cpu-data.info

Satu Dekade Beroperasi, Gojek Punya 2 Juta Mitra Pengemudi di Asia Tenggara

Ilustrasi Gojek.
Lihat Foto

Perusahaan ride-hailing asal Indonesia, Gojek, menginjak usia 10 tahun. Dalam satu dekade, ada banyak perubahan dan pertumbuhan yang berhasil dicapai.

Salah satunya adalah jumlah mitra yang tumbuh signifikan. Menurut Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo, di usia yang ke 10 ini, Gojek memiliki sebanyak lebih dari 2 juta mitra di seluruh Asia Tenggara.

Andre mengatakan, angka tersebut di luar ekspektasi. Menurut Andre, saat Gojek masih berupa layanan call center ojek di Jakarta, jumlah mitra yang bekerja sama dengan Gojek bisa dihitung dengan jari.

"Hanya 20 mitra pada tahun 2010,.Sampai sekarang, sudah ada lebih dari dua juta mitra di seluruh Asia Tenggara. Pada saat itu kami hanya layanan call center ojek di Jakarta dan sekarang menjadi aplikasi super yang beroperasi di empat negara di Asia Tenggara dengan lebih dari 20 layanan," kata Andre.

Selain dua juta mitra ojek, Gojek juga kini memiliki sebanyak 900.000 merchant. Menurut Co-CEO Gojek Kevin Aluwi, Gojek melakukan strategi yang bisa mendongkrak pertumbuhan perusahaan.

Baca juga: Telkomsel Disebut Siapkan Rp 2,1 Triliun untuk Investasi ke Gojek

"Awal-awal kita tidak menyangka dapat membawa Gojek menjadi perusahaan mancanegara yang bisa membanggakan Indonesia," ungkap Kevin Aluwi dalam konferensi pers Hari Jadi ke-10 Gojek, Kamis (12/11/2020).

Selain peningkatan jumlah mitra dan merchant selama 10 tahun terakhir Gojek pun telah mendapat sejumlah pencapaian, yaitu sebagai berikut:

1. 2017, Gojek menjadi satu-satunya perusahaan di Asia Tenggara yang masuk daftar "50 Companies That Changed The World" versi majalah Fortune.

2. 2017, GoPay dinobatkan sebagai Perusahaan Teknologi Finansial yang paling proaktif dalam mendukung gerakan nasional Non-Tunai oleh Bank Indonesia.

3. Pendiri Gojek, Nadiem Makarim masuk dalam daftar "2018 Bloomberg 50" sebagai tokoh bisnis paling berpengaruh di dunia.

4. Mei 2019, Nadiem Makarim dianugerahi penghargaan "24th Nikkei Asia Prize" untuk kategori Inovasi Ekonomi dan Bisnis.

Baca juga: Gojek Siapkan Layanan E-commerce GoStore?

5. 2019, Gojek masuk dalam daftar 10 besar "BrandZ Most Valuable Indonesian Brand". Gojek menempati posisi enam dan unggul sebagai "The Most Valuable Digital Brand" berdasarkan aspek-aspek Purpose, Innovation, Communications, Experience, dan Love.

6. Juni 2019, GoFood Festival mencetak rekor MURI dunia sebagai "Jaringan Pujasera Usaha UMKM" dengan lokasi terbanyak di Indonesia dan dunia.

7. Oktober 2020, Lembaga riset global UXalliance, Usaria, dan Somia CX mempublikasikan hasil penelitian berjudul "Delivery Apps in Time of Covid-19: Global Benchmark" yang menyatakan bahwa aplikasi GoFood menempati peringkat nomor satu dalam hal ramah pengguna (User Experience/UX) dan terbaik ke-2 di kategori pengalaman pelanggan (Customer Experience/ CX) selama pandemi Covid-19.

Mengutip halaman resmi Gojek, perusahaan ini didirikan pada 2010 lalu. Namun, tidak disebutkan dengan jelas tanggal perusahaan ini berdiri. 

Baca juga: Kabar Merger Gojek dan Grab Kembali Mencuat

Pada awal kehadirannya, Gojek masih menjadi call center untuk menghubungkan pelanggan dengan pengendara ojek. 

Kemudian di awal 2015, Gojek mulai meluncurkan aplikasi mobile pemesanan ojek di platform Android dan iOS. Fitur pemesanan ojek online pun mulai populer sejak Gojek hadir lewat aplikasi.

Saat pertama kali diperkenalkan lewat aplikasi, ada tiga jenis layanan yang ditawarkan oleh Gojek, yakni transportasi, kurir, dan belanja barang.

Jasa kurir merupakan layanan paling banyak dipakai pelanggan Gojek pada 2015. Kala itu, peraturan jenis barang yang boleh dikirim belum terlalu ketat seperti sekarang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat