YouTube Perpanjang "Hukuman" untuk Trump

- Platform berbagi video, YouTube, memperpanjang "hukuman" kepada akun Donald Trump, yakni penangguhan (suspend) video di kanal mantan Presiden AS itu.
Selain tidak bisa mengunggah video baru, komentar di kanal YouTube Donald Trump juga dinonaktifkan hingga waktu yang belum ditentukan.
"Mengingat kekhawatiran tentang potensi kekerasan yang sedang berlangsung, kanal Donald J. Trump akan tetap ditangguhkan," jelas juru bicara YouTube.
"Tim kami tetap waspada dan memantau dengan cermat setiap perkembangan baru," imbuhnya, dihimpun KompasTekno dari Cnet, Rabu (27/1/2021).
Baca juga: 10 Video yang Paling Banyak Dapat Dislike di YouTube
Perpanjangan penangguhan ini adalah yang kedua kali dilakukan YouTube. Pengumuman penangguhan pertama kali dilakukan pada 13 Januari, seminggu sebelum pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris sebagai presiden dan wakil presiden baru Amerika Serikat.
Pada 19 Januari, atau sehari jelang pelantikan, YouTube kembali mengumumkan perpanjangan penangguhan kanal konglomerat AS itu. YouTube mengatakan akan mengevaluasi situasi selama sepekan.
Kemudian, Selasa (26/1/2021), anak perusahaan Google itu mengumumkan kembali perpanjangan penangguhan kanal Donald Trump. YouTube menolak untuk berkomentar tentang potensi perpanjangan penangguhan lagi.
Penangguhan pertama dilakukan setelah tim YouTube menemukan salah satu konten yang berisi pidato Trump, yang menyangkut aksi kekerasan yang terjadi di gedung DPR/MPR di Washington DC pada 6 Januari lalu.
Baca juga: Daftar Perusahaan Teknologi Asal China yang Didepak Donald Trump
Video bermasalah itu diunggah pada 12 Januari 2021. Chief Executive of Common Sense Media Jim Steyer mengatakan bahwa langkah Google untuk menangguhkan kanal YouTube milik Trump adalah keputusan yang tepat.
Sebab, jika dibiarkan maka konten yang diunggah oleh Trump kemungkinan bisa terus memicu kegaduhan bagi warga AS.
"Penangguhan tujuh hari yang diberikan oleh YouTube adalah langkah yang tepat dan memang perlu dilakukan atau seharusnya akun itu dikunci permanen," kata Jim Steyer.
YouTube memiliki tiga tahapan untuk memblokir kanal secara permanen apabila melakukan pelanggaran secara berturut-turut dalam 90 hari. Peringatan pertama, kanal tidak akan diperbolehkan untuk mengunggah konten baru selama sepekan.
Baca juga: Twitter Tutup Permanen Akun Donald Trump
Jika masih melanggar, teguran kedua datang dengan larangan yang sama dan berlaku hingga dua minggu. Terakhir, YouTube akan memblokir akun apabila masih tetap melanggar kebijakannya.
Selain YouTube, beberapa perusahaan media sosial dan layanan digital lainnya juga memblokir akun Trump atau yang berafiliasi dengan kampanye politisi Republik itu. Twitter misalnya, telah memblokir permanen akun Donald Trump.
Kemudian, Facebook telah memblokir akun Trump tanpa batas waktu yang ditentukan. Facebook mengatakan akan menyerahkan keputusan nasib akun Donald Trump ke dewan pengawas independen.
Terkini Lainnya
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Sempat Keluar dari Indonesia, 4 Merek Smartphone Ini Comeback ke Tanah Air
- Keracunan Data, Modus Baru Menyasar Pelatihan AI
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- Broadcom dan TSMC Ingin Pecah Intel Jadi 2 Perusahaan
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Bocoran Harga Xiaomi 15 Ultra yang Meluncur Sebentar Lagi
- 2,5 Miliar Akun Gmail Terancam AI Hack
- Arti “Fortis Fortuna Adiuvat” yang Sering Muncul di Bio TikTok dan Instagram
- Nomor HP Pengguna Facebook Dijual Rp 280.000 di Telegram
- Menjajal Kamera Samsung Galaxy S21 Ultra, Begini Hasil Jepretannya
- Pupusnya Harapan Balon Google Menyebar Internet di Indonesia
- Asus Luncurkan VivoBook S14 dan VivoBook Ultra 14 Terbaru di Indonesia
- Bagaimana Nasib Ovo jika Tokopedia Merger dengan Gojek?