[POPULER TEKNO] Internet Tercepat, Pre-order Starlink, hingga Warnet Jadi Tambang Bitcoin
- "Be Strong". Mungkin itu ungkapan yang paling sering kita ucapkan-atau minimal kita batin di dalam hati-selama masa pandemi ini. Kalimat itu tidak kita tujukan untuk orang lain, melainkan untuk laptop dan koneksi internet.
Bagaimana tidak? Selama pandemi ini, sebagian besar aktivitas dilakukan secara online dan koneksi internet menjadi alat tempur utama.
Ngomong-ngomong soal internet, seminggu ini ada banyak banget lho isu terkait internet yang jadi topik hangat di KompasTekno.
Mulai dari kota yang punya internet tercepat di Indonesia, pasal-pasal bermasalah di UU ITE, polisi virtual di media sosial, sampai perseteruan antara Australia dan raksasa Silicon Valley.
Topik yang rame soal internet aja? Enggak dong, ada kabar lain dari dunia gadget, yaitu soal hape entry-level Samsung yang punya baterai jumbo dengan harga terjangkau, kebangkitan BlackBerry 3.0, sampai warnet yang disulap menjadi tempat tambang.
Kita bahas satu-satu, ya.
Soal internet tercepat, kota mana juaranya?
Kalian tahu nggak sih, kalau ternyata Jakarta itu bukan kota dengan internet tercepat di Indonesia?
Kata siapa?
Ini bukan kata KompasTekno, ya. Tapi kata laporan Speedtest Global Index yang dipublikasi Ookla. Buat yang belum tau, Ookla itu perusahaan pembuat aplikasi Speedtest yang sering kita pakai buat mengukur kecepatan internet.
Terus kota mana juaranya?
Berdasarkan laporan tersebut, ternyata Kota Tangerang yang menjadi juaranya. Wow, Tangerang Pride.
Berdasarkan riset Ookla, rata-rata kecepatan download di Kota Tangerang mencapai 18,97 Mbps, sementara kecepatan upload-nya bisa sampai angka 12,28 Mbps, dan latensi 26 milidetik. Lumayan kan? Hehe.
Baca juga: Bukan Jakarta, Internet Tercepat di Indonesia Ada di Kota Ini
Terus Jakarta di posisi berapa?
Jakarta harus puas berada di posisi ketiga dengan kecepatan download rata-rata 17,91 Mbps, kecepatan unggahan 10,81 Mbps, dan latensi 32 milidetik. Yaaaa, beda dikit sih sama Tangerang. Tapi tetep aja kalah. Haha.
Secara umum, kecepatan internet mobile di Indonesia berada di urutan ke-121 di dunia, turun sebanyak empat peringkat dari periode sebelumnya. Pfffffttttt...
Masih dari laporan Speedtest, Telkomsel jadi operator seluler yang punya koneksi internet tercepat, lalu disusul oleh Indosat Ooredoo dan XL.
Pengen tau lebih lengkap soal laporan ini? Bisa dibaca lewat tautan ini. Kalau ditulis semua di sini, kebanyakan soalnya. :)
Oya, masih ngomongin soal internet nih, tapi bedanya ini dari perusahaan luar negeri.
Starlink, perusahaan internet Elon Musk buka PO
Eits, Starlink ini bukan "Starb*cks Keliling" alias tukang kopi item pinggir jalan ya. Starlink yang ini adalah provider internet punya Elon Musk.
Starlink lagi rame, kenapa tuh?
Jadi, perusahaan Elon Musk ini sekarang udah buka Pre Order untuk layanan internet satelit miliknya.
AFP/Getty Images VIA CNBC CEO Tesla Elon Musk.
Starlink ini bisnis lain dari perusahaan roket SpaceX yang juga milik Musk.
Waktu itu, roket SpaceX sudah meluncurkan 1.000 satelit ke low-Earth orbit (LEO) atau orbit Bumi rendah untuk bisnis ini. Satelit inilah yang bakal dipakai buat membawa koneksi internet Starlink.
Terus berapa kecepatan dan harganya?
Selama uji coba, kecepatan internet Starlink bisa digunakan pengguna mulai dari 50-150 Mbps dan latensi mulai dari 20-40 milidetik.
Ngebut banget kan?
Kalau tertarik langganan Starlink, kalian perlu menyiapkan kocek sekitar Rp 8,2 juta untuk uang deposit dan Starlink Kit. Sedangkan biaya bulanannya sekitar Rp 1,2 juta.
Mahal uga yak. Wkkwkwkwkk. Terus netizen +62 bisa ikutan pesan? Bisa, tapi nanti tahun 2022.
KompasTekno juga mencoba memesan dengan memasukkan alamat wilayah Jakarta di website resminya, tapi Starlink malah bilang bahwa layanannya "ditargetkan akan menjangkau wilayah Anda pada tahun 2022". Jadi harap bersabar ya.
Baca juga: Internet Satelit Starlink Milik Elon Musk Sudah Bisa Dipesan
Elon Musk lagi tenar banget ya?
Yaaa, gimana enggak? Doi orang jenius dan udah bikin sederet perusahaan teknologi raksasa. Sebut saja Tesla, SpaceX, Boring Company, OpenAI, hingga Neuralink yang baru-baru ini bikin geger gara-gara menanamkan microchip implan di otak monyet.
Berkat kepiawaiannya di dunia teknologi, Musk juga jadi salah satu orang terkaya di dunia versi Forbes per 20 Februari. Kekayaan Musk ditaksir mencapai 184,9 miliar dolar AS (sekitar Rp 2.582 triliun).
Kesuksesan Musk membangun kerajaan teknologi ini gak datang cuma dalam semalam. Ia banyak melewati peristiwa di kehidupannya sebelum sampai di posisi ini, misalnya beremigrasi dari tempat kelahirannya, Afrika, hingga menjadi korban bullying.
Ingin tahu selengkapnya tentang sosok Musk? Kalian bisa baca profil Elon Musk selengkapnya.
Oke, cukup ngomongin Musk. Sekarang kita ngomongin, perseteruan antara Australia dengan dua raksasa Silicon Valley.
Australia vs Google dan Facebook
Kalian bisa bayangin enggak sih, kalau suatu hari harus hidup tanpa Google Search dan Facebook? Rasanya sulit ya.
Tapi ancaman hidup tanpa "Mbah Google" benar-benar sedang dirasakan oleh warga Australia, lho.
Terkini Lainnya
- 5 Alasan Gen Z Suka Sering Pakai Fitur DnD di Ponsel
- Link Download Aplikasi ChatGPT Windows dan Cara Menggunakannya, Gratis
- Ini Dia, Bukti Kembalinya HP Huawei ke Indonesia
- Daftar 28 HP Oppo yang Kebagian Antarmuka ColorOS 15 dan Jadwal Rilisnya
- Menggenggam Samsung Galaxy S24 FE, Si "Bungsu" yang Cantik dan Cerdas
- Xiaomi Ganti Logo Redmi, Begini Tampilan Barunya
- 5 Tips Menatap Layar HP yang Aman buat Mata, Penting Diperhatikan
- Main Game di Konsol Xbox Kini Tidak Perlu Download dan Instal
- Di Jepang, Warga Diminta Tulis Password HP dan Aplikasi di Surat Wasiat
- Ketik Kata Kunci Ini di Google, Layar HP Bisa "Melayang"
- Waspada, Ini Bahayanya Menyimpan Password Otomatis di Browser Internet
- Pemerintah RI Tolak Rp 1,5 Triliun Apple untuk Buka Blokir iPhone 16?
- 2 Model iPhone Ini Masuk Daftar "Gadget" Jadul
- Microsoft Rilis Dua Chip Khusus Data Center
- Gaji Bos ChatGPT Sam Altman Ternyata "Cuma" Sekian
- Terungkap, Penyebab Citibank Salah Transfer Rp 7 Triliun
- XL Bukukan Pendapatan Rp 26 Triliun, Layanan Data Jadi Penyumbang Terbesar
- Kabel Fiber Optik Indonesia-Singapura Putus
- Prediksi Masa Depan Medsos Clubhouse Menurut Pengamat
- Riset: Merger Indosat dan Tri Bagus untuk Gamer