Warga Australia Terancam Hidup Tanpa Google Search

- Pemerintah Australia rencananya akan mengesahkan undang-udang baru bernama News Media Bargaining Code Law.
Undang-undang tersebut akan mewajibkan perusahaan teknologi seperti Google dan Facebook untuk membayar komisi kepada perusahan media, untuk setiap artikel berita yang muncul di cuplikan (snippet) dan tautan Google Search.
Undang-undang ini akan dibahas oleh parlemen Australia pada minggu ini, mulai 15 Februari. Sebelumnya anggota komite senat Australia telah merekomendasikan agar RUU ini segera disahkan.
"Pemerintah berharap semua pihak terus bekerja secara konstruktif untuk mendapatkan persetujuan komersil," kata bendahara federal, Josh Frydenberg.
Google menolak undang-undang tersebut, dan memberikan dua pilihan, yakni mengubah undang-undang atau Google Search hengkang dari Autralia.
Baca juga: Layanan Google Search di Australia Bakal Disetop?
"Setelah melihat undang-undang ini secara rinci serta mempertimbangkan risiko keuangan dan operasional, kami tidak menemukan cara alternatif untuk dapat terus menawarkan layanan kami di Australia," kata Mel Silva, Wakil Presiden Google Australia dan Selandia Baru kepada Komite Legislasi Ekonomi Senat Australia.
Padahal, Google menguasai 95 persen pencarian internet di Australia. Patrick Smith, seorang siswa software-engineer di Australia mencontohkan bagaimana orang-orang Australia bergantung pada Google.
Dia mencontohkan dirinya sendiri, dimana terkadang, Smith melakukan 400 pencarian di Google Search dalam sehari untuk membantunya belajar, memantau berita terkini dan melihat resep. Bahkan, dia pernah membuat 150 kueri hanya dalam waktu 5 jam.
"Kemungkinan tidak adanya Google Search akan sangat mengerikan," kata Smith.
"Sangat tercermin dari saya untuk meng-Googling apa pun yang menurut saya ragu," imbuh Smith.
Salah satu alasan mengapa orang-orang bergantung dengan Google adalah hasil pencarian yang ditampilkan dinilai lebih akurat ketimbang kompetitornya. Laporan Business Standart mencontohkan ketika memasukan kata kunci "pantai di Sydney".
Baca juga: Huawei Resmikan Petal Search, Mesin Pencari Saingan Google
Hasil pencarian pertama yang muncul di situs pencari DuckDuckGo dalah iklan hotel di Queensland yang jaraknya ribuan kilometer dari Sydney.
Sementara situs pencari Bing malah menampilkan kantor pos Pantai Bondi di Sydney. Hanya Google yang menampilkan Pantai Bondi di hasil teratas.
Alasan pemerintah dan alibi Google
Pemerintah Australia menilai, industri media lokal Australia kehilangan pendapatan iklan karena perusahaan search engine dan jejaring sosial.
Di sisi lain, Google berpendapat bahwa sistem mereka mendorong trafik ke situs-situs media.
Keharusan membayar ke perusahaan media untuk menampilkan cuplikan berita hanya akan melanggar prinsip internet terbuka.
Terkini Lainnya
- ChatGPT Dituntut karena "Asbun", Tuding Pria Tak Bersalah Pembunuh
- Cara Hapus GetContact Permanen biar Identitas Kontak Tetap Aman
- Cara Melihat Garis Lintang dan Bujur di Google Maps dengan Mudah dan Praktis
- Apa Itu Grok AI dan Bagaimana Cara Menggunakannya?
- 7 Cara Menghapus Cache di HP untuk Berbagai Model, Mudah dan Praktis
- Samsung Rilis Vacuum Cleaner yang Bisa Tampilkan Notifikasi Telepon dan Chat
- Akun Non-aktif X/Twitter Akan Dijual mulai Rp 160 Juta
- 3 Cara Menggunakan Chatbot Grok AI di X dan Aplikasi HP dengan Mudah
- Poco M7 Pro 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,8 Juta
- Siap-siap, Harga iPhone Bakal Semakin Mahal gara-gara Tarif Trump
- Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Meta Rilis 2 Model AI Llama 4 Baru: Maverick dan Scout
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Samsung Galaxy A02 Dijual di Indonesia, Baterai 5.000 mAh Harga Rp 1,5 Juta
- Bukan Jakarta, Internet Tercepat di Indonesia Ada di Kota Ini
- Internet Satelit Starlink Milik Elon Musk Sudah Bisa Dipesan
- Twitter Beri Tanda Khusus untuk Akun Resmi Pejabat Pemerintah Indonesia
- Facebook Mulai Batasi Konten Politik di Indonesia, Apa Dampaknya bagi Pengguna?