Elon Musk, Roket, dan Ketakutan Masyarakat Papua
- Warga Papua geram kepada perusahaan SpaceX. Kemarahan itu muncul setelah pada bulan Desember lalu, Presiden Joko Widodo menawarkan Pulau Biak, Papua kepada CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk.
Lokasi tersebut diajukan pemerintah sebagai tempat peluncuran roket SpaceX. Masyarakat Papua menolak usulan pemerintah itu, karena dianggap berdampak buruk dan bisa menghancurkan ekosistem di Pulau Biak.
Selain itu, ada ketakutan warga setempat bakal meninggalkan kampung halamannya. Kepala Suku Pulau Biak, Manfun Sroyer mengaku khawatir jika orang Papua akan terusir dari rumah mereka.
Baca juga: Ibunda Bercerita Saat Elon Musk Harus Mengulang Tes karena Skornya Ketinggian
“Pelabuhan antariksa ini akan merugikan tempat perburuan tradisional kami, merusak alam tempat hidup kami bergantung. Tapi, jika kami protes, kami akan segera ditangkap," kata Manfun Sroyer, dihimpun dari The Gurdian.
Kekhawatiran Manfun bukan kali ini saja. Sebelumnya, pada tahun 2002, Badan Antariksa Rusia Roscosmos, juga berkeinginan mengembangkan situs peluncuran roket di Pulau Biak pada tahun 2024.
"Kami memprotes dan banyak yang ditangkap dan diinterogasi. Sekarang mereka membawanya kembali, pelecehan serta intimidasi ini masih berlangsung," ungkap Manfun.
Penolakan warga didukung oleh Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) yang menolak adanya pembangunan "Pulau Antariksa" di sana.
Baca juga: Elon Musk Tidur Tak Kurang dari 6 Jam Sehari, Ini Alasannya
Menurut jatam, penambangan yang diperluas di Pulau Biak akan meningkatkan deforestasi, mencemari situs warisan dunia laut UNESCO yang diusulkan, dan membahayakan kesehatan masyarakat setempat.
Aktivitas penambangan di Papua, terutama di tambang Grasberg, adalah tambang emas terbesar di dunia. Bahkan, tambang Grasberg menjadi tambang tembaga ketiga terbesar di dunia.
Peningkatan produksi di Papua ditakutkan akan semakin memperburuk kerusakan lingkungan yang sudah terjadi.
Sementara itu, perwakilan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Indonesia (Lapan) telah berkonsultasi secara ekstensif dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengenai rencana pembangunan landasan antariksa di Pulau Biak.
Menurut pemerintah, kehadiran "Pulau Antariksa" di Biak akan meningkatkan perekonomian, terutama ekonomi lokal warga sekitar.
Baca juga: Profil Elon Musk, Sarjana Ekonomi Pendiri Tesla dan SpaceX
"Pemprov Papua menilai pembangunan pelabuhan antariksa di Biak akan menjadikan Kabupaten Biak Numfor sebagai hub dan membawa dampak ekonomi yang positif bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat. DPR RI juga melihat pembangunan Pulau Biak sebagai 'Pulau Luar Angkasa' akan membawa multiplier effect bagi masyarakat sekitar," kata dia.
Lapan akan terus berkonsultasi secara intensif dengan masyarakat lokal seiring dengan pengembangan rencana pelabuhan antariksa.
Bulan Desember 2020 lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa pemerintah sedang menjajaki potensi kerja sama dengan Elon Musk.
Terkini Lainnya
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- Arti Kata "Angst" Istilah Slang yang Sering Digunakan di Media Sosial
- Kuota Belajar Kemendikbud Disalurkan Hari Ini, Ini Tanda jika Sudah Terima
- AS Bakal Tarik Pajak dari YouTuber di Seluruh Dunia, Ini Detailnya
- Instagram Lite Meluncur di 170 Negara
- Penemu Kaset Analog, Louis Ottens Meninggal Dunia
- 5 Fitur Tersembunyi di Google Search