Pupusnya Harapan Balon Google Menyebar Internet di Indonesia

- Pada 2011, Google menginisiasi proyek balon penyebar sinyal internet, yang diberi nama Project Loon.
Balon ini sedianya dapat menyebar jaringan internet ke berbagai penjuru wilayah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur internet konvensional, misalnya karena faktor biaya ataupun geografi.
Indonesia menjadi salah satu negara yang menyatakan minatnya menggunakan balon internet Google tersebut. Pada tahun 2015, tiga operator utama Indonesia, yakni Indosat, XL, dan Telkomsel juga diketahui telah menandatangani kerja sama uji coba Google Loon di Indonesia.
Saat uji coba tahun 2016, balon internet itu diterbangkan di frekuensi 900 Mhz di sejumlah wilayah Indonesia. Sedianya waktu pengujian ini berlangsung satu tahun. Setelah rampung, komersialisasinya membutuhkan waktu dua hingga tiga tahun.
Baca juga: Muncul Lagi, Rencana Pakai Balon Internet Google di Indonesia
Jadi, jika pengujiannya dilakukan tahun 2016, Google Loon seharusnya sudah mulai beroperasi paling cepat pada 2018 atau 2019. Namun karena terbentur regulasi, hingga tahun 2020 lalu Google Loon masih sekadar angan belaka.

Memasuki tahun 2021, adopsi Google Loon di Indonesia kembali terdengar. Pada pertengahan Januari 2021, dua operator seluler Indonesia, yakni Indosat Ooredoo dan XL Axiata kembali menyatakan minatnya terhadap Google Loon untuk membawa internet ke wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
Niat Indosat menggunakan Google Loon bahkan sudah melangkah ke tahap diskusi awal. Hal ini disampaikan oleh Natasha Nababan selaku Chief Legal & Regulatory Officer Indosat Ooredoo dalam acara Paparan Publik Insidentil - PT. Indosat Tbk, Selasa (12/1/2021).
"Saat ini diskusi kami dengan pihak Google masih dalam tahap awal. Namun sebagai perusahaan, tentu kami berkomitmen menyediakan interkoneksi di seluruh pelosok Indonesia," lanjut Natasha.
Namun tak dinyana-nyana, pada Jumat (22/1/2021), perusahaan induk Google, Alphabet justru mengumumkan akan menghentikan operasi Google Loon.
Menanggapi kabar tersebut, VP-Head of Strategic Communication Management Indosat Ooredoo, Adrian Prasanto mengaku telah mengetahui nasib akhir Google Loon ini.
Baca juga: Wacana Balon Internet Google Loon di Indonesia dan Hambatannya
Menurut Adrian, pihak Indosat secara otomatis juga tidak akan melanjutkan diskusi dengan Google Loon.
"Walaupun demikian, kami merasa bangga karena sudah menjadi bagian dari eksplorasi solusi inovatif yang dilakukan Google," ungkap Adrian melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Selasa (26/1/2021).
Karena proyek Google Loon sudah dihentikan, Adrian mengungkapkan Indosat akan terus mencari pemain global lainnya yang bisa mendukung misi perusahaannya melakukan pemerataan digital di seluruh Indonesia.
Sedangkan dari pihak XL Axiata sendiri, mengaku dari awal pihaknya memang tidak membatasi diri dengan teknologi tertentu, termasuk dengan satelit maupun Google Loon ini.
"Kami terbuka dan terus mengeksplor teknologi-teknologi baru lainnya yang memiliki beban biaya yang efektif, dan dapat mempercepat penetrasi ke area-area yang tidak terjangkau sebelumnya," kata Tri Wahyuningsih, Group Head Corporate Communications XL Axiata kepada KompasTekno.

Terkini Lainnya
- 50 Istilah Asing Teknologi dalam Bahasa Indonesia yang Jarang Diketahui, Ada Galat dan Diska Lepas
- Smartwatch Oppo Watch X2 Meluncur dengan Dual GPS dan Fitur Kesehatan Canggih
- Tanggal Penjualan dan Harga iPhone 16e di Singapura dan Malaysia, Apple: Indonesia Segera
- 543 Pinjol Ilegal yang Tidak Diakui OJK Februari 2025
- Unboxing dan Hands-on Oppo Find N5, Ponsel Lipat yang Mewah dan Praktis
- Smartphone Lipat Oppo Find N5 Meluncur Global, Ini Harganya
- Menggenggam Nubia V70 Series, HP Rp 1 Jutaan dengan Desain Premium
- Perbandingan Spesifikasi iPhone 16e Vs iPhone SE 2022
- Selisih Rp 200.000, Ini 4 Perbedaan Nubia V70 dan Nubia V70 Design
- Daftar Promo Samsung Galaxy S25, Ada Diskon Bank dan Trade-in
- Harga iPhone 16e di Singapura dan Malaysia, Indonesia Masih Menunggu Kepastian
- Apple C1 Resmi, Chip 5G Buatan Sendiri dan Debut di iPhone 16e
- Smartphone ZTE Nubia V70 dan V70 Design Resmi di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- Kamera Aksi GoPro Max 360 Dirilis, Bisa Rekam Video 360 Derajat
- Asus Luncurkan VivoBook S14 dan VivoBook Ultra 14 Terbaru di Indonesia
- TikTok Digugat Rp 13,1 Miliar Terkait Hak Cipta Lagu Virgoun
- Induk Shopee Buka Program Beasiswa di Indonesia, Ada Kesempatan Magang dan Kerja
- Switch Setop Layanan 27 Januari, Ini yang Harus Dilakukan Pelanggan
- Mengukur Kinerja Samsung Galaxy S21 Ultra, Seberapa Kencang?