkan biaya sewa untuk menggelar jaringan di jalur bawah MRT, mengingat moda transportasi ini merupakan fasilitas publik.
"Ada baiknya pemerintah pusat mengatur agar (biaya sewa) bisa lebih murah, sejalan dengan aturan penggunaan fasilitas publik di PP Postelsiar (Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran)," pungkas Ridwan.
Terkini Lainnya
- Hasil Foto Kamera 200 MP Samsung Galaxy S25 Ultra, Di-crop Tetap Jernih
- Takut Kendala Bahasa saat Nonton Konser di Luar Negeri? Coba Fitur Samsung S25 Ultra Ini
- Cara agar Tidak Menerima Pesan WhatsApp dari Orang Lain Tanpa Blokir, Mudah
- Meta Resmi Setop Program Cek Fakta di AS, Ini Gantinya
- Isi E-mail Lamaran Kerja dan Contoh-contohnya secara Lengkap
- Honor 400 Lite Meluncur, Mirip iPhone Pro dengan Dynamic Island
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Oppo Find X3 Pro Meluncur dengan Snapdragon 888, Harga Rp 19 Juta
- Elon Musk, Roket, dan Ketakutan Masyarakat Papua
- Kuota Belajar Kemendikbud Disalurkan Hari Ini, Ini Tanda jika Sudah Terima
- AS Bakal Tarik Pajak dari YouTuber di Seluruh Dunia, Ini Detailnya
- Instagram Lite Meluncur di 170 Negara