Daftar Perusahaan Teknologi Asal China yang Didepak Donald Trump

- Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China belum surut. Keduanya kerap memberlakukan kebijakan tertentu untuk saling menyerang satu sama lain.
Salah satu manuver yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat adalah dengan memasukkan perusahaan asal China ke dalam daftar hitam bernama entity list.
Presiden AS yang sebentar lagi lengser, Donald Trump, pada Agustus 2020 lalu juga menandatangani Perintah Eksekutif 13959 yang membatasi akses China ke pasar modal AS.
Alasannya pun beragam, mulai dari melanggar hak asasi manusia, hingga mengancam keamanan nasional.
Nah, berikut ini adalah daftar perusahaan teknologi China yang dicekal oleh Donald Trump baik melalui entity list maupun Perintah Eksekutif.
- Entity List
Perusahaan asal China yang masuk ke dalam entity list, dilarang berbisnis dengan perusahaan asal AS.
Artinya, perusahaan dan anak perusahaan yang tercantum di dalam daftar ini tidak bisa menjual produknya serta mendapatkan komponen dari perusahaan asal AS. Daftar ini biasanya dikeluarkan melalui Departemen Perdagangan AS.
Baca juga: Seperti Huawei, Produsen Drone DJI Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat
Berikut beberapa perusahaan teknologi yang dimasukkan ke dalam daftar ini.
Huawei Technologies
Huawei beserta 70 perusahaan afiliasinya dimasukkan ke dalam daftar ini sejak pertengahan 2019 lalu. Pemerintah AS menduga Huawei menjalin konspirasi dengan Iran. Huawei juga dituding melakukan mata-mata terhadap AS melalui perangkatnya dan dianggap membahayakan keamanan nasional.
Hangzhou Hikvision Digital Technology dan Zhejiang Dahua Technology
Dua penyedia alat keamanan dan CCTV ternama asal China ini ikut dimasukkan ke dalam daftar. Namun, dengan alasan yang berbeda, yakni pelanggaran hak asasi manusia terhadap minoritas warga muslim di daerah Xinjiang, termasuk umat muslim Uighurs dan Kazhaks.
Adapun pelanggaran tersebut berbentuk perlakuan sewenang-wenang terhadap umat muslim yang sudah disebutkan tadi, mencakup penahanan massal, hingga pengawasan secara satu pihak melalui perangkat surveillance.
Ini pun kemudian merupakan pertama kalinya AS menjadikan aspek hak asasi manusia sebagai alasan untuk memasukkan sejumlah perusahaan ke daftar hitam.
DJI
Terkini Lainnya
- Presiden Prabowo Minta Aturan TKDN Diubah dan Lebih Fleksibel
- Cara Membuat Action Figure Diri Sendiri di ChatGPT
- Gara-gara Tarif Trump, Apple Fanboy Berbondong-bondong Beli iPhone Baru
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone dari India dan China ke AS
- Hasil Foto Kamera 200 MP Samsung Galaxy S25 Ultra, Di-crop Tetap Jernih
- Takut Kendala Bahasa saat Nonton Konser di Luar Negeri? Coba Fitur Samsung S25 Ultra Ini
- Cara agar Tidak Menerima Pesan WhatsApp dari Orang Lain Tanpa Blokir, Mudah
- Meta Resmi Setop Program Cek Fakta di AS, Ini Gantinya
- Isi E-mail Lamaran Kerja dan Contoh-contohnya secara Lengkap
- Honor 400 Lite Meluncur, Mirip iPhone Pro dengan Dynamic Island
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Pria Ini Buang Hard Disk Berisi Bitcoin Senilai Rp 4 Triliun
- Oppo Reno5 Punya Fitur Menumpuk Dua Video
- Bocoran Foto Calon Ponsel Gaming Baru Asus, ROG Phone 5
- Apple Digugat Gara-gara Telegram
- Cerita di Balik Lisa, Komputer Apple yang Dirilis 38 Tahun Lalu