Lacak Data Pengguna untuk Iklan, Google Bakal Pakai Cara Apple
- Apple telah mengumumkan bakal mewajibkan pembuat aplikasi di iPhone dan iPad, untuk meminta izin lebih dahulu kepada pengguna, saat aplikasi buatan mereka akan mengakses sejumlah data.
Kebijakan privasi baru itu bakal efektif antara bulan Maret-Mei mendatang, dan akan mulai diterapkan pada sistem operasi iOS 14 dan iPadOS 14.
Kini, laporan teranyar Bloomberg mengklaim bahwa Google juga bakal menggodok aturan serupa untuk para pengembang aplikasi Android.
Baca juga: Facebook Mulai Minta Izin Lacak Data Pengguna iOS untuk Iklan
Hal ini tak lain untuk membatasi seberapa banyak data yang akan diambil oleh raksasa teknologi tersebut. Meski kebijakannya identik, aturan privasi Google nantinya ditengarai tak akan Sama persis dengan Apple.
Sebab, Sundar Pichai dan kawan-kawan disebut masih ingin bersikap "baik" terhadap para pengiklan dan tidak ingin mereka merugi.
Tidak dijelaskan secara spesifik apa yang membuat aturan privasi Google tak seketat Apple. Yang jelas, aturan Google ini disinyalir tak akan melibatkan jendela persetujuan (prompt) seperti apa yang dilakukan Apple.
Adapun mekanisme penerapan kebijakan ini nantinya disebut bakal mirip dengan Privacy Sandbox, sebuah teknologi Google yang mengizinkan iklan berjalan tanpa melacak data pengguna secara berlebihan.
Baca juga: Facebook Akui Kesulitan Lacak Pengguna untuk Iklan di iOS 14
Terlepas dari mekanismenya, pencanangan aturan privasi baru ini kabarnya masih dalam tahap diskusi awal, dan belum terlihat ada tanda-tanda bakal diterapkan dalam waktu dekat.
Google sendiri belum mengamini rumor tersebut, namun mereka mengatakan akan terus bekerja sama dengan para pengembang untuk menciptakan aturan privasi yang sehat.
"Kami selalu mencari cara untuk bekerja sama dengan para pengembang demi meningkatkan standar privasi dan sistem iklan yang sehat," ujar pihak Google dalam sebuah keterangan, sebagaimana dikutip KompasTekno dari Bloomberg, Senin (8/2/2021),
Bikin Facebook gerah
Sebagai informasi, pembaruan privasi Apple di iOS 14 dan iPadOS 14 sendiri sudah diumumkan Apple pada ajang Wolrdwide Developers Conferece (WWDC) tahun lalu.
Nah, kebijakan ini tampaknya membuat sejumlah pihak "gerah", terutama Facebook. Sebab, mereka terancam tidak bisa menampilkan iklan yang sesuai dengan pengguna karena tidak bisa mengumpulkan kode unik perangkat yang biasa disebut IDFA.
Terlebih, kebijakan ini juga dianggap bisa membuat pendapatan dari bisnis iklan menurun dan merugikan para pebisnis kecil.
Karena merasa terancam, raksasa jejaring sosial itu pun berulang kali memprotes kebijakan privasi tersebut.
Baca juga: Apple Ungkap Cara Aplikasi Diam-diam Mengumpulkan Data Pengguna
Dalam upaya terbarunya, beberapa waktu lalu Facebook memasang iklan satu halaman penuh di beberapa surat kabar besar di Amerika Serikat seperti The Wall Street Journal, New York Times, dan Washington Post.
Isi iklannya menuding bahwa perubahan kebijakan privasi Apple di iOS 14 bakal "sangat menyulitkan pelaku usaha kecil".
Selang sehari setelahnya, Facebook kembali menerbitkan iklan sehalaman penuh, kali ini isinya menuduh bahwa kebijakan privasi Apple akan "mengubah internet yang selama ini kita ketahui".
Kendati demikian, Facebook akhirnya tunduk dan belakangan mengonfirmasi akan mulai menyodorkan laman prompt baru demi mengedukasi penggunanya terkait pengumpulan data Facebook seputar iklan.
Terkini Lainnya
- iPhone 16 Pro "Sultan" Dijual Rp 163 Juta, Apa Istimewanya?
- Apple Fanboy Ternyata Nggak Buru-buru Ganti iPhone Baru
- 3 Cara Mencegah Panggilan Tidak Dikenal di HP dengan Mudah dan Praktis
- Cara Login WhatsApp Web dengan Nomor HP, Mudah dan Praktis
- 1 Juta Android TV Box Terinfeksi Malware "Vo1d", Indonesia Terdampak
- AWS Cloud Percepat Inovasi Perbankan Digital di Indonesia
- 2 Cara Ganti Password Gmail dengan Nomor HP yang Tidak Aktif, Mudah dan Praktis
- Cara Bikin Absen lewat Google Form dengan Mudah dan Praktis
- Game Legendaris Flappy Bird Akan Kembali Setelah 10 Tahun Menghilang
- Jenis-jenis Aplikasi yang Harus Dihapus di HP Android biar Memori Tidak Cepat Penuh
- Xiaomi Redmi 14R Meluncur dengan Snapdragon 4 Gen 2, mulai Rp 2 Jutaan
- ZTE Nubia V60 Design Resmi di Indonesia, HP "Boba" Harga Rp 1 Jutaan
- Tablet Infinix Xpad Versi 4G Resmi di Indonesia, Ini Harganya
- Terungkap, Hacker Pembobol Indodax dari Korea Utara
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Realme V11 Meluncur, Ponsel 5G Harga Rp 2 Jutaan
- 3 Miliar E-mail dan Password Bocor di Internet, Cek Apakah Anda Terdampak
- Ini Daftar Game PS4 dan PS5 dengan Diskon Harga hingga 80 Persen
- Apple Watch Bisa Bantu Deteksi Gejala Penyakit Parkinson
- Mengenal Perilaku "Oversharing" di Media Sosial dan Bahaya yang Mengintai