Transaksi di Aplikasi Gojek Diklaim Tumbuh 10 Persen Selama Pandemi
- Gojek kini berusia usia 10 tahun. Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo mengatakan bahwa 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan selama satu dekade terakhir, terlebih di masa pandemi seperti saat ini.
Meski demikian, selama pandemi Covid-19, tepatnya sejak Maret hingga Oktober lalu, jumlah transaksi di layanan Gojek diklaim meningkat 10 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Menurut Andre, total nilai transaksi bruto (Gross Transaction Value/GTV) di aplikasi Gojek selama 2020 tercatat mencapai 12 miliar dollar AS (sekitar Rp 170 triliun). Namun, tidak disebutkan berapa total transaksi di 2019 lalu.
"Ini mungkin pencapaian yang sangat baik. Meskipun pandemi ini terjadi, tapi, platform kami tetap melihat perkembangan atau growth dalam GTV," ujar Andre.
Layanan pembayaran digital GoPay adalah salah satu yang mengalami peningkatan. Transaksi GoPay di ranah online dan PayLater diklaim tumbuh 2,7 kali lipat.
Baca juga: Satu Dekade Beroperasi, Gojek Punya 2 Juta Mitra Pengemudi di Asia Tenggara
Andre juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini pengguna aktif aplikasi Gojek di Asia Tenggara mencapai 38 juta setiap bulannya.
"Tahun ini merupakan tahun yang penuh tantangan bagi kita semua, dan kami (Gojek) bangga tetap bisa menjadi andalan masyarakat agar tetap produktif, sehingga mampu memperkuat fundamental perusahaan," ungkap Andre dalam konferensi pers Hari Jadi ke-10 Gojek, Kamis (12/11/2020).
Dalam paparannya, Andre menyebut, jaga jarak selama pandemi tidak menghentikan masyarakat untuk membantu sesama. Layanan donasi pada aplikasi Gojek rupanya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbagi.
Baca juga: Kabar Merger Gojek dan Grab Kembali Mencuat
Adapun total donasi yang disalurkan menggunakan GoPay mencapai Rp 102 miliar di periode Maret – Oktober 2020 atau naik dua kali lipat dibandingkan periode sebelum pandemi.
Ke depannya, Andre berharap Gojek bisa terus mengembangkan inovasi baru dan merancang strategi untuk mendongkrak pertumbuhan perusahaan.
"Kami akan terus mengoptimalisasi pertumbuhan di layanan utama untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan," pungkas Andre.
Terkini Lainnya
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia
- Langkah Pertama yang Harus Dilakukan saat HP Hilang
- Kapan Sebaiknya Reset Pabrik pada HP? Begini Penjelasannya
- Ciri-ciri Penipuan di WhatsApp dan Cara Menghindarinya
- Kapan Harus Menghapus Cache di HP? Begini Penjelasannya
- Gmail Hampir Penuh? Begini Cara Cek Penyimpanannya
- Cara Menghapus Akun Google di HP dengan Mudah dan Cepat
- Tabel Spesifikasi Realme Note 60x dan Harganya, Mulai Rp 1 Jutaan
- Sah, Pemblokiran TikTok di AS Dekati Kenyataan
- iPhone 17 Series dan iPhone SE 4 Bakal Lebih Mahal?
- AS Perketat Ekspor Chip AI, Kuota GPU untuk Indonesia "Cuma" Sekian
- 10 Emoji Ini Sering Disalahartikan, Simak Makna Sebenarnya
- Tanda-tanda Google Search Mulai Ditinggalkan
- Fungsi Factory Reset di HP yang Perlu Diketahui
- 9 Laptop Lenovo Yoga Anyar Masuk Indonesia, Termurah Rp 14 Juta
- Satu Dekade Beroperasi, Gojek Punya 2 Juta Mitra Pengemudi di Asia Tenggara
- PS5 Ludes Terjual pada Hari Pertama
- Snapchat Beli Perusahaan Layanan Asisten Suara Rp 993 Miliar
- Advan G9 Pro Meluncur dengan RAM 6 GB dan Baterai 5.200 mAh