XL Axiata Tak Lagi Kerja Sama dengan MRT Jakarta, Ini Kata Pengamat
- Pelanggan operator seluler XL Axiata mengeluhkan sinyal seluler di ponselnya yang mendadak hilang, ketika melewati jalur bawah tanah saat menggunakan moda transportasi MRT Jakarta.
Usut punya usut, XL ternyata tak bekerja sama lagi dengan pihak MRT Jakarta untuk penyediaan layanan di jalur bawah tanah.
Hal ini disampaikan oleh Plt. Corporate Secretary Division Head PT MRT Ahmad Pratomo. Ia mengatakan bahwa XL telah mengakhiri kerja sama dengan PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) sebagai mitra MRT untuk menggelar jaringan telekomunikasi.
"Bukan berakhir dari sisi waktu, namun, XL pada prinsipnya menarik diri dari kerja sama," kata Ahmad kepada KompasTekno, Rabu (10/3/2021).
Ahmad tidak mengungkap apa alasan XL menarik diri dari kerja sama tersebut. Namun, menurut Sekjen Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Muhammad Ridwan Effendi, langkah XL ini kemungkinan dilatarbelakangi oleh urusan finansial.
"Kemungkinannya bisa karena kesulitan keuangan, atau sedang menanggung beban operasional yang tinggi atau lainnya," tutur Ridwan kepada KompasTekno dalam pesan singkat WhatsApp, Rabu (10/3/2021).
Baca juga: Sinyal XL Axiata Dikeluhkan Hilang di Jalur Bawah Tanah MRT Jakarta
Masalah seputar keuangan ini, lanjut Ridwan, terbilang wajar untuk operator seluler. Sebab, perusahaan semacam itu sejatinya memiliki beban pengeluaran operasional lainnya terkait penyediaan jaringan dan layanan di berbagai wilayah.
"Secara keseluruhan, pengeluaran operator untuk sewa lokasi dan retribusi tower untuk skala nasional sudah terlalu besar," ungkap Ridwan.
Ridwan menambahkan saat ini tren jangkauan BTS semakin lama semakin kecil, seiring dengan naiknya trafik. Hal itu pun turut menambah pengeluaran operator untuk BTS.
"Sehingga, jarak antar BTS diperpendek dan jumlahnya (otomatis) melonjak," imbuh Ridwan.
Harga sewa terlalu mahal?
Namun, dilansir KompasTekno dari Kontan, TBIG menawarkan harga sewa perangkat pasif berkapasitas 600 Mbps sebesar Rp 3,5 miliar hingga Rp 4 miliar per operator per tahun. Ini berlaku selama dua tahun pertama di enam stasiun bawah tanah MRT.
Lantas, apakah harga ini tergolong mahal?
"Kalau Rp 3,5 miliar untuk bisnis menurut saya sih tidak mahal. (Soalnya) saya pernah bantu institusi penegak hukum di Jakarta yang memasang antena di salah satu gedung di Jl. Sudirman. Harga sewanya itu sekitar Rp 2 miliar/tahun," jelas Ridwan.
Baca juga: Sinyal XL Axiata Hilang di Jalur Bawah Tanah MRT Jakarta, Ini Penyebabnya
Ridwan sendiri mengaku belum bisa bicara banyak terkait mahal atau murahnya biaya sewa sewa tersebut. Sebab, ia belum memiliki referensi terkait patokan harga tersebut.
Ridwan mengatakan, apabila XL benar-benar mundur karena masalah finansial, pemerintah dinilai perlu untuk menurunkan biaya sewa untuk menggelar jaringan di jalur bawah MRT, mengingat moda transporatsi ini merupakan fasilitas publik.
"Ada baiknya pemerintah pusat mengatur agar (biaya sewa) bisa lebih murah, sejalan dengan aturan penggunaan fasilitas publik di PP Postelsiar (Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran)," pungkas Ridwan.
Terkini Lainnya
- ZTE Nubia Z70 Ultra Meluncur, HP Bezel Tipis dengan Tombol Kamera Khusus
- Spesifikasi dan Harga Oppo Find X8 Pro di Indonesia
- Smartphone Vivo Y300 Meluncur, HP dengan "Ring Light" Harga Rp 4 Jutaan
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Jadwal M6 Mobile Legends, Fase Wild Card Hari Kedua
- Bocoran Isi Proposal 100 Juta Dollar AS Apple ke Kemenperin
- Samsung Galaxy Z Flip 7 FE Meluncur Tahun Depan?
- Oppo Find X8 Pro Punya Tombol "Quick Button", Apa Fungsinya?
- Algoritma Instagram Kini Bisa Direset, Rekomendasi Konten Bisa Kembali ke Awal
- Indonesia Juara Umum Kompetisi E-sports Dunia IESF 2024
- Cara Membuat YouTube Music "2024 Recap" yang Mirip Spotify Wrapped
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Pemerintah AS Desak Google Jual Browser Chrome
- Bocoran Isi Proposal 100 Juta Dollar AS Apple ke Kemenperin
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Android 10 Jadi Versi Android Terpopuler di Indonesia
- Sejarah Apple yang Tak Jadi Bangkrut karena Microsoft
- Begini Cara Unreg Kartu Tri yang Sudah Registrasi
- Oppo Reno5 Marvel Edition Dijual Rp 5,7 Juta di Indonesia
- Cara Unreg Kartu XL Axiata dan Axis