Dampak Aturan Registrasi IMEI, Ponsel BM Tercatat Menurun

BATAM, – Pemberlakuan aturan registrasi International Mobile Equipment Identity (IMEI) yang diterapkan pemerintah pusat memberikan dampak positif berupa menurunnya peredaran ponsel black market (BM) alias ilegal.
Kepala Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai Tipe B Batam Susila Brata mengatakan, secara nasional, pada 2019 tercatat ada sebanyak 51.422 unit ponsel ilegal yang terjaring dari 738 kali penindakan.
Sementara, sepanjang 2020 hingga pertengahan November, sebanyak 38.178 unit diamankan lewat 315 kali penindakan.
Baca juga: Mulai 15 September, Masyarakat Diminta Cek IMEI Saat Beli Ponsel
“Peraturan (registrasi IMEI) ini memberikan dampak positif, bahkan untuk perkiraan nilai penindakan handphone adalah Rp 104,91 miliar pada 2019 dan Rp 62,13 miliar pada 2020,”kata Susila di Kantor KPU BC Tipe B Batam, Kamis (26/11/2020).
Dia menambahkan bahwa, sejak 18 November, terdapat 101.703 IMEI perangkat yang teregistrasi secara nasional. Sebanyak 1.426 di antaranya berasal dari Batam.
Susila mengatakan, di Batam telah dilakukan berbagai upaya untuk mendukung penerapan aturan registrasi IMEI. Mulai dari sosialisasi melalui media, penguatan pengawasan, penyempurnaan sistem layanan, hingga koordinasi dengan instansi terkait dan pelaku usaha.
Dibandingkan dengan daerah lain, Susila mengatakan bahwa Batam memiliki keistimewaaan dalam hal fiskal sebagai Kawasan Bebas atau Free Trade Zone (FTZ). Karena itu, aturan kepabeanan di Batam juga berbeda dari daerah lain di Indonesia.
“Khusus FTZ, masuk registrasi saja, pajak tidak dibayar, ketika keluar (Batam) baru ada pajaknya,” lanjut Susila.
Baca juga: Kominfo Klaim Mesin CEIR Bisa Tampung IMEI Baru, Vendor Ponsel Membantah
Terkait hal ini, Menteri Komunikasi Johnny G Plate berkomitmen mendukung dan mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk memaksimalkan penerapan aturan terkait IMEI.
Ukuran kesuksesan penerapan aturan registrasi IMEI, menurut Johnny, terletak di perbandingan antara perangkat ilegal yang ditekan peredarannya dengan perangkat legal yang didaftarkan.
“Di saat yang sama kita mau lihat juga, diterapkan CEIR (Centralized Equipment Identity Register, mesin untuk sistem registrasi IMEI) , ilegalnya ditekan, harusnya yang legalnya naik, kalo turunnya tidak sebanding, maka kita evaluasi,” ujar Johnny.
Terkini Lainnya
- Bocoran Spesifikasi HP Xiaomi 15 Ultra, Bawa Kamera Periskop 200 MP
- Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- Fenomena Unik Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Ini Alasannya
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Laptop dengan CPU Intel "Tiger Lake" Mulai Dipasarkan di Indonesia
- Pemain PUBG Mobile Jadi Incaran Penjahat Siber
- Deadline Baru Penyerahan TikTok ke Perusahaan AS
- Poco M3 Segera Dijual di Indonesia, Ini Spesifikasinya
- Sony Janji Tambah Stok PS5 Sebelum Akhir Tahun