Facebook Mulai Minta Izin Lacak Data Pengguna iOS untuk Iklan
- Dalam ajang Worldwide Developers Conference (WWDC) tahun lalu, Apple mengumumkan sebuah kebijakan privasi baru yang membuat Facebook gerah.
Pembaruan tersebut akan mewajibkan para pengembang aplikasi untuk meminta izin pengumpulan data dan melacak aktivitas pengguna iPhone dan iPad untuk keperluan iklan.
Perubahan ini awalnya bakal diterapkan secara sistem di iOS 14 pada pertengahan September 2020, namun, ditunda hingga musim semi 2021 atau antara bulan Maret hingga Mei mendatang.
Facebook pun belakangan "tunduk" akan kebijakan ini, dan diketahui akan mulai menyodori tampilan persetujuan kepada seluruh pengguna aplikasi Facebook di iPhone dan iPad dalam bentuk pop-up.
Tampilantersebut berisi penjelasan Facebook terkait bagaimana Facebook mengumpulkan data aktivitas pengguna di ponsel mereka agar pengguna setuju datanya dikumpulkan untuk kepentingan iklan.
Informasi tersebut disertai tombol "Allow" dan "Don't Allow" yang bakal ditemui pengguna saat menggunakan aplikasi Facebook.
Tampilan ini berbeda dengan pop-up yang muncul dari sistem iOS 14. Artinya, pop-up yang muncul saat pengguna membuka aplikasi Facebook berasal dari Facebook itu sendiri, bukan dari sistem iOS 14.
Ada pun narasi yang digunakan Facebook dan Apple dalam dua pop-up tersebut berbeda. Facebook menghindari kata-kata "melacak" dan menggantinya dengan kata "menggunakan".
Di dalamnya, Facebook juga menjelaskan bahwa pengguna nantinya akan mendapatkan iklan yang lebih personal serta membantu pelaku bisnis yang mengandalkan iklan untuk menjangkau pelanggan mereka.
Sementara jendela pop-up yang muncul dari sistem iOS 14 secara terang-terangan menggunakan kata-kata "melacak", supaya pengguna tahu bahwa aplikasi tersebut bisa mengancam privasi mereka.
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNBC, Rabu (3/2/2021), jendela pop-up tersebut dikabarkan tengah diuji coba dan akan mulai dilihat pengguna iPhone dan iPad secara global mulai pekan ini.
Baca juga: Facebook Akhirnya Tunduk pada Aturan Apple
"Demi membantu pengguna memilih opsi yang tepat, kami menampilkan sebuah layar yang berisi informasi terkait bagaimana kami mengumpulkan data untuk kepentingan iklan, sembari mendukung para UMKM," ujar perwakilan Facebook dalam sebuah pernyataan.
Mengandalkan IDFA
Untuk menyesuaikan iklan dengan target pasar yang dipasang oleh para pengiklan, Facebook diketahui mengandalkan satu set kode unik di tiap perangkat yang disebut Identifier for Advertisers (IDFA).
Terkini Lainnya
- Ambisi Malaysia Jadi Pusat Data Center Asia Terganjal
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- Membandingkan Keamanan WhatsApp dan iMessage yang "Ditakuti" Zuckerberg
- "Mod" Game Cyberpunk 2077 Bikin PC Rawan Dibajak Hacker
- 4 Risiko Menggunakan Aplikasi "WhatsApp Mod"
- Pengalaman Ikut "Flash Sale" Xiaomi Poco M3, Gugur di Menit Pertama
- Apa Itu WhatsApp GB yang Ramai Dibicarakan di Twitter?