Traveloka Bersiap Melantai di Bursa Saham Amerika Serikat Tahun Ini
- Perusahaan penyedia layanan pemesanan tiket dan hotel, Traveloka, bersiap melantai di bursa saham Amerika Serikat tahun ini. Penawaran umum perdana (IPO) Traveloka akan melalui perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau SPACs (special purposes acquisition companies).
Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, CEO Traveloka Ferry Unardi, mengatakan bahwa mekanisme IPO melalui SPACs sangat efisien.
Dengan SPACs, perusahaan dapat mengumpulkan dana IPO dengan cara membeli perusahaan swasta di sebuah negara. Kemudian, perusahaan mengambil alih listing nama (pencatatan saham) di Bursa Efek negara tersebut.
"Jika kami bisa melakukannya lebih cepat, kami bisa fokus untuk eksekusi dan mengembangkan perusahaan," kata Ferry.
Traveloka memilih firma sekuritas JPMorgan Chase & Co untuk melantai di bursa saham di AS. Perusahaan juga tidak menutup kemungkinan akan melantai di bursa saham Indonesia.
Baca juga: Traveloka Dapat Suntikan Dana Rp 3,6 Triliun
Ferry mengatakan, setelah proses IPO rampung, Traveloka juga akan menjajaki opsi merger dan akuisisi untuk mengembangkan perusahaan. Startup berstatus Unicorn ini sempat terseok akibat pandemi yang membuat bisnis pariwisata di seluruh dunia merosot.
Bahkan Traveloka juga disebut memangkas jumlah karyawannya selama pandemi. Pertengahan tahun 2020 lalu, Traveloka dikabarkan melakukan PHK terhadap 100 karyawan atau 10 persen dari total keseluruhan pegawai.
"Tahun lalu adalah tahun yang sulit, kami harus mengevaluasi perusahaan, bisnis, dan kami harus membuat keputusan yang sangat sulit," kata Ferry sebagaimana dikutip KompasTekno dari Bloomberg, Rabu (17/2/2021).
Traveloka juga disebut akan berinvestasi lebih banyak untuk fitur pay later guna menarik lebih banyak pelancong. Ferry mengatakan, saat ini, Traveloka sedikit banyak mulai mendapat untung setelah ada pelonggaran pembatasan bepergian dari pemerintah.
Selain di Indonesia, Traveloka beroperasi pula di beberapa negara Asia Tenggara lain, termasuk Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand.
Baca juga: Startup Unicorn Indonesia Jadi Incaran Investor Asia
Dengan rencana ini, Traveloka mendambah panjang daftar startup Indonesia yang menggunakan metode SPACs untuk menjadi perusahaan publik.
Sebelumnya, Gojek dan Tokopedia yang dikabarkan akan melakukan merger, disebut menggunakan cara yang sama.
Sebagai informasi, mekanisme SPACs saat ini menjadi salah satu opsi bagi perusahaan-perusahaan, khususnya startup yang ingin melantai di bursa saham. Pasalnya proses IPO konvensional memiliki proses yang rumit, mahal, dan memakan waktu.
Menurut lembaga riset pasar CB Insights, Traveloka kini memiliki valuasi senilai 3 miliar dollar AS pada 2017. Tercatat sejumlah perusahaan yang menjadi investor Traveloka di antaranya adalah GIC Pte Singapura, Expedia Group Inc, Rocket Internet, dan JD.com.
Terkini Lainnya
- iPhone 17 Series dan iPhone SE 4 Bakal Lebih Mahal?
- Roket Starship Elon Musk Meledak, Puing-puing Berjatuhan di Angkasa
- 5 Merek Ponsel Terlaris di Dunia 2024 Versi IDC
- Baterai Oppo Reno 13 5G Diklaim Tahan Main Mobile Legends 8 Jam Non-stop
- TikTok Terancam Tutup, Warga AS Ramai-ramai Belajar Mandarin di Duolingo
- Tanda-tanda Google Search Mulai Ditinggalkan
- Wanita Perancis Kena Tipu Brad Pitt AI, Rp 13 Miliar Melayang
- Wujud Konsol Genggam Nintendo Switch 2 Akhirnya Diungkap, Bawa Layar Lebih Besar
- Sejarah Nokia, Berpindah-pindah Tangan hingga Pensiunnya Merek Smartphone
- 10 Emoji Ini Sering Disalahartikan, Simak Makna Sebenarnya
- Cara Mengatasi WA Muncul "Akun Ini Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp karena Spam"
- Kenapa Sinkronisasi iCloud Lama? Ini Penyebabnya
- Bluesky Siapkan Flashes, Aplikasi Berbagi Foto Pesaing Instagram
- TWS Oppo Enco Air 4 Resmi di Indonesia, Bawa Fitur ANC Harga Rp 800.000
- HP Oppo Reno 13F 4G dan Reno 13F 5G Resmi di Indonesia, Desain Kembar Beda "Otak"
- Tanda-tanda Google Search Mulai Ditinggalkan
- Aplikasi Clubhouse Terancam Diblokir Kominfo
- Tokopedia Akui Bagikan Data Pengguna kepada Mitra
- Pembahasan RUU Perlindungan Data Pribadi Dinilai Sia-sia
- Pengamat Sebut Pemerintah Perlu Dialog untuk Merevisi UU ITE
- Segera Hadir, Ponsel Berkamera Selfie 100 Megapiksel